Saifullah Gurutaleb.

Pelaku dan pemerhati pendidikan luar sekolah, mencintai budaya leluhur, suka menulis dan berorganisasi. Bereksprimen bagian dari h...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengapa  wanita Aceh Pakai Celana ?
sumber Aceh net

Mengapa wanita Aceh Pakai Celana ?

Aceh kaya akan adat dan budaya , masing etnik yang mendiami aceh mempunyai pakaian, bahasa dan adat tersendiri sesuai dengan resam setempat. Etnik yang mendiami aceh yang paling besar adalah Aceh, disamping etnik lain seperti Gayo,Alas, aneuk jamee, Devayan, Sigulai, Kluet, Singkil, Melayu Tamiang dll.

Diantara pakaian adat wanita diaceh yang paling unik adalah pakaian adat wanita Aceh, timbul tanda tanya pembaca, tentu mengapa pakaian adat wanita Aceh memakai celana?, sama dengan Pakaian Laki-laki. Mungkin tidak ada di daerah lain di Indonesia yang pakaian adat wanita memakai celana. Tentu hal di atas sangatlah beralasan, disampaing wanita Aceh lebih maju ,terbuka dan lebih modren dibandingkan wanita bangsa lain di belahan dunia.

Pengaruhi oleh kondisi Aceh, dimana Belanda menyatakan perang teradap Kerajaan Aceh yang berdaulat, pada tanggal 26 Maret 1873 , wanita Aceh turut berperang melawan Belanda, seperti Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Pocut Baren, dan banyak Srikandi Aceh Lainnya . Dalam kondisi perang tentunya wanita Aceh kalau memakai kain sarung tentunya tidak leluasa dalam bergerak dan sangat mengganggu dalam kesehariannya. Makanya memakai celana khusus yang tidak menyerupai celana laki laki dan ditutup dengan kain songket supaya tidak membentuk pinggul, tidak mengundang birahi kaum laki-laki saat melihatnya, dan yang terpenting lagi tidak melanggar Syairat Islam.

Srikandi Aceh memakai celana bukan sejak perang dengan Belanda. Akan tetapi jauh sebelumnya dimana pasukan Inong Balee yang di pimpin oleh Laksamana Wanita Pertama di dunia dari kerajaan Aceh yang bernama Laksamana Keumala Hayati memimpin pasukan inong Balee menyerang Portugis di Selat malaka pada abat 16 . Dan semua pakian militer pasukan Inong Balee semua memakai celana.

Bicara masalah emansipasi wanita, perempuan Aceh jauh sudah mengenal sebelumya . Hal ini dibuktikan kerajaan Aceh pernah di pimpin oleh kaum hawa seperti; Sulthanah Sri Ratu Tajul Alam Safiatuddin, Sulthanah Sri Ratu Nurul Alam Naqiatuddin ,Dll. Keberadaan Perempuan dalam Pemerintahan Kerajaan Aceh sama kedudukannya dengan laki-laki.

Apa yang telah penulis sampaikan di atas mengenai pakaian adat wanita Aceh, tidak lah bertentangan hukum Islam yang diterapkan di Aceh, sesuai dengan amanah Undang Undang Pemerintah Aceh, dan aturan adat. Dan yang sangat perlu diperhatikan adalah seluruh tubuh dari kepala dapat menutup aurat serta tidak membawa dosa bagi orang lain yang melihatnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tq Raihana dan buk Rini. Dengan membacalah kita bisa tau. Dengan tau akan menambahkan pengetahuan kita.

16 Aug
Balas

Banyak orang salah dalam menilai aceh. Menganggap aceh kolot, dan kalau ke aceh tidak boleh pakai celana bagi wanita .isu itu sengaja di hembus oleh orang yg tak bertanggung jawab. Yg tudak suka dgn syariat islam. Tapi kenyataan nya lain, siapa pun yg datang ke aceh sangat nyaman dengan keadaan aceh.

25 Aug
Balas

Banyak orang salah dalam menilmiai aceh. Menganggap aceh kolot, dan kalau ke aceh tidak boleh pakai celana bagi wanita .isu itu sengaja di hembus oleh orang yg tak bertanggung jawab. Yg tudak suka dgn syariat islam. Tapi kenyataan nya lain, siapa pun yg datang ke aceh sangat nyaman dengan keadaan aceh.

25 Aug
Balas

Jazakumullah khoiron katsiro untuk informasinya....pak guru. Terinspirasi dengan pahlawan aceh, ayah memberi nama adik kami dengan nama " Malahayati". Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah....pak guru.

16 Aug
Balas

Oh ternyata ada sejarahnya ya...Saya baru tahu

16 Aug
Balas



search

New Post