Sudah selayaknya guru mengajar dengan baik dan ramah. Salah satu indikator keramahan guru adalah senyuman dan pandangan mata. Guru wajib menyebar dan membagi pandangan mata secara merata kepada seluruh murid saat proses pembelajaran. Dengan melihat satu-satu murid, murid akan merasakan kehadiran guru secara lahir batin. Pandangan guru harus menatap langsung mata murid dan demikian juga sebaliknya. Tatapan mata guru dan murid secara langsung akan mendatangkan energi positif. Murid akan nyaman karena mendapat pehatian pentuh dari guru. Kita, yang pernah merasakan menjadi seorang murid, pasti akan tahu rasanya bagaimana mendapat tatapan mata dari guru kita. Kita merasa senang atau bahkan sebaliknya. Kita akan senang jika tatapan mata guru itu tatapan yang empati dan ramah. Tetapi jika tatapan mata guru itu mengandung arti lain, maka kita akan ketakutan.

Eye contack adalah seni dalam komunikasi. Setiap pembicara yang baik, ia akan melalui pelatihan melakukan tatap mata. Tatap mata perlu latihan karena mata mampu berbicara. Apa yang dirasakan hati dapat terbaca dari tatap mata. Seseorang yang hati sinis, cara tatap matanya juga menunjukkan tatap mata sinis. Demikian pula kondisi yang lain. Guru akan menjadi handal jika ia mau melakukan pelatihan kontak mata. Selain dengan diskusi dapat pula dengan latihan mandiri di depan cermin. Semakin terampil, guru akan mudah memberikan pengaruh kepada murid-muridnya.

Seseorang yang hatinya selalu baik kepada orang, akan lebig mudah melakukan tatap mata baik. Ia akan lebih mudah melakukan tata mata yang menyejukkan. Mengapa demikian? Hal ini karean sumber kekuatan pada mata itu bersumber dari hati. Jika hatinya baik, mata tatap muka juga akan baik. Jika bicaranya selalu baik, maka tatap matanya juga akan menunjukan nuansa baik.

Salam sukses, salam motivatrust

Jakarta, 29 Agustus 2021

Gunanto