Tempat menginap saat bepergian yang paling efektif adalah hotel. Kita dapat memilih dengan leluasa hotel yang ada di sekitar lokasi tujuan. Kita juga dapat memilih sesuai dengan harga yang diinginkan. Hotel-hotel itu mempunyai standar pelayanan yang berbeda-beda. Semakin banyak bintang, maka harga semakin tinggi dan diiringi dengan pelayanan yang semakin baik pula. Juga di dalamnya banyak fasilitas yang diberikan secara gratis. harga yang kita bayarkan, seseungguhnya termasuk pembiayaan dari fasilitas yang ada di sana. Jika kit amenginap di hotel bintang empat atau lima, maka kita dapat menggunakan seluruh fasilitas mulai dari fitness dan kolam renang. Namun, banyak pengunjung yang tidak memanfaatkan itu. Konsep seperti ini bagian dari mubazir, membuang-buang uang. Jika hanya untuk keperluan untuk istirahat saja, maka pilihan yang terbaik adalah memilih hotel yang tidak terlalu mahal,karena yang kita butuhkan bukan fasilitasnya tetapi kamar tidurnya.

Di kamar tidur hotel, ruangannya selalu rapi dan bersih. Ruangan itu memberi kesan bahwa pengunjungnlah orang yang pertama memasukinya. Semua serba baru. Sprei baru,handuk baru, perlengkapan mandi baru, minuman baru, dan makanan ringan yang masih terbungkus palstik. Semua disiapkan hotel sebagai bagian dari harga yang sudah dibayarkan. Selanjutnya, pada pagi hari juga disiapkan hidangan sarapan pagi gratis di restoran. Pengunjung dapat menikmati aneka makanan dan minuman dengan leluasa. Adalah sprei kasur yag mencerminkan kebersihan kamar. Sprei selalu menggunakan yang baru. Bekas dari tamu sebelumnya diganti dengan yang baru. Kasurnya menggunakan kasur yang lama. Bahkan jika kita buka, kasurnya mungkin kasur lama. Yang membuat tampak baru adalah sprei. Sprei adalah casing yang mampu mendatangkan kesan seseorang. kasur boleh lama, namun sprei tetap baru. Toh para pengunjung tidak akan protes atau mengeluh sepanjang spreinya adalah sprei baru dan wangi.

Dari uraian tentang kasur di atas, kita dapat mengambil sebuah pelajaran bahwa casing dapat menutupi keadaan asli isinya. Banyak orang yang bermain di casing dan melupakan isinya. Kita perlu waspada jika bergaul. Bisa jadi orang-orang di sekitar kita sedang menanpilkan casingnya saja. Banyak orang terjebak mencari nama baik dengan casing. Padahal isi dalam dirinya masih perlu perbaikan. Namun, banyak pula orang yang sudah memadukan antara keindahan casing dengan keindahan isi. isi lebih penting dari casing. Jiwa dan kepribadian kita jauh lebih utama dibanding dengan pakaian, cara berbicara, atau gaya hidup. Jiwa dan keperibadian lebih tulus daripada casing.

Salam sukses, salam motivatrust.

Jakarta, 22 April 2022

Gunanto