Sebuah potongan rel kereta api akan tak bermakna jika ia dibiarkan begitu saja. Demikian jiga dengan pelat besi pada per truk.Namun, ketika potongan besi itu berada di tangan seorang pandai besi, maka besi itu akan berubah menjadi pisau dan pedang yang tajam. Potongan besi adalah bahan yang sangat familiar baginya. Besi itu akan dibakarnya hingga membara, kemudian dengan bantuan palu, besi yang sudah membara itu dipukul-pukul hingga gepeng. Selanjutnya akan dibentuk aneka bentuk pisau atau pedang. Jika kita  melihat proses pembuatan pedang, maka kita akan paham tahapan-tahapannya. Untuk menjadi sebuah pedang yang bentuknya bagus dan tajam, dibutuhkan keterampilan yang khusus dan waktu yang cukup lama. 

Pada awalnya, pisat atau pedang berasal dari beai yang mungkin tidak berarti. Mungkin ia sudah berkarat dalam tanah. Karena tempaan, sebuah besi menjadi benda tajam. Benda tajam itu mampu memotong benda lain. Benda yang semula tidak berharga, kemudian menjasi benda berharga. Semua itu karena tempaan yang keras dengan dibakar hingga membara. Besi membara lebih mudah dibentuk dibanding besi yang diingin. Panas api dapat melelehkan besi. Besi itu meraskaan panasnya api saat dibakar dan tempaan dayang keras dari palu. Besi itu ternyata dapat berubah menjadi senjata. 

Demikian pula dalam hidup manusia. Jika ingin tajam dan berubah bentuk, jalanilah seperti besi. Ia reka dibakar merasakan panasnya api dan tempaan yang kuat dari palu. Tak lama kemudian, besi itu dapat menjasi sebuah senjata. Untum dapat menjadi seseorang yang tajam, maka harus sering menerima beratnya tempaan. Semakin lama dan keras ditempa, maka akan semakin tajam.

Salam sukses, salam motivatrust

Jakarta, 28 Maret 2022

Gunanto