TRUBUS
Apa yang ada dalam benak Anda jika mendengar kata trubus? Bagi pecinta literasi, Trubus adalah nama sebuah majalah yang khusus membahas seputar tanaman, pertanian dan perkebunan. Namun kali ini, trubus yang akan menjadi kata kunci pada hari ini trubus dalam arti tunas. Setiap orang yang menanam tumbuhan baru, akan merasa senang jika tumbuhan yang ditanam itu tumbuh tunas. Yang ditunggu dari sepotong batang singkong yang ditancapkan adalah munculnya tunas. Yang menarik adalah ada seni dan perasaan tersendiri saat masuk masa tunggu munculnya tunas itu. Selama penantian yang penuh harap, disertai dengan doa, dan perlakuan yang baik, orang yang menanam seakan mendedikasikan keahliannya agar tunas muncul. Siapa pun tidak akan tahu dan tidak bisa menjamin tumbuhnya tunas. Hanya Allah SWT yang menjaminnya. Namun, ada seberkas harapan untuk menghadirkan tunas itu dengan cara memberikan perlakuan yang terbaik. Tunas adalah simbol adaptasi, tunas adalah simbol harapan dan tunas adalah simbol kehidupan. Perasaan senang luar biasa, manakala di ketiak-ketiak batang singkong muncul tunas. Seakan singkong itu berkata kepada kita," Assalamualaikum, saya hadir dan siap hidup bermanfaat."
Proses menunggu tidak sampai di sini saja, setelah tunas muncul, perjuangan dilanjutkan agar tunas itu berubah menjadi cabang baru dan daun-daun baru. Proses merawat terus dilakukan seperti apa yang dlakukan pada saat menunggu tunas. Bahkan, pada tahap ini, perlakuan yang diberikan jauh lebih baik dari sebelumnya. Seiring munculnya tunas, mengisyaratkan bahwa kita harus memenuhi hak tumbuhan. Pupuk, air, dan perawatan rutin menjadi menu utama.Kembali lagi, kita tidak bisa menjamin apakah tumbuhan yang kita tanam itu tetap tumbuh sampai panen atau tidak. Dan kita juga tidak menjamin apakah tumbuhan itu nanti berbuah atau tidak. Singkong itu menghasilkan umbi batang yang bagis atau tidak. Kita tidak pernah bisa menjamin. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah memperlakukan mereka sebaik mungkin dengan memenuhi hak-haknya. Memenuhi hak tumbuhan adalah kewajiban kita. Prinsip balancing akan muncul. Siapa menanam dia menuai. Siapa yang memperlakukan tumbuhan dengan baik, akan mendapatkan manfaat yang baik pula dari tumbuhan yang ditanamnya.
Pelajaran yang bisa kita petik adalah dalam kehidupan sehari-hari, saat kita melalukan sesuatu kebaikan, maka kita berharap kebaikan itu benar-benar muncul, dan pada akhirnya kebaikan yang kita tanam bermanfaat untuk orang lain. Upaya terbaik kita dibutuhkan untuk merealisasikannya, namun dibalik itu itu semua ada rahasia Allah SWT. Maka, doa yang diikutsertakan dalam usaha, akan mendatangkan ketenangan. Mengapa demikian? Ya, karena dari harapan itu, kita merasakan kehadiran Allah SWT, pemilik segala rahasia alam.
Salam sukses, slam motivatrust
Gunanto
Youtube: GUNANTO MOTIVATRUST
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Pak...jadi kebayang waktu menanam bunga Pak, tiap hari di-intip hehehe. Sukses ya Pak
Allahu Akbar...semoga kita semua senantiasa hidup berkah ya Bu Aisyah..
Aamiin ya Allah
Masya Alloh keren ulasannya pak gun...
Salam literasi Bu Indah..
Tabaarakallohu pak haji...kehadiran Allah SWT membuat kita tenang..sukses pak haji
Aamiin..sapam literasi Pak Effen..terima kasih tulisannya yang selalu menginspirasi.
MasyaAllah....luarbiasa pak. Dari hal yg kecil pun ada kebesaran Allah buat orang yg bersyukur.
Siap Bu Nuke..semoga hidup kita selalu berkah ya Bu..
Siap Bu Nuke..semoga hidup kita selalu berkah ya Bu..