Manusia dan Hidupnya; Kita Hidup Untuk Ibadah
Manusia dan Hidupnya; Kita Hidup Untuk Ibadah
Kita dan hidup kita, begitu terjemahan bebasnya kira-kira. Salah satu tanda adanya kehidupan adalah gerak atau aktivitas, ramai, panas karena menggunakan energy, mudahnya adanya kegiatan yang dilakukan oleh benda yang disebut hidup itu. Kita dan hidup kita, adalah kita dan segala aktivitas kita. Apa saja aktivitas kita, makan, minum, tidur, memenuhi hasrat seksual, bekerja, melakukan sosialisasi dan lain-lain.
Dalam keyakinan saya, manusia diciptakan dan dihidupkan oleh sang pencipta dan pemberi hidup Allah SWT itu untuk beribadah. Ibadah adalah satu bentuk aktivitas pengabdian dalam arti menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala larangnNya. Yang diperintahkanNya adalah semua yang baik secara universal demikian juga yang dilarangNya. Agar aktivitas kehidupan yang kita lakukan bernilai pengabdian/ibadah maka harus diawali dengan menyebutkan namaNya, minimal dengan mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim, atas nama Allah yang Rahman dan yang Rahim.
Menyadari hidup dengan melakukan ibadah bertanda kita mengakui eksistensiNya sebagai pemberi hidup sekaligus sebagai ungkapan terimakasih karena telah memberi hidup. Tidak sedikit manusia yang kecewa dengan hidupnya. Kecewa karena yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kekecewaan bisa dalam bentuk pengingkaran eksistensinya atau mengabaikan yang diperintahnya di dalam hadits dan kitab suci.
Lawan dari kata hidup adalah mati. Satu kondisi tanpa aktivitas tanpa gerak, sunyi, senyap, dingin. Mati adalah kembalinya potensin hidup pada sang pencipta dan pemberi hidup, innalillaahi wa inna ilaihi rajiuun. Dalam keyakinan kami yang muslim, atau mungkin juga dalam keyakinan lain pastinya tidak jauh beda, karena secara konsep mungkin saja sama.
Hidup kita harus berkualitas, maksudnya harus memiliki dampak yang baik bagi hidup yang lain. Dan semua keyakinan atau mereka yang tidak memiliki keyakinan secara formal pastilah sama. Hidup manusia, hidupku, hidupmu, hidup kita secara umum sudah pasti beda dan berwarna, karena beda menjadi ciri lain pertanda ada kehidupan. Yang tidak beda hanya mati, mati itu semua sama tidak ada yang beda, yaitu tanpa aktivitas dan tanpa warna. Hidupku, hidupmu, hidup kita jangan seperti tanpa kehidupan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar