Sore itu cuaca sedikit mendung, gemercik suara air di kolam kecilku menambah semarak suasana sore, ditambah burung-burung puter yang terus berkicau seakan tidak mau kalah untuk membuat suasana semakin semarak.

Kutengadahkan pandangan pada tanaman yang berjejer kokoh mengelilingi kolam lele. Ku amati satu persatu buah yang bergelantungan, pandangan tertuju pada satu buah sirsak yang menyembul diantara rimbunnya dedaunan. Kupandangi dalam-dalam dan Ahamdulillah ternyata ada sebuah sirsak yang sudah matang, segera kuambil alat untuk mengambilnya. Hmmmmmm, terimakasih ya Allah, hari ini Engkau anugrahkan buah yang luar biasa multi guna.

Dalam suasana yang begitu bahagia kuteringat masa lalu, kala Mak Yuyut, begitu panggilan pada nenek dari ibuku.

"Gun, sebarkan biji-biji buah sirsak ini nanti kamu akan mendapatkan manfaatnya," kata Mak Yuyut suatu hari.

"Sebarkan biji-bijinya di polybag, jika sudah tumbuh berikan ke orang- orang yang suka dengan tanaman sirsak, itu sedekah yang bisa kita lakukan dengan sangat mudah." katanya lagi sambil memperbaiki kayu bakar yang sudah mulai habis terbakar di tungku.

"Iya, Mak." jawabku singkat.

"Tanaman sirsak banyak manfaatnya, dari mulai daun, batang, sampai dengan buahnya, apalagi jenis sirsak ini bagus sekali, daging buahnya putih bersih dan rasanya manis," kata Mak Yuyut melanjutkan ceritanya.

"Ayaaaaaah!" Tiba-tiba terdengar suara memanggil, ternyata putriku yang bungsu menyadarkan lamunanku.

"Iya, De!" jawabku singkat

Hmmmmm ternyata pengalaman dan petuah orang tua itu benar adanya. Kini pohon sirsak yang kutanam 3 tahun yang lalu sudah berbuah.

Bogor, 1/18/2020