Gunawan

Guru seni budaya SMP Negeri 17 Kota Serang, Banten....

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar Asik Di Kapung Gerabah

Belajar Asik Di Kapung Gerabah

Sore itu Saya dan Siswa Siswi SMP Negeri 17 Kota Serang, menunggu mobil yang sudah di siapkan untuk mebawa kami menuju ke sentra pembuatan gerabah. Sebuah tempat yang di pilih untuk kami belajar membuat gerabah. Dengan dibekali teori tentang pembuatan gerabah, para siswa sangat percaya diri untuk menerapkanya bersama para pengrajin gerabah yang senganja di minta untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa. Hingar bingar dan kecerian terpancar dari raut wajah mereka, seolah tiada beban untuk mengerjakan tugas yang akan di kerjakan di tempat praktek pembuatan gerabah yang akan di kunjungi. Sangat berbeda dengan kondisi saat kegiatan pembelajaran di kelas. Mereka lebih antusias dan tidak sabar untuk cepat sampai di lokasi.

Mobil yang di tunggu sudah datang, bergegaslah semua menuju dalam mobil. Satu persatu mulai duduk di kursi yang tersedia sampai penuh. Mobil dengan kapasitas sekitas 35 orang ini berangkat membawa kami menuju Kampung Gerabah, yang terletak di daerah pinggiran Kota Serang, Provinsi Banten. Sungguh perjalanan yang banyak memberikan pengalaman, kebersamaan, keceriaan, dan menikmati arti belajar yang sesungguhnya. Persawahan penuh dengan hijaunya tanaman padi yang di lewati, memberikan pesan kesejukan dan ketenangan. Sangat indah perjalanan ini, yang tidak biasa kita dilakukan. Hari ini adalah warna tersendiri dalam proses belajar. Sebuah proses yang tidak di dapatkan di dalam kelas atau di luar kelas selama ini dilakukan. Panorama yang di suguhkan mengisyaratkan bahwa kami akan menuju ke tempat yang jauh dari kebisingan kendaraan, suatu tempat yang masih alami, penuh dengan aneka kehidupan tradisional.

Adanya penyambutan denganan tulisan " SELAMAT DATANG DI KAMPUNG GERABAH " yang berada di sebuah gapura mengisyaratkan bahwa perjalanan akan segera sampai tujuan. Tidak lama kemudian kanan dan kiri jalan terlihat penuh dengan karya gerabah. Ada gerabah yang kecil sampai dengan gerabah yang berukuruan besar memanjakan seluruh mata dalam mobil. Rasa takjub, heran, dan penuh tanya terlihat di wajah siswa. Saya berfikir sejenak, Apakah ini anak anak sudah belajar ? seperti pada saat mereka mengapresiasi tayangan video di dalam kelas. Inilah tahap di mana para siswa menyaksikan keindahan pemandangan, sekaligus sebagai stimulus untuk menyelesaikan semua tahap pembelajaran yang di laksanakan.

Tak terasa mobil sudah terpakir di depan rumah yang cukup besar, yang di sekitarnya di penuhi dengan gerabah. Semua menuju tempat yang sudah di sediakan , dengan di pandu salah seorang dari warga setempat. Kami di ajak keliling dari tempat satu ke tempat yang lain, sambil banyak hal yang di ceritakan oleh pemandu. Tibahlah di tungku yang sangat besar yg terbuat dari susunan batu bata yang sangat rapih. Sekitar ratusan produk gerabah sudah berjajar di atas tungku. Disinilah proses pembakaran gerabah di lakukan, dengan alat ini, penetu keberhasilan proses pembuatan gerabah. Masih tradisional dan pastinya membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra, untuk melakukan proses pembakaran ini. Padahal di luar sana sudah ada beraneka macam tungku lebih canggih, yang dapat mepermudah proses pembakaran. Tungku yang bisa mengurangi kegagalan, menghemat tenaga dan waktu. Tapi tungku inilah menjadi daya tarik tersendiri bagi para siswa. Mereka tidak menyia nyiakan momen untuk mengabadikan pemandangan yang di saksikanya.

Setelah kami di ceritakan banyak hal tentang proses pembuatan sampai dengan pengenalan bahan dan alat pembuatan gerabah, kemudian sampailah di sebuah tempat yang cukup luas dan sudah ada 7 ibu-ibu yang berumur sikitar 40-50 tahun. Disitu sudah di siapkan alat dan bahan untuk membuat gerbah. Kemudian para siswa mengelilingi alat dan di berikan bimbingan oleh Ibu-Ibu yang sudah siap. Praktek pembuatan gerabah di mulai, dari bagaimana cara mengambil tanah, teknik membentuk agar sesuai dengan keinginan kita, sampai dengan cara menggunakan alat tradisional pembuatan gerabah.

Saatnya kemampuan keterampilan tangan siswa di uji. Membuat karya tidak seperti mengerjakan tugas tertulis yang bisa copy paste dari mana saja. Membuat karya membutuhkan kemampuan, ketelitian,kesabaran,ketekunan dan kemauan yang tinggi. Membuat gerabah tidak semudah seperti teori yang sudah di dapat. Proses puncak pembelajaran berlangsung pada tahap ini, dimana para siswa megabungkan teori yang di dapat dipadukan dengan kemampuan keterampilan tangan yang di miliki masing-masing siswa. Dengan keterampilan bawaan para siswa akan mempengaruhi hasil karya yang tercipta.

Kegagalan banyak terjadi pada proses ini. Tanpa keuletan dan kesabaran, mereka akan menyerah. Walaupun di hadapkan dengan situasi yang sulit, para siswa tetap ceria. Sorakan semangat terdengar saat ada teman yang gagal membentuk gerabah. Tawa mereka bagian dari semangat untuk terus berusaha membentuk gerabah. Coba lagi dan coba lagi sampai bisa di menyelesaiakan tugasnya, tanpa merasa malu. Karena meraka punya satu tujuan yang harus tercapai yaitu membuat gerabah dengan tanganya sendiri.

Satu persatu dari mereka selesai, sampai semua sudah berhasil membuat gerabah dengan berbagai variasi dan karakter. Inilah keberhasilan sebuah proses pembelajaran yang di mulai dengan kecerian dan motivasi yang datang dari siswa sendiri. Tanpa tekanan mereka berangkat dan menyelesaikan tugasnya.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 16.30, yang berarti batas waktu yang sudah di sepakati kembali kerumah masing-masing. Sayapun menginstruksikan kepasa seluruh siswa untuk bergegas ke mobil untuk melakukan perjalanan pulang. Perjalanan tak seramai saat kami berangkat, pertanda semua proses tugas sudah terlaksana. Inilah perjalan asik di kampung gerabah yang tidak akan bisa terlupakan.

14 mei 2020 ( 00.31 )

( anakwayank )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post