Gunawan Sinulingga, S.Pd, M.Or

Inisiatif, Kreatif dan Percaya Diri Merupakan motto saya untuk menjadi sukses...

Selengkapnya
Navigasi Web
Releksi Diri Tentang Inti Sari Pendidikan Kihajar Dewantara

Releksi Diri Tentang Inti Sari Pendidikan Kihajar Dewantara

REFLEKSI DIRI TENTANG INTI SARI KIHAJAR DEWANTARA TENTANG PENDIDIKAN INDONESIA

Pendidikan merupakan suatu hal untuk merubah sikap dan tingkah laku seseorang untuk proses pendewasaan individu atau kelompok melalui suatu pengajaran dan pelatihan . Pendidikan sangatlah penting bagi individu , karena seseorang tidak akan bisa tanpa diselingi dengan adanya suatu dukungan baik dari diri sendiri maupun dari orang lain . Melihat pendidikan di Indonesia tentu selalu mengalami yang namanya perubahan apalagi pendidikan pada era sekarang sangatlah jauh dengan pendidikan di zaman dahulu . Yang mana bisa dilihat dari tujuan bersekolah , akses pengajaran , sumber informasi , kurikulum , dan alat bantu belajar . Ki Hadjar Dewantara tak pernah mematok anak didiknya di kelas kelak akan menjadi apa . Ki Hadjar Dewantara memerdekakan anaknya saat belajar apapun , berdasarkan bakat mereka . Merdeka Belajar fokus pada asas kemerdekaan dalam menerapkan materi yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat , kebutuhan , dan karakteristik dari peserta didik . Bekal itulah yang harus dibawa anak Indonesia untuk berdaulat atas dirinya sendiri . Belajar merdeka dipercaya pula dalam membawa Indonesia sebagai negara yang maju . Indikator negara maju dapat dilihat dari kemampuan lulusan akademiknya dalam membuka lapangan kerja . Sayang , hal ini belum menjadi mindset atau dasar berpikir anak negeri , karena luput dari arti belajar merdeka . Guru harus memperhatikan apa yang dapat dikembangkan dari anak didiknya . Guru harus jeli menelisik kebutuhan anak didik , mana yang harus didorong , dan apa yang harus dikuatkan .

SAYA SEBAGI GURU SAAT INI sangatlah jauh bedanya dengan pemikiran bapak pendidikan kita yaitu KIHAJAR DEWANTARA . Dimana guru lebih aktif untuk mengejar target berupa materi yang harus dikuasai oleh siswa . Namun kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam memahami pelajaran tidaklah dianggap suatu kegagalan , karena hal tersebut hanya bagian dari proses belajar . Selanjutnya yang saya alami pada saat sekarang ini fungsi saya sebagai guru sudah sangat terbatas dalam hal mendidik murid - murid karena banyaknya rambu - rambu mendidik itu dibatasi oleh HAM . Sehinga guru sudah enggan untuk mendidik murid dengan maksimal karena takut akan tindakan ( kekerasan ) yang salah . Sehingga guru tidak maksimal lagi dalam mendidik murid - mur , hanya melepaskan tanggungjawab mengajar saja dan menuntaskan materi pelajaran saja . Dan Guru tidak pernah memikirkan muridnya lagi mau jadi apa kedepannya . Demikianlah refleksi diri yang dapat saya sampaikan , mohon diberi saran yang sifatnya positif untuk perkembangan diri saya .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post