AKHIRNYA AKU MENULIS

Dulu, ketika aku membaca sebuah cerpen dan puisi disalah satu harian lokal, terbesit keinginanku untuk mencoba menulis dan mengirimkan karya sendiri ke harian tersebut. Sungguh ingin rasanya menuliskan nama sendiri dibawah tulisan yang aku baca. Seiring waktu berjalan keinginan itu hanyut dan menghilang, namun sesekali muncul ketika tanpa sengaja membaca sebuah cerita atau artikel dari orang biasa yang kembali diterbitkan oleh sebuah media cetak. Hal ini membuat keinginan itu muncul lagi dan akhirnya mencoba mengirim suatu puisi atau cerpen ke sebuah koran, tapi tak tahu entah terbit atau tidak, yang jelas akhirnya aku menulis. Selepas itu, tak pernah lagi menulis, hingga tiba keinginan untuk bercerita tentang hobby dan pengamatan tentang dunia olahraga yang memang saya cintai. Akhirnya memutuskan untuk menuliskan sebuah artikel ke salah satu Tabloid olahraga. Dan akhirnya untuk pertama kalinya namaku tertulis di media cetak, dan rasanya sangat excited. Tapi setelah itu, kembali lagi tak pernah mengirim tulisan dan tak pernah bermimpi menjadi penulis.

Ketika atasan memanggilku dan mengusulkan aku dan dua rekan sejawatku untuk mengikuti Pelatihan Sagusabu, bermacam pertanyaan muncul didalam benakku, untuk apa pelatihan ini ? apa untungnya bagiku ? kenapa harus membayar, ‘kan bukan diriku yang meminta ? Dan setelah mendaftarkan diri untuk ikut pelatihan ini, pertanyaan lain muncul, apakah aku bisa menulis buku, sedangkan menulis karya ilmiah untuk naik golongan saja butuh waktu berbulan-bulan ? Bagaimana mungkin menulis buku, sedangkan dulu untuk menulis puisi, cerpen atau artikel saja terasa sangat sulit ? Dan banyak lagi pertanyaan yang berkecamuk di hati dan di benakku. Kini aku ada disini, suka tak suka, aku harus menulis untuk pengembangan diriku secara pribadi, untuk menjadi guru yang lebih berwawasan, untuk peningkatan karirku di dunia pendidikan, untuk menambah pengetahuan tentang dunia literasi, dan semoga dengan menulis buku, ini dapat membawaku menuju kesuksesan yang tak terduga olehku sebelumnya.

ALUMNI SAGUSABU BINJAI 1, SUMUT