Perihal Kabar
Angin berhembus pelan, kabut turut berjalan
mengawali bahwa pagi telah menghampiri.
Hari turut berganti
menyisakan sebuah pelajaran, lukisan kenang, dan
harapan-harapan yang menagih untuk segera ditunaikan
atau
rencana-rencana bahagia yang tertunda.
Barangkali benar, kebahagiaan adalah penantian sebuah tangis
“tangis bahagia?” tanyamu.
selepasnya. Bahagia hanyalah muasal penderitaan
sebab hanya sebuah rasa. Kebahagiaanlah yang kemudian candu.
Hidup dibiarkan melanjut untuknya, membuat lupa bahwa luka ada setelahnya.
Selepas tiadanya kabar,
seseorang lebih paham akan dirinya sendiri, memeram.
Perlu!
Membiarkan setiap langkahnya tersimpan rapi,
menutup diri dari segala ambisi, memada-madai.
Acap kali memainkan peran.
Perihal kabar tiada yang benar-benar ingin tahu,
kecuali tahu di dalam lubuk.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya indah sekali ibu. Rangkaian katanya keren. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah
Alhamdulillah. Terima kasih Bapak. Sukses kembali untuk Pak Mulya.