Depi Endang Sulastri

Penulis adalah Alumnus Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta (2017). Telah menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelo...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perihal Kabar

Perihal Kabar

Angin berhembus pelan, kabut turut berjalan

mengawali bahwa pagi telah menghampiri.

Hari turut berganti

menyisakan sebuah pelajaran, lukisan kenang, dan

harapan-harapan yang menagih untuk segera ditunaikan

atau

rencana-rencana bahagia yang tertunda.

Barangkali benar, kebahagiaan adalah penantian sebuah tangis

“tangis bahagia?” tanyamu.

selepasnya. Bahagia hanyalah muasal penderitaan

sebab hanya sebuah rasa. Kebahagiaanlah yang kemudian candu.

Hidup dibiarkan melanjut untuknya, membuat lupa bahwa luka ada setelahnya.

Selepas tiadanya kabar,

seseorang lebih paham akan dirinya sendiri, memeram.

Perlu!

Membiarkan setiap langkahnya tersimpan rapi,

menutup diri dari segala ambisi, memada-madai.

Acap kali memainkan peran.

Perihal kabar tiada yang benar-benar ingin tahu,

kecuali tahu di dalam lubuk.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Puisinya indah sekali ibu. Rangkaian katanya keren. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah

02 Jan
Balas

Alhamdulillah. Terima kasih Bapak. Sukses kembali untuk Pak Mulya.

02 Jan



search

New Post