Guru SSelayarr

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tak selesai hanya kruger
Penulis

Tak selesai hanya kruger

Kriger Dunia politik, hukum dan ekonomi senantiasa menarik untuk diamati, khususnya di negeri tercinta Indonesia ini. Berbagai macam manuver dilakukan oleh para ahli dan pakar hukum, politik dan ekonomi demi mencapai tujuan yang diinginkan. Berbagai jalan dan cara pun dilakukan tanpa pertimbangan etika, norma, hukum bahkan agama. Etika dilangkahi, hukum diakali dan norma agama dilanggar. Berbagai macam peraturan, undang-undang dan regulasi bahkan diciptakan untuk legalitas pelanggaran itu sendiri.

Beberapa waktu lalu, kita dikejutkan perilaku dua staf ahli milineal Presiden Jokowi. Mereka melakukan sesuatu yang sangat nyata bertentangan dan melanggar etika dan hukum. Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara (CEO Ruang Guru) mendapatkan banyak sorotan, kritikan dan hujatan dari para nitizen dan masyarakat. Hal ini terjadi menyusul adanya polemik keterlibatan perusahaan miliknya dalam program pengadaan Kartu Prakerja yang dibagikan pemerintah untuk menanggulangi dampak ekonomi pandemi corona atau covid-19

Sebelumnya, Andi Taufan Garuda Putra juga membuat heboh karena ia mengirimkan surat kepada camat di seluruh Indonesia, agar membantu program penanggulangan virus corona yang dilakukan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, di mana dalam surat tersebut disebutkan Kemendes PDTT juga bekerja sama dengan perusahaan yang dipimpinnya yakni PT Amartha Mikro Fintek.

Mari kita coba lihat dan bahas fenomena menarik ini dari sudut teori yang dinamakan Dunning-Kruger Effect.

David Dunning dan Justin Kruger dari Universitas Cornell pada tahun 1999, memperkenalkan suatu penelitian yang dinamakan Dunning-Kruger Effect, yaitu suatu kondisi psikologis, di mana seorang individu gagal untuk menilai tingkat kecerdasan mereka sendiri secara intelektual dengan memadai. Atau dengan kata lainnya, mereka terlalu bodoh untuk mengetahui seberapa bodoh mereka.

Sebuah studi yang berjudul “Unskilled and Unaware of it”, ditulis oleh Dunning dan Kruger tahun 1999 ketika mereka mempelajari sebuah kasus dari seorang kriminal yang bernama McArthur Wheeler. Si Wheeler ini adalah perampok bank yang menyamar dengan menutupi wajahnya menggunakan jus lemon. Alasannya, karena sifat kimia yang ada di dalam jus lemon dapat digunakan untuk membuat Wheeler tidak terlihat oleh kamera CCTV bank. Setelah ditangkap dengan mudah oleh polisi, Wheeler melihat rekaman dirinya yang sedang merampok bank, dan hasilnya dia terkejut rencananya sama sekali tidak berhasil. Wajah Wheeler terlihat jelas di kamera CCTV walaupun sudah ditutupi jus lemon.

Penelitian lain dari Dunning dan Kruger adalah sebuah jurnal tahun 2003 yang berjudul “Why do People Fail to Recognize Their Own Incompetence?”. Penelitian tersebut membahas soal ketidakmampuan seseorang untuk memiliki wawasan tentang keterampilan intelektual dan sosial mereka ketika sudah menyentuh kesuksesan.

Dunning–Kruger Effect adalah suatu bias kognitif ketika seseorang yang tidak memiliki kemampuan mengalami superioritas ilusif, artinya ia merasa kemampuannya lebih hebat daripada orang lain pada umumnya. Bias ini diakibatkan oleh ketidakmampuan orang tersebut secara meta kognitif untuk mengetahui segala kekurangannya.

Di dunia ini, tentu ada saja orang yang merasa sok pintar. Dalam ilmu Psikologi, orang-orang yang merasa dirinya pintar bisa saja terkena Dunning-Kruger Effect. Orang yang mengalami efek tersebut akan merasa unggul dari segi pengetahuan maupun kemampuan yang dimilikinya. Akan tetapi, ia tak menyadari jika pengetahuan dan kemampuannya itu masih jauh berada di bawah orang lain.

Kruger Effect adalah suatu bias kognitif atau kekeliruan dalam menilai dan berpikir mengenai kemampuan yang dimiliki. Orang tersebut percaya bahwa ia lebih pintar dan lebih mampu daripada kenyataannya. Ini terjadi karena kombinasi antara kesadaran diri yang buruk dan kemampuan kognitif yang rendah sehingga membuatnya terlalu tinggi dalam menilai kemampuan diri sendiri. Orang dengan Dunning-Kruger Effect akan berbicara panjang lebar mengenai suatu topik dan menyatakan bahwa dirinya benar sementara pendapat orang lain salah. Meski orang lain tak tampak tertarik dengan yang dibicarakannya, ia akan terus mengoceh dan mengabaikan ketidaktahuannya.

Efek ini pertama kali digambarkan oleh dua psikolog sosial, yaitu David Dunning dan Justin Kruger. Dalam serangkaian penelitian, orang-orang yang memiliki hasil yang rendah pada tes tata bahasa, humor, dan logika justru menilai dirinya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dan orang lain sangatlah buruk. Padahal, rendahnya pengetahuan atau kemampuan yang ia miliki membuatnya tak dapat mengenali tingkat keterampilan dan kompetensi orang lain, sehingga secara konsisten memandang dirinya lebih baik, lebih mampu, dan lebih berpengetahuan. Selain itu, ia juga tak mampu mengenali kesalahan diri sendiri.

Dampak yang terjadi pada orang dengan Dunning-Kruger Effect, pada umumnya mereka memiliki kepercayaan diri y

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post