MEWUJUDKAN MIMPI DAN MEMENUHI JANJI
MEWUJUDKAN MIMPI DAN MEMENUHI JANJI
Mimpi mengikuti Olimpiade Guru Nasional (OGN) telah lama ada di benak saya guru Ekonomi SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali. Selama ini pemerintah hanya menyelenggarakan kegiatan untuk guru Matematika dan IPA, yaitu Fisika, Biologi, dan Kimia saja sejak 2011. Selama ini saya merasa iri (tapi positif) ketika mendengar rekan-rekan guru mengikuti dan berhasil juara dalam kegiatan yang sebelum 2016 bernama Olimpiade Sains Guru Nasional (OSGN). Untuk itu saya tanamkan tekad dalam hati jika nanti pemerintah menyelenggarakan kegiatan ini untuk guru Ekonomi, saya akan mengikuti dan berusaha untuk menjadi juara.
Alhamdulillah mimpi saya sepertinya akan terwujud, karena 2016 pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Olimpiade Guru Nasional (OGN) untuk guru SMA/SMK meliputi sebelas mata pelajaran yaitu Matematika, yaitu Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Penjasorkes.
Sejak mengetahui adanya informasi bahwa 2016 kegiatan OGN termasuk di dalamnya mata pelajaran Ekonomi, saya mulai mencari informasi lebih dalam tentang kegiatan ini melalui internet dan bertanya kepada rekan guru yang pernah mengikuti kegiatan ini.
Seleksi Tingkat Kabupaten
Seleksi di tingkat kabupaten dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota masing-masing. Namun karena keterbatasan anggaran, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali, setelah berkoordinasi dengan pengurus MGMP memutuskan bahwa seleksi tingkat kabupaten diserahkan kepada masing-masing MGMP SMA.
Pengurus MGMP Ekonomi SMA Kabupaten Boyolali menindaklanjuti hasil koordinasi tersebut. MGMP mengadakan pertemuan untuk membicarakan wakil Kabupaten Boyolali dalam mengikuti Olimpiade Guru Nasional (OGN) Tingkat Provinsi 2016. Sebagian besar anggota MGMP Ekonomi dalam pertemuan mengusulkan ketua MGMP untuk mewakili Kabupaten Boyolali. Tetapi karena keinginan kuat yang sudah tersimpan lama, saya mengusulkan untuk mengikuti dan mengirimkan lebih dari satu nama yang diajukan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali. Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya ketua MGMP “mengalah” untuk memberikan kesempatan pertama kepada saya.
Hasil keputusan MGMP Ekonomi SMA Kabupaten Boyolali setelah mempertimbangkan berbagai faktor, menetapkan saya, Drs. Gusfian, M.Eng. dari SMA Negeri 1 Andong untuk mewakili Kabupaten Boyolali mengikuti Olimpiade Guru Nasional (OGN) Bidang Ekonomi Tingkat Provinsi 2016.
Seleksi Tingkat Provinsi
Setelah ditetapkan sebagai wakil Kabupaten Boyolali, saya berjanji kepada seluruh anggota MGMP Ekonomi Kabupaten Boyolali untuk tidak mengecewakan dan memberikan hasil yang terbaik. Pelaksanaan OGN Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2016, yang karena keterbatasan anggaran akhirnya diselenggarakan di masing-masing karesidenan. Kabupaten Boyolali yang termasuk wilayah Karesidenan Surakarta, pelaksanaan OGN Tingkat Provinsi Jawa Tengah dijadwalkan tanggal 24 Agustus 2016 bertempat di SMK Negeri 8 Surakarta.
Sebelum mengikuti seleksi tingkat provinsi, saya dan seluruh peserta dari Kabupaten Boyolali mendapat pembekalan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga pada tanggal 22 Agustus 2016 yang disampaikan oleh peserta OSNG tahun sebelumnya dan yang pernah mendapat medali di tingkat nasional.
Akhirnya setelah harap-harap cemas menunggu pengumuman, lewat grup WA rekan guru ekonomi mengabarkan kalau saya berhasil lolos untuk mengikuti OGN tingkat nasional. Segera saja saya mencari informasi itu untuk memastikan, dan alhamdulillah dari surat keputusan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23602/B4.4/KP/2016 tanggal 27 September 2016 saya berhasil menduduki peringkat dua di tingkat provinsi dan berada di peringkat empat untuk peserta yang berhasil lolos ke tingkat nasional bersama 17 peserta lainnya dari seluruh Indonesia.
Perasaan haru dan bangga yang saya rasakan. Akhirnya mimpi saya untuk bisa berlomba di tingkat nasional tercapai. Tinggal satu langkah lagi untuk memenuhi janji kepada teman-teman guru Ekonomi di Boyolali bahwa saya akan menjadi juara mewakili teman-teman di Boyolali.
Final OGN Tingkat Nasional
Saya menyadari di tingkat nasional pasti persaingan akan semakin ketat, untuk itu dengan memperhatikan pedoman OGN saya mulai mempersiapkan persyaratan yang harus dipenuhi yaitu karya best practice dan risalah akademik.
Berangkat dengan keperihatinan karena seluruh wakil dari Jawa Tengah yang berjumlah 33 orang, dua diantaranya dari bidang ekonomi yaitu saya dan Ibu Irmawati dari SMA Negeri 2 Surakarta, harus membiayai sendiri karena ketiadaan anggaran di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Sebelum berangkat ke Jakarta, saya dan dua wakil dari Kabupaten Boyolali yaitu Bapak Joko Heriyanto mata pelajaran Geografi dan Bapak Muh. Zuhri mata pelajaran Bahasa Indonesia menghadap kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali untuk memohon doa dan wejangan. Dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali kami tidak mendapat bantuan apapun pada waktu itu selain dukungan moral dan doa.
Keberangkatan ke Jakarta tepatnya Hotel Fave PGC Jalan Mayjen Sutoyo No.76 Cililitan Jakarta, kami lakukan bersama lima orang. Tiga dari perwakilan Kabupaten Boyolali dan dua dari perwakilan Kota Surakarta. Dengan menggunakan pesawat terbang kami berangkat tanggal 17 Oktober 2016 dari Bandara Adisumarmo Boyolali pukul 11.40 dan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 12.55. Sampai di hotel untuk pengurusan administrasi dan persyaratan baru selesai menjelang pukul 14.00.
Dalam kondisi yang cukup lelah dan belum makan siang, kami harus segera mengikuti tes secara on line tentang wawasan kependidikan sebanyak 100 soal pilihan ganda selama 120 menit. Tes ini menguji wawasan tentang regulasi pendidikan, penilaian, model pembelajaran, strategi pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran yang berkaitan dengan Kurikulum 2013.
Setelah tes ini peserta istirahat sebentar dan pukul 19.00 diadakan upacara pembukaan yang diikuti 187 peserta dari 11 mata pelajaran. Disampaikan mekanisme dan waktu lomba, serta diperkenalkan dengan para juri yang akan menguji peserta. Untuk bidang Ekonomi tiga orang juri yang terlibat adalah Ibu Dr. Endang Sri Rahayu, M.Pd. dari Universitas Negeri Jakarta, Bapak Drs. Joni Susilowibowo, M.Pd. dari Universitas Negeri Surabaya, dan Bapak Suparno, S.Pd., M.Pd. dari Universitas Negeri Jakarta.
Bonus tak terduga saya dapatkan pada malam itu, alhamdulillah saya bertemu kembali dengan teman satu asrama tahun 1988-1991 ketika kuliah di IKIP Bandung. Kami baru bertemu kembali setelah 25 tahun, Dr. Ahmad Yani, M.Si. dari Universitas Pendidikan Indonesia yang menjadi juri bidang Geografi.
Keesokan hari, Selasa, 18 Oktober 2016 tes dilanjutkan dengan jadwal lomba seperti yang telah disampaikan malam sebelumnya, yaitu tes tertulis dan tes workshop. Kedua tes ini cukup menguras tenaga dan pikiran karena harus berfikir dan menulis jawaban selama dua kali tiga jam. Dengan mengerahkan segala kemampuan akhirnya tes ini berhasil saya selesaikan walau tidak yakin seratus persen jawabannya benar.
Malam hari setelah istirahat, sekitar pukul 20.00 kami bertemu dengan ketiga juri dan disampaikan tentang penilaian hasil karya best practice atau karya inovatif oleh Ibu Dr. Endang Sri Rahayu, M.Pd., selanjutnya oleh dua juri lainnya Bapak Drs. Joni Susilowibowo, M.Pd. dan Bapak Suparno, S.Pd., M.Pd. kami menentukan kesepakatan untuk tes Presentasi Pembelajaran yang akan dilakukan besok pagi Rabu, 19 Oktober 2016 mulai pukul 08.00.
Kesepakatan awal kami masing-masing peserta diminta untuk mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan dipresentasikan. Materinya sesuai dengan yang kami ampu selama ini di sekolah masing-masing. Namun ketiga juri bersepakat kami harus siap mengajar untuk materi Ekonomi apa saja baik kelas X, XI, maupun XII. Setelah melakukan pengundian untuk penentuan materi dan nomor urut presentasi, kami dipersilakan untuk menyiapkan rencana pembelajaran tersebut berikut bahan untuk presentasinya.
Kejadian yang tidak terduga terjadi, malam itu setelah kembali ke kamar hotel saya mengalami diare yang cukup membuat kondisi badan saya lemas karena harus bolak-balik ke wc. Hingga pukul 04.00 subuh dini hari, saya belum bisa istirahat. Hal ini berakibat pada persiapan saya untuk tes presentasi menjadi kurang maksimal.
Saya yang selama ini mengajar siswa kelas XII, mendapat kesempatan keenam untuk memresentasikan rencana pembelajaran dengan materi kelas X yaitu Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran selama 15 menit. Setelah presentasi, kedua juri mengajukan beberapa pertanyaan terutama tentang penulisan tujuan pembelajaran dan cara agar materi ini dapat mudah dimengerti dan menarik. Dan satu pertanyaan yang menarik perhatian juri Bapak Drs. Joni Susilowibowo, M.Pd. adalah gelar S2 Master of Engineering (M.Eng.) yang saya peroleh dari UGM karena basis S1 saya adalah Pendidikan Akuntansi.
Pengumuman Hasil Lomba
Setelah semua peserta selesai mengikuti tes presentasi hingga sore hari, malam harinya pukul 20.00 acara penutupan dimulai. Dan yang ditunggu-tunggu dengan perasaan berdebar-debar adalah pengumuman hasil OGN 2016.
Saat memasuki ruangan, Bapak Drs. Joni Susilowibowo, M.Pd. dan Bapak Suparno, S.Pd., M.Pd. menghampiri dan menyalami saya dan tersenyum sambil mengucapkan “selamat pak”. Saya sempat bingung dan bertanya di dalam hati, apa saya akan mendapat juara, karena pengumuman belum disampaikan. Akhirnya ketika pengumuman dibacakan, kebingungan dan pertanyaan saya terjawab, saya dinyatakan sebagai pemenang ketiga dan meraih medali perunggu serta sebagai peraih The Best Theory OGN 2016 Bidang Ekonomi, dengan hadiah uang senilai lima belas juta rupiah dan laptop.
Penutup
Rasa syukur yang tidak terkira saya haturkan ke hadirat Allah SWT atas anugrah yang telah diberikan kepada saya dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu. Akhirnya dengan niat dan tekad yang kuat, mimpi saya bisa terwujud dan janji bisa saya penuhi kepada rekan-rekan guru Ekonomi di Boyolali.
Sekembali ke Boyolali, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali memberi hadiah sebagai apresiasi atas pencapaian prestasi ini. Kami para pemenang masih mendapat hadiah dari pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diundang untuk mengikuti Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2016 dan mengikuti Simposium Nasional di Jakarta tanggal 26-27 November 2016.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak ketinggalan memberi penghargaan sebagai Insan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Berprestasi Nasional dan/atau Internasional Tahun 2017 berupa uang pada tanggal 2 Mei 2017 bersamaan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2017.
Berangkat dengan keperihatinan pulang dengan membawa kemenangan, Provinsi Jawa Tengah meraih juara umum OGN Tahun 2016 dengan meraih tiga medali emas, lima perak, dan tiga perunggu.
Ditulis oleh:
Drs. Gusfian, M.Eng.
Guru Ekonomi SMA Negeri 1 Andong Boyolali
Peserta Pelatihan Penulisan Buku SAGUSABU Solo, 29-30 Juli 2017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
pengalaman sebagai guru hebat yang sangat inspiratif. Tulisannya keren, renyah, dan bergizi. Luar biasa
Maturnuwun Leck Murman
Pengalaman yang menginspirasi, Pak. Keren banget.
terimakasih Pak Sungkowo, alhamdulillah
slamat pak... perjuangan yg berbuah manisss
Inspiratif, pak..
terimakasih Bu Nita
alhamdulillah, terimakasih bu Efa