FILOSOFI HIDUP SANG PREDATOR (Tantangan ke 151)
Tertarik membaca filosofi hidup burung elang dari berbagai sumber dapat membelajarkan diri akan arti kehidupan. Dalam kisah sang burung elang ini terdapat beberapa poin yang dapat diambil sebagai pedoman hidup, diantaranya
1. Fokus Pada Satu Tujuan Elang memiliki sayap yang kuat serta penglihatan yang tajam, namun ia memfokuskan pada satu mangsa saja, ia tidak tertarik dengan hewan lainnya. Jika ini kita jadikan sebagai pedoman dalam hidup kita hendaklah memfokuskan diri kepada satu harapan dengan berusaha semaksimal mungkin utnuk mewujudkannya.
2. Berani Menerima Tantangan Burung elang disaat ia terbang, gemar akan menyogsong badai yang menghadang. Ia tak perduli akan kerasanya angin yang akan mematahkan smangatnya untuk tetap terbang mencari mangsanya. Disaat burung lain akan mencari perlindungan ketika badai datang, burung elang justru akan pergi menyongsong badai. Selain gemar terhadap tantangan, badai juga akan membantu elang untuk terbang serta mengisirahatkan sayapnya diatas awan. Begitupun dengan kehidupan manusia ubahlah badai menjadi peluang yang menguntungkan.
3. Keluar Dari Zona Nyaman Ketika anak elang menginjak usia terbang, sang induk akan melempar anak-anaknya dari atas ketinggian untuk belajar terbang. Anak elang yang merasa ketakuan biasanya akan kembali lagi kesarangnya, namun sang induk sengaja meletakkan ranting tajam diatas sarang supaya anak elang tak datang kembali. Hal tersebut mengajarkan manusia tidak takut berekpresi di luar zona nyaman.
4. Jangan Takut Mengambil Resiko
Ketika menginjak usia 40 tahun elang dihadapkan dengan dua pilihan yang berat, yaitu mati atau terlahir kembali. Biasanya elang akan mencari pohon besar yang tinggi untuk sejenak menepi dan merontokkan seluruh bulu dan cakarnya untuk bisa menumbuhkan kembali cakar dan paruh baru untuk bertahan hidup 30 tahun lagi. Sama dengan elang, dalam mencapai kesuksesan memang harus melalui proses yang panjang dan menyakitkan. Namun percayalah hal tersebut mampu mendewasakan diri menjadi lebih baik.
5. Jangan Menyerah
Saat digretak lawannya, elang tak akan mundur dan pantang menyerah. Justru ia akan kembali lagi hingga berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya. Dari hal ini kita dapat belajar jadilah pribadii dan berani dan pantang menyerah untuk menghadapi setiap masalah yang menghadang.
6. Meninggalkan hal buruk
Berbeda dengan unggas-unggas lainnya yang justru gemar mengkonsumsi bangkai, lain halnya dengan elang yang selalu mengkonsumsi makanan yang segar hasil buruannya. Hal tersebut mengajarkan kepada manusia untuk meninggalkan segala hal yang memiliki potensi untuk meracuni diri dari hal-hal buruk.
7. Setia
Elang merupakan unggas yang memiliki kesetiaan luar biasa terhadap pasangannya. Bahkan ia tidak akan berganti pasangan hingga akhir hayatnya masing-masing.
8. Tingkatkan Potensi Diri
Rata-rata elang justru menunggu badai serta angin kecang untuk mengisirahatkan sayapnya dari aktivitas gerakan mengepak. Selain itu ia juga lebih cenderung tinggal di pohon-pohon yang tinggi supaya terhindar dari predator. Sebagai manusia jangan takut untuk memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik.
Untuk itu tetaplah berusaha dalam menjalani kehidupan seperti layaknya burung elang yang siap menghadapi terpaaan badai serta berusaha untuk dapat bertahan hidup hingga 70 tahun lamanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren, belajar dari elang
hhiihihi.. belajar , belajar, dan terus belajar
keren banget bunda, salam sukses dan salam literasi
Salam, bunda