Gusnidawati,S.Pd.I

Profil Penulis Gusnidawati lahir 7Agustus 1977 di Pekan baru. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
'Memanen tanpa menanam'
"Memanen tampa menanam"

'Memanen tanpa menanam'

"Memanen tanpa menanam"

Sabtu pagi saat kalender merah, liburan kami isi dengan pergi keladang Gambir. Perjalanan sekitar 5 km ditempuh dengan menggunakan sepeda motor melewati jalan yang lumayan memicu adrenalin. Bila tak cukup lihai dan berhati- hati, bersiap-siap saja untuk jatuh jalan yang licin atau terjebak lumpur yang lumayan dalam. Perjalanan dimulai oleh Abi menggunakan honda Win memboncengi Laila gadis kecilnya yang masih duduk di kelas 4 SD dan Apilia anak adik yang masih kelas 6 SD.Sedang Ummi berangkat dengan anak bujang yang masih duduk di kelas 9 MTsN menggunakan honda beat. Ditengah perjalanan,hujan turun lumayan lebat, untung ada serap mantel di jok motor hingga bisa digunakan. sesampai dikampaan (pondok diladang Gambir) ternyata Abi belum sampai karena kehujanan jadi berteduh disalah satu pondok ladang teman. Jadilah " ulek bulu manjek durian" ( orang yang berangkat lebih dulu ternyata sampai malah belakangan).

Kegiatan di kampaan dimulai dengan bersih-bersih tempat kemudian menyiapkan makanan. Merebus air, memasak nasi dan menyiapkan adonan pregedel jagung dan sambal goreng tongak(terong kecil). Lumayan seru juga ! Segorengan pergedel yang masak habis laris manis direbutin.maklum cuaca dingin habis kehujan jadi tentu makan yang hangat hangat jadi seru.

Setelah acara makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan melihat lihat kondisi ladang.tak lupa agenda rutin ke ladang adalah mencari kantong Semar yang biasa tumbuh di rawa-rawa yang ada ditengah ladang, juga memetik pucuk cimpoghai (tumbuhan liar yang enak dijadikan sayuran juga bisa dijadikan bahan bakwan pengganti kol).

Tak disangka saat hendak istirahat di pondok lama, kami melihat ada pohon ketela rambat yang menjalar dekat pondok. Penasan ada isinya atau tidak ya? Ternyata...satu, dua, tiga...hingga beberapa buah isi ubi rambat nya diperoleh.jadi main semangat menggali walau hanya pakai tangan kosong karena memang tak sengaja dan tak menyangka akan memanen ubi jalar karena memang tak pernah menanamnya. Tapi mungkin karena lagi rezeki ada tumbuhan ubi yang tumbuh dari sisa -sisa persediaan makanan untuk orang pekerja menyiangi ladang yang memang potongannya dibuang dan tertimbun dekat pondok. Akhirnya tumbuh dan memberi hasil panen yang lumayan sekitar 3-4 kg. Alhamdulillah. Inilah rezeki yang disebut memanen tanpa menanam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, rezeki datang dari arah yang tak disangka ya Bu.

31 Jan
Balas

Aamiin.salam sukses juga bunda.terimakasih sudah mampir dan komen,padahal baru saja di posting.

01 Jan
Balas

Alhamdulillah, rezeki dari Allah. Semoga berkah. Salam sukses selalu buat Bunda.

01 Jan
Balas



search

New Post