Gusnidawati,S.Pd.I

Profil Penulis Gusnidawati lahir 7Agustus 1977 di Pekan baru. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Membangun Peradaban dengan Perpustakaan Pribadi

Membangun Peradaban dengan Perpustakaan Pribadi

Peradaban sering digunakan sebagai istilah lain "kebudayaan" di kalangan akademis. Penggunaan istilah "peradaban" secara etnosentris memunculkan anggapan bahwa masyarakat di sebuah peradaban memiliki moral yang baik dan budaya yang maju (https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Perpustakaan berasal dari kata dasar “pustaka” yang berarti pustaka atau buku. “Perpustakaan” artinya kumpulan buku (bacaan dsb); bibliotek 5. Dalam UU No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan disebutkan bahwa: Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku 1 sulistyo basuki, 2003, pengantar ilmu perpustakaan, Jakarta: universitas terbuka. (http://e-journal.uajy.ac.id/643/3/2TA12721.pdf)

Membangun peradaban dengan perpustakaan merupakan suatu langkah perubahan suatu generasi yang akan membawa perubahan dari generasi yang memiliki keterbelakangan menjadi generasi yang berpola fikir maju dan terpelajar.

Seperti yang penulis alami sendiri, sebut saja namanya Nida. Seorang gadis yang sedang beanjak remaja. Berasal dari keluargasederhana yang berpendidkan rendah. Ayahnya tidak tamat SD walau masih sempat pandai menulis dan membaca, sedangkan ibunya malah sama sekali tak sempat mengecap pendiikan sama sekali di bangku sekolah. Jadi wajar buta huruf dan memang tak bisa baca tulis.

Syukurlah Nida sempat mengecap pendidikan dari TK, SD, SLTP, SLTA, walau sempat putus sekolah. Alhamdulillah setelah menikah masih sempat melanjutkan pedidikan D2, dan S1. Sedangkan 3 saudara lain nya hanya sampat sekolah sampai tingkat SLTP.

Pada saat sekolah masih ditingkat SD, Nida sudah hobi membaca. Setiap ada kesempatan kepasar bersama ibu, ia akan sempatkan membeli buku, meski hanya buku komik tipis yang harganya terjangkau. Lama kelamaan koleksi bukunya lumayan banyak. Berlanjut ditingkat SLTP dan SLTA sempat mengikuti halaqah pengajian Islami yang salah satu programnya adalah kegiatan bedah buku. Jadi Nida mengenal beberapa buku-buku yang sangat direkomendasikan untuk diketahui bahkan kalau bisa dimiliki oleh setiap muslim seperti al Qur’an dan terjemahannya, kitab-kitab hadits sebagai sumber ajaran Islam yang paling utama, juga buku aqidah, syariah, fiqih ibadah dan muamalah juga sejarah dan kisah-kisah para nabi dan salafus shalih.

Ketika akan memasuki masa pranikah, Nida semakin rajin mampir ke toko buku dan mengkoleksi buku-buku pengetahuan seputar persiapan pernikahan seperti 15 tuntunan meminang Islami, memahami 20 sifat fitrah orang tua, 15 pesan mertua kepada menantu perempuan, 15 pesan mertua kepada menantu laki-laki, 10 harapan menantu kepada mertua, agenda sakinah kiat membentuk keluarga sakinah dll. Idealnya bekal seputar pernikahan tersebut diterima seorang anak remaja dari orang tua, tapi karena latar belakang pendidkan orang tua juga karena kesibukan, orang tua umumnya tak berkesempatan memberikan bekal pengetahuan menjelang pernikahan untuk putra dan putrinya.

Semua buku-buku itu dan koleksi perpustakaan pribadi tersebut, telah membentuk peradaban baru dalam membentuk generasi baru yang insyaallah lebih baik. Perpustakaan menjadi sumber pengetahuan, bekal dalam menjalani kehidupan juga sebagai sarana hiburan dikala duka melanda hati. Perpustakaan juga sarana menjelajahi dunia. Meski kita tak sempat bepergian keliling dunia karena keterbatasan waktu dan kesempatan juga biaya, melalui perpustakaan kita bisa berekreasi kemanapun yang kita mau.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalahan yang ditemui dan butuh penyelesaian yang kadang kala tak mudah untuk mendapatkan solusi yang tepat. Melalui buku-buku yang ada diperpustakaan, kita bisa merujuk dari sumber yang akurat berdasarkan hasil penelitian dan sumber yang ilmiah. Apalagi sebagai guru, pemuka masyarakat, keberadaan perpustakaan sangat dibutuhkan dalam mencari sumber belajar, media pembelajaran dan pengembangan materi pembelajaran. Juga menambah wawasan dan pengetahuan.

Dizaman yang serba canggih ini, perpustakaan telah berkembang tidak hanya dalam bentuk cetak, seperti buku, majalah, koran dan lain-lain. Tapi telah berkembang menjadi perpustakaan dalam bentuk digital yang bisa diakses dalam genggaman tangan, melalui handphone, tablet, atau pun komputer.

Profil Penulis

Gusnidawati lahir tahun 1977 di Pekan baru. Anak ketiga dari empat bersaudara. Menyelesaikan pendidikan tingkat dasar pada tahun 1990 di SD Impres 6/84 Batu Kajang yang sekarang menjadi UPTD Pendidikan SDN 06 Gunuang Malintang, SLTP di MTI Koto Panjang Lampasi tahun 1990, SLTA di MA Yapiguna Guguak tahun 1998, mengikuti pendidikan D2 tahun 2006 dan S.I di YPI STIT Payakumbuh tahun 2010.

No hp 081266846141

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Bu Nida, ada perpustakaan pribadi, salam sukses ya Bu

11 Oct
Balas

Terimakasih pak, sudah mampir di blg saya dan memberikan komennya.

17 Oct

Semoga lulus seleksi lomba menulis oktober 2022

10 Oct
Balas



search

New Post