Hari ini Kamis, 12 Maret 2020 adalah hari bersejarah bagi penulis. Hari dimana penulis bisa mewujudkan keinginan orang tua terutama sang ayah yang kini sudah almarhum. Hari dimana perjuangan berakhir sekaligus perjuangan dimulai. Berakhir menjadi CPNS dan dimulai menjadi PNS.

Sebelum berstatus PNS, terlebih dahulu harus melaksanakan pengambilan sumpah jabatan. Mengingat kata 'sumpah' langsung merinding dan detak jantung pun makin kencang.

Akankah sumpah tersebut bisa dijalankan dengan penuh amanah? Akankah sumpah itu bisa menjadi alarm bagi penulis untuk melaksanakan tugas? Dan banyak lagi pertanyaan yang ada dalam hati ini.

Hari yang begitu sakral bagaikan hari ketika ijab kabul pernikahan. Hari ini kita sendiri yang mengucapkan dan disaksikan oleh para saksi dan rohaniwan.

Tangis dan tawa begitu bercampur ketika itu. Tangis mengingat amanah yang akan dipertanggungjawabkan dunia akhirat. Tawa ketika mimpi selama ini sudah terwujud.

Hari ini memang hari yang sangat berarti bagi penulis begitu pun juga dengan warga sekolah MTsN 13 Agam. Bagi penulis merupakan hari yang paling bahagia. Akan tetapi bagi mereka adalah hari yang terpahit di sejarahnya.

Bagiamana tidak, banjir bisa dikatakan banjir bandang yang menimpah sekolah mereka seolah-olah seperti mimpi di siang bolong. Penulis tidak mengetahui pasti penyebab kejadiannya tetapi berdasarkan info yang didapatkan kejadian itu terjadi tadi sore. Dari gambar video yang didapatkan, salah satu dinding sekolah "ompong" karena terjangan air. Tak hanya itu, dari videonya terlihat sebuah ruang labor kokomputer yang tergenang air. Padahal kita tau bahwa Senin Minggu depan kelas IX melaksanakan UAMBN.

Betapa pilunya apa yang yang mereka rasakan sekarang. Berbanding terbalik dengan apa yang penulis rasakan hari ini. Meski sama-sama menjadi hari bersejarah tetapi sejarah yang dialami sangatlah berbeda. Semoga mereka tabah dan cepat mendapat perhatian dari pemerintah atau lembaga terkait.

#salamliterasi

#tantangangurusiana