"Alam takambang jadi guru" ini adalah sebuah filosofi hidup yang tak bisa dipungkiri. Semua yang ada di alam ini bisa kita jadikan sumber pengetahuan. Baik di bidang agama, sosial, maupun sains dan banyak lagi bidang ilmu yang bersumber dari alam. Tak heran kalau filosofi ini dijadikan sebagai lambang dari suatu lembaga pendidikan.

Bicara soal ilmu pengetahuan yang berasal dari alam, ketika penulis mendiskusi soal-soal prediksi UN dengan siswa ada disalah satu soal yang membahas tentang kecubung. Membaca satu kata yang tidak fimiliar itu spontan siswa bertanya, "Buk, apa itu kecubung buk?"

Penulis langsung membaca soal yang berkaitan dengan kecubung itu. Dari penjelasan teks pada soal itu, disebutkan bahwa kecebung mekar bersama dan gugur bersama. Membaca keterangan itu penulis menyimpulkan bahwa kecebung adalah sejenis tanaman berbunga. Sebagai seorang pendidik, penulis tidak langsung memberi tahu kepada siswa kerena itu baru perkiraan penulis.

Langsung saja penulis membuka KBBI offline dan menuliskan ' kecubung'. Hitungan detik muncullah deretan penjelasnya. Kecubung merupakan tanaman perdu, cabang-cabang berkayu, bunganya berbentuk corong dan berwarnah putih atau ungu, bijinya memabukkan; datura fastuosa. Tidak puas dengan penjelasan di KBBI penulis langsung minta penjelasan lebih lanjut kepada Mbah Gugel.

Dari penjelasan Mbah Gugel dan ditampilkan fotonya penulis memberitahukan kepada siswa bahwa kecubung itu adalah tanaman berbunga yang berbentuk terompet sambil melihat foto bunganya yang ada di Mbah Gugel.

Penelusuran terus penulis lakukan untuk membaca lebih detail tentang kecubung itu. Kata kecubung itu pernah penulis dengar pada salah satu lagu Minang dengan lirik malang nasib Bungo kacubuang, ala kambang indak baguno (malang nasib bunga kecubung, sudah mekar tidak berguna) membuat penulis semakin penasaran dengan bunga itu.

Penulis mulai membaca beberapa artikel tentang kecubung/bunga terompet/angel's trumpet/datura Indonesia. Kecubung ini adalah sejenis tanaman hias yang menakutkan. Warna bunga kecubung ini memiliki beberapa warna diantaranya, putih, ungu, merah muda, dan oranye.

Kecubung ini juga memiliki manfaat dan banyak memiliki efek samping karena senyawa yang terdapat pada hampir seluruh dari tanaman ini. Manfaatnya sebagai bahan pengobatan modern dan juga sebagai obat lemah syahwat pada pria. Jika dibandingkan dengan efek sampingnya tanaman ini sangat berbahaya dan menakutkan. Hal ini akibat dari zat yang dikandungnya, antara lain atropine, hyuscyamine, scopilamine yang menyebabkan seseorang bisa kehilangan kesadarannya. Zat tersebut juga memicu rusaknya syaraf otak dan bisa menyebabkan kematian.

Sebaiknya tanaman hias ini tidak ditanam di pekarangan rumah karena kita sudah mengetahui efek samping dari tanaman ini. Meski tidak secara langsung menimbulkan efek sampingnya alangkah baiknya kita menjaga jarak dengannya. Jangan sampai ada penyesalan dikemudian hari. Karena bunganya berbentuk terompet, anak-anak mengira itu sebuah terompet alam yang bisa digunakan untuk main. Alhasil mereka akan teracuni oleh terompet itu. Jangan sampai ini terjadi pada anak-anak kita.