Kalimat itu selalu diucapkan "Jumat barokah". Terkadang terlintas dipikiran ini apakah hanya hari Jumat ini saja yang berkah? Apakah hari lain tidak berkah? Itu mungkin perspektif masing-masing saja. Keberkahan itu tergantung dengan sikap kita untuk mensyukuri nikmat Allah.

Bicara soal mensyukuri nikmat Allah rasanya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata dalam ribuan buku. Kita tahu setiap apa yang kita punya, apa yang kita makan dan minum, apa yang kita gunakan semuanya adalah nikmat Allah. Apalagi pendengaran yang kita miliki itu adalah nikmat yang luar biasa sekali dan sangat patut kita syukuri.

Dengan adanya nikmat pendengaran ini, kita bisa menikmati segala bentuk suara dan bunyi-bunyian. Baik suara atau bunyi baik maupun yang kurang baik. Selagi nikmat ni ada, alangkah baiknya kita gunakan untuk hal yang baik dan meningkatkan ketaqwaan kita kepada yang Maha Pencipta. Salah satunya kita bisa mendengar tausiah dari para ustadz atau ustadzah.

Banyak sekali tausiah yang bisa kita dengarkan, salah satunya mengenai kesabaran. Menurut tausiah yang pernah didengar, sabar ini erat sekali kaitannya dengan keimanan seseorang. Selain itu, seseorang yang bisa dikatakan penyabar adalah mereka yang bisa menghadapi ujian sebanyak 70X dalam kesehariannya dengan tidak mudah naik darah. Maka mereka itulah orang penyabar.

Mendengar tausiah tersebut, muncullah kesadaran bahwa tidak pantasnya diri ini dikatakan penyabar. Baru diuji dengan dua ujian sudah mengeluh. Baru saja dihadapkan masalah yang sepele sudah naik darah.

Ternyata keimanan ini masih sangat rendah. Tidak ada teladan sebaik-baik teladan Baginda Rasulullah SAW. Bagaimanapun beliau dicaci dan dihina, beliau tetap sabar dan memohon petunjuk kepada sang Maha Pemberi Petunjuk.

#salamliterasi

#penulispemula

#tantangangurusiana