Hadi Ismanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
ANAK ISTIMEWA DI SEKOLAH KAMI (1)

ANAK ISTIMEWA DI SEKOLAH KAMI (1)

Saya memanggilnya dengan sebutan Chacha sejak pertama kali ia datang ke sekolah bersama ibunya.

Saat itu, ibunya menyampaikan keinginannya untuk sekolah di SD Islam Bina Cendekia. Kami pun menyambutnya dengan suka cita. Alhasil terjadi diskusi yang cukup hangat. Saat itu. Sang ibu menyampaikan bahwa anaknya mengalami kendala pada salah satu panca indranya. Pendengarannya sangat minim. Ia sudah melakukan berbagai cara agar anaknya dapat melakukan kegiatan seperti anak pada umumnya. "Alhamdulillah, Chacha sudah dioperasi tengkoraknya dan dipasang alat agar membantu pendengarannya, Pak Hadi." Ujarnya. Ibu itu terus menceritakan anaknya dan pengalaman yang didapatinya. Mulai dari cerita yang datar sampai mengharu biru dengan tetesan air mata. "Saya yakin Chacha dapat berkembang dengan optimal, Pak. Oleh karena itu saya selalu mau menyekolahkan anak saya di sekolah biasa bukan sekolah luar biasa. Meski banyak yang meremehkan keberhasilannya. Tapi, saya yakin dan optimis, Pak." Tegasnya. Saya menyimak cerita ibu tersebut dengan seksama. Sesekali bertanya sekadarnya. "Saya senang sekali mendengar keoptimisan ibu. Saya pun optimis. Sama dengan ibu." Tanggap saya. "Ayo kita kerjasama yang baik dan harmonis ya, Bu. Insyaallah Chacha akan berkembang dengan baik jika kerjasama orang tua dan guru terjalin dengan baik." Ajak saya. Beberapa waktu kemudian, tak dinyana pandemi mendera bumi ini. Sekolah ditutup. Pembelajaran beralih melalui jaringan internet (online). Saya menyampaikan informasi tentang pembelajaran dan sekolah di masa pandemi untuk kelas 1. Saya meyakini orang tua bahwa orang tua dan guru perlu kerjasama yang erat agar perkembangan anak tetap optimal. Begitupun dengan orang tua yang mempunyai anak istimewa. Saya menguatkan mereka agar tetap optimis dan kerjasama yang baik untuk anak mereka. Tiba-tiba saya mendapatkan video hasil pembelajaran dari wali kelas 1. Salah satunya adalah video Chacha. Ia tetap semangat meski belajar dari rumah. Orang tuanya juga mendampingi dengan sangat baik. "Teman-teman Chacha sangat welcome, Pak. Tidak ada yang berucap tidak santun. Bahkan mereka termotivasi dari Chacha saat saya menyemangati mereka." Jelas wali kelas 1. "Subhanallah walhamdulillah. Mengapa kita sering mengeluh ya? Apa yang kita keluhkan? Bukankah kita banyak kelebihan? Ya Allah, terima kasih telah mengirimkan Chacha pada kami. Ia guru bagi kami. Ia memang anak yang istimewa." Kataku dalam doa.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

salam literasi pak hadi, sukses selalu

08 Jun
Balas

Dari merekalah kita belajar tentang segala hal. tentang kesabaran, tentang keikhlasan, tentang semangat yang selalu membara dalam jiwa. Tak pantas bagi kita untuk mengeluh dengan "kesempurnaan" yang kita miliki. "Maka nikmat mana lagi yang engkau dustakan". Salam sehat dan sukses selalu untuk Bapak Hadi Ismanto.

08 Jun
Balas

Ulasan yang menginspirasi, menarik dan informatif pak guru. Salam kenal dan salam literasi

08 Jun
Balas



search

New Post