Two Qmean termasuk orang yang meyakini bahwa wabah yang terjadi saat ini adalah sebuah konspirasi. Selain itu, ia juga percaya bahwa kematian adalah takdir yang pasti akan didapati manusia, kapan saja dan bagaimana terjadinya. Oleh karena itu, ia santai saja beraktivitas seperti biasanya.

Selepas kerja, ia mengajak sahabat yang sekantor dengannya untuk hangout di warung kopi. Dari empat sahabatnya, hanya dua yang mau ikut. Itupun karena tidak enak menolak traktiran Two Qmean. "Sob, kamu flu ya? Kok santai aja kayak di pantai." Kata seorang sahabatnya. Two Qmean berdalih bahwa ia hanya flu biasa. Ia juga menyampaikan bahwa kalau sudah minum madu dan tidur juga akan sembuh.

Setelah sampai di rumah, Two Qmean langsung rebahan di sofa karena merasa sangat lelah dan sekarang flunya membuat ia tidak bisa mencium bau apapun. Ia berfikir bahwa hidungnya tersumbat hingga ia tertidur di sofa tersebut. Sesaat kemudian, istrinya membangunkan agar pindah ke kamar namun setelah tidak juga bangun meski sudah digoyang badannya. Kemudian ia mencoba mencubit hidungnya agar bangun tapi ternyata tak ada hembusan udara yang keluar. Sang istri panik dan memanggil supirnya untuk membawa ke rumah sakit. Sesampainya di ICU ternyata dokter menyatakan bahwa Two Qmean terserang happy hypoxia. Sakit karena kekurangan oksigen yang cepat dan drastis dan banyak terjadi pada OTG covid-19. Sang istri tersungkur ke lantai, pingsan. Mendengar penjelasan dokter yang tertutup rapi bak ninja dengan APDnya.