Setelah salat isya berjamaah, Kenzo tidak langsung pulang karena ingin mendengarkan tausiyah dari Ustadz Ahmad memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Seperempat jam menunggu, acara dimulai karena memang Ustadz Ahmad sudah datang sejak salat Isya. Beliau memang selalu datang ontime kalau mau tausiyah. "Saya nggak enak kalau ditunggu. Lebih baik saya yang menunggu." Jawabannya selalu sama saat ada jamaah yang bertanya tentang waktu kedatangan.

Tak dinyana, jamaah yang datang sangat banyak sehingga dalam masjid yang ber-AC tidak membuat adem justru membuat keringat mengucur. Teras dan lahan parkir juga dipenuhi jamaah. Sesi terakhir adalah sesi yang sangat ditunggu. Ustadz Ahmad menyampaikan kisah anak yang durhaka padahal ahli ibadah kemudian ditutup dengan doa. Seketika suasana hening, yang terdengar hanyak Isak tangis penyesalan seorang hamba. Semua kepala tertunduk menghinakan diri di hadapan Sang Pencipta.

Tiba-tiba suara Ustadz Ahmad terdengar sedikit merintih dalam doa yang sedang dipanjatkan. Salah satu jamaah mengangkat kepala dan berteriak karena melihat darah yang keluar dari lengan kanannya karena ditusuk salah satu jamaah. Sontak pelaku dikejar dan dibawa kepada Ustadz Ahmad agar ia mendapatkan hukuman atas perilakunya. Ustadz Ahmad tersenyum dan berkata, " Assalamualaikum. Bapak, maafkan saya kalau ada tausyiah saya yang tidak berkenan di hati bapak." Pelaku langsung menangis sejadi-jadinya dan memeluk Ustadz Ahmad. Ia minta maaf dan menyatakan bahwa Ustadz Ahmad tidak seperti anggapan khalayak. "Ustadz Ahmad, orang baik. Beliau bukan kaum radikal, apalagi teroris." Pekiknya dengan sangat keras.