Renjana Kopi Ramadhan
Malam merenjana
Kutuang ilusi dalam kopi
Manis ramadhan menyeduh relung diri
Pohon ramadhan kian bertunas
Bulir bulir tasbih kian menyisir dahan
Waktu kita kembali memupuk
Menyiang dan meragi
#
Musim tak selalu indah
Bunga kopi ramadhan termakan waktu
Hama dan wabah menggetarkan ranting
Dalam keyakinan ramadhan
Pohon kesucian dan kemulyaan Ilahi
Membawa pada nur Ilahi
Sambut Ramadhan pasrahkan diri
#
Maaf lahir batin
Semoga bunga ramadhan selalu bermekaran
Merenjana dalam keranjang diri.
#
D'etzha _Antologi Renjana
15042021,Sumbawa
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya. Salam literasi