Sebuah Catatan Di Belahan Waktu
Air yang mengalir hari ini bukanlah air yang kemarin
Langit menawarkan ribuan bintang tanpa batas cakrawala
Matahari dan bulan
menawarkan lautan cahaya tanpa dipinta
Pelangi menawarkan warna suarga atas horizon
Laut menawarkan ikan yang menggeliat di jaring pantai
Pada setiap lembaran mega menawarkan hujan dan embun
Akankah kita berjalan tanpa batas waktu
Tanpa membolak balikkan kertas yang pernah tertulis
Menghapus jejak yang pernah dipijak
Jangan tanya apa kata dunia
Tanyakan pada hati
Cermin diri tempat berkaca
Jangan berkaca pada cermin yang retak
Betapa banyak mulut yang menganga
Tengadah di bawah bayang bulan yang terjepit mega kelabu
Betapa banyah air mata yang mengalir
di sela bebatuan dan reruntuhan
Bukalah mata hati
Belajar pada senyuman matahari pagi
ketika mengembang mayapada
Belajar pada pelangi ketika menggores langit
Belajar pada senja ketika mengamit malam
Dan belajarlah pada burung yang kembali ke sarang
ketika menuai malam
Karena tanpa disadari
Waktu yang beranjak akan datang tanpa permisi
Dan hari ini mungkin sudah di tikungan.
D’etzha_Cangkir Pena
3132010, Sbw
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus, salam literasi
Terima kasih pk.Mohon sarannyaSalam literasi