No comment
Entah mengapa sejak virus yang menguncang dunia, meluluhlantahkan kehidupan, mewabah dan menelan ribuan korban merajalela, saya enggan berkomentar. Postingan di fB, status dan stroy di WA hampir semua tentang benda yang mematikan ini. Tapi saya tidak ikut latah berceloteh. Meskipun kekhawatiranku tertular sangat tinggi dengan membaca banyaknya informasi proses penularan yang kasad mata.
Bahkan ada teman disalah satu group menyarankan agar saya ikut menuliskan hal yang lagi tranding topic. Dengan kalimat seadanya kurespon untuk tidak ikut berkomentar. Hal ini kulakukan untuk menghindari “sotta” (istilah suku bugis –makassar tentang orang yang sok tahu). Lalu salah satu teman digroup membalas dengan kalimat singkat “lebih baik sotta dari pada sotti “(menurutnya sotti singkatan kata sok tidak tahu).
Beberapa pekan terakhir memang kita disajikan berbagai informasi tentang penyakit yang ditularkan oleh virus. Bahkan hampir tidak bisa dibedakan info yang sifatnya benar atau hoax. Berbagai tips dan trik pencegahannya juga dengan mudah dipindahkan dari sharing group. Diujung jari pengguna medsos vidio-vidio tersebar sekencang penyebaran virus tersebut tentang proses penularan, pencegahan dan ribuan komen nitizen yang kadang malah membingungkan.
Saya memilih diam disetiap perbincangan tentang issu ini alias no comment. Bukan karena kurang empati terhadap situasi dan kondisi saat ini. Akan tetapi saya malah berpikir hal apa yang mampu saya lakukan dan perbuat serta berpartisipasi aktif untuk ikut memutuskan rantai penyebaran COVID 19. Keputusan untuk stay at home, work form home dan teaching at home, social distancing kujalani dengan ikhlas.
Hal kecil yang mampu kulakukan saat ini adalah menjaga kesehatan bersama seluruh keluarga dengan tetap mengkomsumsi makanan yang bergizi dan menyajikan minuman herbal seperti ramuan jahe, kunyit, daun sereh dan gula merah direbus dan diminum setiap hari. Selain itu menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah. Oleh karena disinfectan susah ditemukan, saya mencoba meracik sendiri bahan alami dari daun pandan, daun sirih, daun jeruk serta cengkeh yang direbus dan digunakan untuk menyemprotkan benda-benda yang ada disekitar rumah. Resep ini kuadopsi dari berbagai info baik via TV maupun media sosial.
Berbagai usaha dan ikhtiar memang sudah diupayakan oleh pemerintah, tim medis, pengusaha, akademisi dan seluruh elemen masyarakat untuk mencari solusi terbaik dalam mengurangi jumlah korban yang semakin meningkat setiap hari. Donasi yang tiada henti dari berbagai kalangan juga mendukung pengadaan Alat Perlindungan Diri (ADP).
Luar biasa pergerakan dan usaha yang sudah ditempuh untuk memerangi virus itu semakin berkembangbiak. Semuanya mengambil bagian. Semua ingin berpartisipasi. Semua unsur bergerak. Semua mendonasi. Semua bahu membahu. Semua ikut berdoa.
Terus terang saya cemburu kepada mereka yang tulus mengorbankan seluruh jiwa dan raga untuk keselamatan bersama. Lalu saya berguman dalam hati, hal apa yang bisa saya persembahkan untuk negeri ini. Tak ada yang mampu kuperbuat. Hanya doa yang mampu ku panjatkan. Tak henti-hentinya disetiap doa kupinta kepada sang Khalik, Rabb yang Maha Kasih, agar mengampuni dosa-dosa kita yang lalu dan memberikan petunjuk dan merahmati negeri tercinta ini, kembali pada situasi yang aman bebas dari ancaman penyakit. Kehidupan yang sangat mencekam semoga cepat berlalu.
Semoga musibah ini menjadikan musahabah bagi kita dengan membawa beribu hikmah.
Ya Rabb terimalah ampunan dan permintaan kami.
#tantanganmenulisharike_10
#tantangan30harimenulis
#tantangangurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar