Hadijah husain

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Suami Gelap Rani

Jari lentik Rani kembali bermain di atas tuts-tuts laptop berwarna putih yang sudah usang. Semangat menyelesaikan naskah novelnya semakin menggelora karena diburu deadline. Target menuntaskan novel yang berjudul “suami gelapku” semakin memacu untuk bergelut dengan dunia hayala. Idenya mengalir sangat kencang. Seakan tak bertepi. Ketikannya berlari kejar-kejaran dengan ide yang berlimpah ruah. Sejak pernikahannya dengan ilham, Rani meneruskan hobi menulisnya untuk membunuh rasa jenuhnya tinggal di rumah. Ilham suaminya tak membiarkannya ikut mencari nafkah. Hari-hari berlalu tanpa aktiviats bagi Rani bagaikan hidup di sebuah penjara. Tak ada sahabat, kawan, apalagi teman curhat. Satu-satunya yang setia menemani adalah laptop tuanya tempat mencurahkan segala unek-unek sekaligus menyalurkan bakat menulisnya

Rani masih asyik meneruskan imajinasinya, tiba-tiba Ilham masuk di kamarnya. Diliriknya tulisan yang berjudul “ Suami Gelapku” di file laptop yang masih menganga. Jantungnya berdegup sangat kencang. Wajah Ilham memerah. Aliran darahnya memicu panas di kepala. Ilham jadi kalap. Emosinya tak dapat dikendalikan. Amarahnya memuncak. Menyaksikan suaminya berang, Rani terdiam membisu. Dengan kasar Ilham meraih laptopnya dengan sekuat tenaga. Dibantingnya benda berharga tersebut ke lantai. Hancur hati Rani menyaksikan satu-satunya benda berharga miliknya pecah berkeping-keping. Lemah seluruh tulang-belulangnya. Rani terduduk kaku. Tangisnya tak terbendung. Pupus sudah harapanya.

Telpon Rani bergetar. Diliriknya nama seorang editor memanggil dari sebuah Penerbit terkenal. Tombol loudspeaker handphone segaja diaktifkan. Volume suara penelpon dikeraskan. Mata suaminya tak berkedip, telinganya dipasang lebih dekat. Rani diminta ke kantor menerima royalti dari novel yang ditulis sebelumnya. Penerbit meminta agar Rani menyelesaikan naskah novel berikutnya agar segera dicetak dan diterbitkan. Rani mencari ekor mata Ilham, tapi tak ditemukannya. Kepala ilham tertunduk. Mulut seakan terkunci rapat. Tak ada suara. Bahasa tubuhnya menunjukkan penyesalan.

#tantanganmenulisharike_14

#tantangan30harimenulis

#tantangangurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ternyata...

02 Apr
Balas



search

New Post