Hadijah husain

Hadijah Husain Mustari, Lahir di Enrekang, 11 Oktober 1970. Aktivitas sehari-hari adalah seorang Pendidik di SMAN 2 Enrekang. Tamat di SDN 1 Enrekang pada tahu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bersama Bintang

Bersama Bintang

Mengajar selama 15 tahun lebih di SMAN 2 Enrekang menyimpan segudang kenangan dan beribu pengalaman bagi penulis. Sekolah yang menjadi almamater sekaligus tempat pengabdian. Berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk almamater tercinta menjadi tekad penulis dari awal di-SK-kan jadi PNS.

Dalam setaip bait-bait doa, penulis selalu memohon untuk dapat bermanfaat bagi orang banyak. Hal itu yang mendorong penulis untuk lebih banyak membimbing siswa mengikuti berbagai lomba selain menjejali mereka teori-teori di kelas. Menularkan ilmu, pengetahuan, pengalaman, semangat serta informasi. Senantiasa memotivasi dan menginspirasi siswa untuk menguji nyali disetiap even lomba menjadi misi dan target penuls. Banyak tantangan dan kendala bahkan kadang cemohan tapi tekad untuk menginspirasi banyak orang khususnya peserta didik manjadi penyemangat untuk tetap setia mendampingi mereka. Semangat untuk menularkan jiwa kompetitif pada siswa dan merasakan nikmatnya juara senantiasa penulis hembuskan. Berbagai lomba mulai tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan tingkat Nasional dapat diikuti oleh peserta didik SMAN 2 Enrekang. Berbagai juara dengan even yang berbeda tentu saja menorehkan prestasi yang luar biasa.

Rasa gembira bercampur haru, jika siswa bisa meraih kemenangan. Penulis telah bersama ratusan bintang disetiap angkatan. Bahkan penulis menemukan talenta yang luar biasa dan potensi yang beragam intelegensi pada mereka. Ada banyak bintang yang berkilau yang sempat penulis dokuemntasikan. Tidak seru rasanya jika kisah itu tidak dibagikan. Oleh karenanya penulis akan berkisah tentang bintang-bintang tersebut berepisode. So, Silahkan dibaca, semoga menginspirasi.

PART 1 (Jari Lentik Wina)

Tepuk tangan yang sangat gemuruh menyaksikan penampilan tim penari menyambut pasukan Angktan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) masuk desa di Temban, Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang. Pagi yang sangat cerah, secerah wajah-wajah cantik para penari. Mereka adalah siswi-siswi SMAN 2 Enrekang. Kolaborasi dan improvisasi gerakan gadis-gadis tersebut memukau para penonton. Masyarakat yang ikut menyaksikan penampilam mereka seakan terhipnotis dengan sajian tarian. Rasa puas dengan penampilan tarian tergambar di raut muka mereka.

Salah satu dari penari yang berdiri paling depan sendiri adalah Wina. Dia merupakan leader dari tim.Tubuh mungil Wina dengan jari-jari lentiknya menjadi pusat perhatian pasukan ABRI Masuk Desa (AMD). Bersama empat orang temannya mereka mempersembahkan tari Padduppa. Tari padduppa adalah tari tradisonal suku Bugis- Makassar. Tari ini merupakan tari khusus menjemput tamu di Sulawesi Selatan..Tari yang di dipersembahkan kepada AMD tersebut selain untuk menghibur juga bertujuan, menyambut dan memberi semangat .

Gerak gemulai Wina dan kawan-kawan sangat menarik. Tubuhnya sangat lentur bergerak mengusai panggung yang sangat besar. Kaki jenjangnya dengan ringan melangkah jinjit menandakan bahwa mereka penari yang sudah professional. Lirikan matanya mengikuti jari lentiknya. Senyuman manis tersungging menambah pesona penarinya. Tak disangka Gadis mungil itu adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).Ya Wina dengan nama lengkap Wina Mustika lahir di desa Kabere, Kabupaten Enrekang pada 10 Juni 2002. Ayahnya bernama Mahammading dan ibunya Darmiati. Wina merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.

Penampilan Wina di depan para AMD ini bukan kali pertama. Bahkan Wina pernah menari membawakan tarian daerah mewakili Sulawesi Selatan pada tanggal 20 April 2016 dalam festival budaya Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Dari sekian banyak performance Wina menari di depan khalayak ramai, di festival inilah yang paling berkesan, tuturnya. Rasa bangga bercampur haru bisa menjadi wakil Sulawesi Selatan di kancah Nusantara itu tak pernah terlupakan dalam sejarah hidupnya.. Berbaur bersama duta-duta provinsi menjadi pengalaman yang sangat berharga baginya. Bertemu dengan penari-penari professional menambah semangatnya untuk lebih berlatih dan mendalami dunia tarian. Sharing dengan para pelatih dari penjuru nusantara juga menambah nuasa pengetahuan Wina tentang berbagai jenis tari-tarian.

Kepercayaan diri Wina untuk menari diberbagai even didapatkannya dari ketekunannya berlatih di sanggar tari sejak di bangku SMP. Wina sudah sering menambah koleksi di lemari piala sekolah. Berbagai piala dalam lomba yang pernah di raih antara lain : Juara I lomba menari antar pelajar se Sulawesi Selatan dalam acara tari tradisional di Somba Opu, Gowa pada tanggal 2 Mei 2016. Bahkan pada even yang sangat bergengsi Wina juga ikut menari pada acara pembukaan Makassar Internasional Eight Festival pada 2 September 2016. Wow sangat kereen

Kepiawaian Wina mempersembahkan berbagai jenis tarian, menyebabkan dia terpilih menari dalam rangka penjemputan Ibunda Presiden Joko Widodo di resting house sebuah villa tempat wisata yang terkenal di Kabupaten , pada tanggal 24 Agustus 2016. Bersua dengan ibunda orang nomor satu di Negara ini, menjadi suatu yang sangat berharga bagi Wina. Andai bukan karena keahliannya menari mungkin saja tak ada kesempatan berharga baginya bertemu dengan orang-orang penting.

Berbagai even dan peristiwa penting sekolah dalam menyambut tetamu tak lepas dari penampilan Wina. Acara perpisahan dan penamatan sekolah selalu di mulai dengan hiburan Wina. Dibawah bimbingan dan asuhan guru Seni Budaya, Wina semakin berkembang dalam mempersembahkan tarian. Bahkan jika ada tamu dadakan Wina tak lagi panik untuk menyambut mereka. Dengan santainya menerima orderan tanpa kata menolak. Jam terbangnya memang tak terbilang.

Penampilan terakhir Wina di sekolah ketika Upacara Pengibaran Bendera terkahir kalinya bagi alumni tahun 2020. Persiapan untuk kegiatan ini memang sangat maksimal. Tari empat etnis Sulawesi Selatan dibawakannya dengan riang gembira. Performancenya sangat menghibur.

Selain kepiawaiannya menari ternyata Wina juga sangat cerdas. Prestasi akademik Wina sangat memuaskan. Meskipun harus tinggal jauh dari orangtua, dia tetap tekun belajar. Waktu luangnya tidak disia-siakan di tempat kosnya. Amanah orang tuannya dipegang teguh untuk menggapai cita-citanya. Peringkat pertama di kelas tak pernah dibiarkan diraih oleh teman sekelasnya.

Kini usaha dan kerja keras Wna berbuah manis. Segudang prestasi mengantarkannya sekarang ( Juli 2020) tercatat sebagai mahasiswa kedokteran salah satu Universitas ternama di Cina. Selain bercita-cita menjadi dokter menjadi tujuannya kuliah, dia juga tetap ingin memperkenalkan budaya Indonesia melalui berbagai jenis tarian, khususnya tarian tradisional. Ini terbukti dengan persiapan kostum dan aksesories tarian dibelinya untuk persiapan persembahan tarian di Cina.

Episode penampilan Wina di SMAN 2 Enrekang kini telah berakhir. Semoga episiode berikutnya tetap berkobar semangat untuk berkarya ditempat dan suasana yang lain.Selamat dan sukses ananda Wina.

#Tantangan30HariMenulis

#TantanganMenulisHarike-1

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

semoga semangat dan prestasinya tertular Ke para murid di enrekang

01 Jan
Balas

Iya pak , makax perlu di dokumentasikan dan dishare ke siswa

01 Jan

Wihhhh.... Kedokteran di Cina..... Ruarrrr biasa

01 Jan
Balas

Iya, anakx memang punya semangat yg luar biasa, mungkin Krn segudang prestasi yg menjadi portofoliox sehingga memudahkan diterima

01 Jan



search

New Post