Hadi Sucahyono

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
                                       PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN
Hadi Al Madurese

PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN

Pagi itu kuterbangun dari tidur nyenyaku, kulihat jam dindingku sudah menunjukkan pukul 3.30wib. Saya pun bergegas bangun dari peraduan dan melangkah ke kamar mandi karena suara adzan subuh sudah mulai terdengar di telinga. Setelah melaksanakan wudhu maka saya bergegas untuk memenuhi panggilanNYA. Kebutulan jarak dari rumah sangat dekat cuma berjarak 30 meter, sehingga tidak butuh lama untuk sampai ke Masjid. Setelah selesai sholat takhiyatal masjid iqomah pun berkumundang yang menjadi pertanda kalau sholat subuh sudah mau dimulai. Setelah Subuh kulangkahkan kaki menuju tempat "Baiti Jannahti" kumulai membuka jendela kamarku satu persatu, udara yang sejuk mulai terasa menggugah seleraku seakan-akan mengatakan bahwa hari ini saya harus berolahraga. Ya, entah kenapa dalam seminggu ini badan terasa kaku dan pinggang terasa sakit, mungkin karena efek kurangnya berolahraga.

Setelah kupastikan jendela kamar sudah kubuka semua, aktfitas yang lain menungguku dimana saya harus memberi pakan ayam dan burung yang menjadi rutinitasku setiap pagi. Tepat pukul 05.00 wib jam dindingpun berbunyi, seolah-olah berkata " ayo cepat mandi" ya dengan langkah yang tergesa-gesa saya pun bergegas ke kamar mandi, tak butuh waktu lama untuk menyelasaikan nya karena setelahnya hidangan menu pagi telah tersaji di meja dapur. Hari ini istriku memasak nasi goreng kesukaan anakku dan kebetulan saya juga menyukainya. Sepiring nasi goreng kumakan dengan lahapnya ditambah lauk ikan teri yang masih hangat, menggugah selera makan ku yang sejak tadi pagi rasa lapar ini kutahan. Segelas susu ini menjadi penutup makan pagiku, setelah semuanya siap kuambil kunci sepada motorku dengan hati riang gembira kuantar anak ku ke sekolahnya. Sepanjang perjalanan kumelihat banyak pedagang nasi di pinggir jalan, ya jalan-jalan yang sudah dipenuhi lalu lalangnya kendaraan menambah hiruk pikuknya kota ini. Kota yang dulu masih tak seramai sekarang, banyak sawah yang terbentang di kanan kiri jalan, namun sekarang penampakan itu tidak terlihat lagi.

Kota ini sudah banyak dibangun gedung-gedung tinggi, dan perhotelan sudah mulai menjamur sehingga bagi parawisatawan yang mau berkunjung ke kota ini tidak lagi sulit mencari tempat penginapan yang nyaman. Dengan harga yang masih terjangkau, dan tempat destinasi wisata yang banyak menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke kota ini. Sejurus kemudian langkah sepedamotor ini berhenti di depan gapura salah satu Bank, ya rupanya ini Sekolah tempat anak saya, disinilah dia menuntut ilmu selama 6th. Sekolah dengan lantai 2 berdiri kokoh dengan warna cat yang didominasi warna kuning dan hijau menambah anggun-nya sekolah ini. Tak lupa dia julurkan tangannya sekedar berpamitan, dari kejauhan kuamati setiap langkah kakinya dengan penuh harap kuberdoa " Yaa ROBBI Semoga Anaku menjadi Anak yang Sholeh dan Sukses" doa yang selalu kupanjatkan dalam setiap hela nafasku.

Dalam perjalanan pulang, entah kenapa pandanganku tertuju pada sosok laki-laki yang memakai kaos kuning, ya beliau adalah petugas kebersihan yang setiap pagi tanpa lelah memungut sampah -sampah yang tertumpuk di setiap sudut kota ini. Tugas yang mungkin bagi sebagian orang menjijikkan, tapi merekalah pahlawan yang sesungguhnya. Bisa kita bayangkan seandainya mereka mogok kerja, mungkin sampah-sampah akan tetap memenuhi sudaut kota dengan aroma bau busuk yang menyengat. Saya bangga pada mereka, karena mereka tidak pernah mengeluh mereka melakukan tugasnya dengan penuh keikhlasan karena mereka berharap apa yang mereka lakukan akan mendapat berokah dariNYA. Mereka tidak berharap yang muluk-muluk, bahkan mereka tidak menuntut untuk diangkat menjadi Pegawai Neri Sipil(PNS), mereka cuma berharap kepada pemerintah daerah agar kesejahteraan mereka lebih diperhatikan lagi. Gaji mereka tidak sesuai dengan pekerjaan yang harus mereka lalukan, yang harus bergelut dengan sampah bahkan bau menyengat yang harus mereka rasakan setiap hari.

Saya bangga tinggal di Kota ini karena seperti yang kita tahu, Kota ini telah meraih penghargaan di bidang kebersihan kota "KALPATARU", Ya pengharhaan selama 3 tahun berturut-turut tidak lepas dari peran penting petugas kebersihan yang telah bekerja sepanjang hari, hanya demi menjaga kebersihan kota ini.

Mari Kita Jaga Kebersihan Lingkungan kita, dimulai dari kita sendiri,dari keluarga dan Dari orang lain. Jika kita semua telah sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan maka tidak akan lagi penyakit seperti demam berdarah maupun penyakit diare dll.

Kalau bukan kita siapa lagi, Kalau Bukan sekarang kapan Lagi.....!!!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post