Haerani, S.Pd.I.MM.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MEMBUKA KESADARAN

MEMBUKA KESADARAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

MEMBUKA KESADARAN

Alkisah, ada seorang murid baru yang diperintah oleh gurunya untuk mengambil air di dekat sebuah sumur, yang terletak di belakang perguruan.

Si muridpun bergegas menuju ke belakang untuk melaksanakan tugas yang diperintahkan. Tanpa berpikir panjang atau mempelajari situasi di sekitar sana, pikiran dan langkah kakinya langsung tertuju pada sumur dan ember untuk menimba air.

“Ahah, itu dia ember kosong dan talinya,” serunya. Dengan gembira, diapun mulai memegang tali dan mengayunkan ember ke dalam sumur. Tetapi sampai tali yang dipegang di tangan hampir tiba di ujung, dirasakan embernya tetap kosong, tidak juga menyentuh air di dalam sumur. Maka dia melakukan usaha lebih keras. Tubuhnya ikut dilengkungkan ke bawah seraya matanya menatap nanar berusaha menembus kegelapan sumur, sambil tangannya sibuk mengayun-ayunkan ember. Tetapi tetap saja tidak ada apapun yang tersentuh ember di bawah sana. Panas yang terik dan usaha sepenuh hati yang dilakukan berkali-kali membuat keringat mengucur deras membasahi bajunya.

Murid itupun mulai merasa kesal dan jengkel. Usahanya berkali-kali dan keinginannya untuk tidak menyerah, tetapi tidak membawa hasil seperti yang diharapkan, membuat emosinya semakin memuncak.

Dari kejauhan, sang guru menyaksikan ulah si murid. Dengan senyum sabarnya dihampiri si murid. Melihat kedatangan gurunya, si murid segera berkata lantang, “Guru. saya sudah berusaha menimba air!. Tetapi kelihatannya sumur ini sudah kering. Jika sumur ini tidak berair, mengapa guru memerintahkan saya untuk mengambil air?”

Gurunya balik bertanya, “Berapa kali kamu menimba?”

Si murid menjawab dengan emosi, “Sudah berkali-kali. Lihat saja bajuku sampai basah kuyup dan berkeringat begini!”

Sang Guru berkata lagi, “Kalau kamu merasa sumur itu kosong, mengapa terus menimba? Kamu marah ya? Kemarahanmu sampai menutup kesadaran dan akal sehatmu?” Plak! Kepala si muridpun dipukul oleh sang Guru. “Lihat ke samping sumur itu, di sana ada kran air. Tinggal dibuka krannya, airpun mengalir. Guru meminta kamu mengambil air di dekat sumur, bukan menimba di sumur!”

Seketika wajah si murid merah padam, dia merasa malu sekaligus merasa begitu bodoh karena telah membuang energi dan kemarahan tidak pada tempatnya.

Sahabatku semua

Ada kalanya kita sibuk mengumbar emosi dan kemarahan, menyalahkan orang lain dan keadaan, tanpa alasan yang jelas dan benar. Karena itu, terkadang kita perlu “disadarkan” dari kebodohan dan kesalahan yang tidak bijak. Sehingga tidak perlu ada sesal di kemudian hari yang akan membebani langkah kita ke depan.

Wassalamu'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

#TantanganGurusiana

#TantanganSehariSatuTulisan

TanGur R5H-003 12022021

HimeSchoolMemories

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terkadang kita perlu disadarkan dari kebodohan dan kesalahan yang tidak bijak. Sehingga tidak perlu ada sesal di kemudian hari yang akan membebani langkah kita ke depan. Tulisan penuh hikmah dan mencerahkan.

12 Feb
Balas



search

New Post