TIDAK ADA MANUSIA SEMPURNA
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Saya memang bukan pendukung Pak Prof. Nurdin Abdullah. Mulai dari Pilgub 2018, saya terbilang aktif memberikan opini di media sosial terhadap kepemimpinan beliau saat Bupati di Bantaeng.
Sampai saat beliaupun menjabat Gubernur, sesekali saya masih mengkritik beberapa kebijakan beliau. Di samping itu, sayapun mengapresiasi capaian dan keberhasilan yang telah beliau torehkan selama menjabat sebagai Gubernur, utamanya dalam beberapa pembangunan infrastruktur jalan di pelosok-pelosok daerah yang ada di Sulawesi Selatan, termasuk jalan beraspal di tempat tugas saya Kabupaten Luwu Utara Kecamatan Rongkong dan sebagainya.
Saat pagi menjelang bangun tidur saya mendapat kabar beliau tertangkap oleh KPK, dugaan kasus suap proyek infrastruktur sebesar 2 Milyar (kurang lebih) membuat saya juga kaget di pagi-pagi buta tanggal 26 Februari 2021.
Saya tetap tenang mengikuti perkembangan informasi di media-media mainstream dan sampai pada akhirnya tengah malam tadi KPK secara resmi melakukan confrensi pers, memaparkan kronologis, barang bukti dan menetapkan beliau sebagai salah satu dari tiga tersangka.
Situasi hari ini pasca ditangkapnya Pak Prof. Nurdin Abdullah oleh KPK memunculkan banyak spekulasi. Yang saya tak habis pikir adalah masyarakat Sulawesi Selatan (media sosial) terkanalisasi membully beliau, mengolok-ngolok beliau, bahkan membanding-bandingkan beliau dengan pendahulunya. Seolah ingin menggambarkan bahwa beliau ini bukanlah orang baik, dan sebagainya
Apa ia sesederhana itu kita menilai orang lain? Apa ia sebelum era beliau mereka semua bersih? mereka semua suci? baik? jujur? dan lain-lain? Ayolah, Mungkin mereka hanya beruntung, tak senaas nasib Pak Prof. Nurdin Abdullah saat ini!
Bagaimana jika suatu hari mereka juga ditangkap oleh KPK? Lah jawaban apa yang akan kita berikan dengan bullyan yang kita lakukan pada Pak Prof. Nurdin Abdullah, jika itu terbukti suatu saat nanti? Makanya pelan-pelan saja saudara, ini tak sama dengan kasus Nisya Sabyan
Semalam sy sedikit kesal sih "Gara-gara seorang mengirimkan pesan", Pikirnya mungkin saya senang membaca itu. Saya tidak balas, tetapi dalam hati saya emosi, "jahatnya ini orang" lho masih sempat-sempatnya mikir kaya begitu dalam situasi seperti ini. Hati kamu di mana? Punya malu gak sih? Jangan jadi culas di atas penderitaan orang lain deh. Norak tau.
Apa yang dialami oleh Pak Prof. Nurdin Abdullah adalah hal yang bisa dialami oleh semua pejabat publik. Menteri dan Gubernur saja bisa terjerat, ia juga termasuk Bupati/Walikota juga bisalah (Warning).
Jadi sekali lagi jika anda ingin berkomentar tentang kasus ini, sebaiknya dari sisi perspektif hukumnya saja, tanpa harus membully person, mengolok-ngolok, apalagi membanding-bandingkan beliau, itu tak elok! Atau lebih baik diam saja!
Yang malu kita juga, kita Bugis Makassar tinggi adatnya, tetapi kok keliatan tidak beradab menilai beliau. Bagaimanapun beliau masih Gubernur kita dan sekalipun beliau nanti bukan Gubernur kita lagi, tetapi beliau pernah menjadi Gubernur kita. Harus tetap di hormati sebagai orang yang dituakan, terlepas masalah pribadi beliau, ia itu urusan beliau sendiri.
Saya ingin kita suport beliau, berikan doa dan dukungan, agar beliau bisa sehat dan kooperatif menjalani proses hukum yang berlaku dan kita menunggu hasil akhir (vonis) dari putusan pengadilan nantinya, apakah beliau terbukti bersalah atau tidak.
Itulah langkah yang paling bijaksana yang mungkin bisa kita lakukan hari ini menanggapi masalah yang di hadapi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Prof. Nurdin Abdullah.
Kita bisa berbeda dalam politik, dalam hal apapun kita boleh berbeda. No problem! Tetapi tetaplah berprilaku normal layaknya manusia yang memanusiakan manusia (menghargai/menghormati) itu yang jauh lebih penting dari sekedar apapun!
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
#TantanganGurusiana
#TantanganSehariSatuTulisan
TanGur R7H-001 01032021
HomeSchoolMemories
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar