Menjadi juara I Kreativitas Guru Jenjang Guru TK menulis karya tulis (PTK) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017 di Malili Kabupaten Luwu Timur tak pernah terbanyangkan, selama ini saya memang banyak menggeluti kegiatan tersebut namun hanya sebatas membimbing dan membantu adik-adik mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya begitupun halnya dengan rekan -rekan guru yang melakukan pemberkasan pengusulan kenaikan pangkat.

Menulis ini berawal dari kesenangan saya membaca dari SD, senang menulis puisi bahkan semasa SMA pernah mengirim cerpen ke majalah namun saya tak pernah tahu diterbitkan atau tidak, maklum tidak mampu membeli majalah itu setiap edisinya. Sejak itu saya sering bemimpi jadi penulis. Tahun 2012 saya mulai fokus menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari situlah saya mendapat bimbingan dari berbagai pihak mulai dari teman seperjuangan dibangku kuliah, Kepala Bagian Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Sidenreng Rappang waktu itu sampai Tim Penilai Angka Kredit yang memeriksa tulisan saya. Saat tulisan saya ditemukan kesalahannya dan dicoret-coret, saya tidak pernah ada rasa keccewa dihati namun saya semakin bersemangat untuk memperbaikinya apalagi motivasi dari pengawas dan teman-teman mengajar serta keluarga sangat besar.

Awal bulan Oktober 2017 PGRI Kabupaten Sidenreng Rappang memberikan kepercayaan kepada saya mengikuti lomba Kreativitas Guru Jenjang Guru TK menulis karya tulis setelah mengadakan seleksi. Dengan semangat dan kerja keras penuh kesabaran saya merampungkan penelitian saya dan dibimbing Bapak Drs. Muhammad Alimin, M.Si.. Tanggal 20 Nopember kami kontingen Sidenreng Rappang bergerak ke Malili, setelah mengikuti pembukaan diumungkan kalau saya salah satu finalis yang akan presentase diantara 6 finalis itu. Bahagia itu tak terhingga, subhanallah perjuangan panjangku selama 5 tahun terakhir membuahkan hasil. Setelah saya pun mengikuti presentase didampingi pembimbing , penanggung jawab dan rekan peserta kreativitas guru Sidenreng Rappang dan sangat bersyukur hanya dua saran perbaikan dari tim juri.

Hari Rabu tanggal 22 Nopember 2017 pukul 22.00 wita merupakan puncak kesyukuran itu saat panitia menyampaikan kalau saya adalah pemenang lomba itu itu. Sebuah medali yang mengalung dileher, ya medali sebuah hadiah dari Allah untuk menjawab keraguanku dalam menulis yang eberapa bulan sebelumnya saya berdoa didepan Ka’bah “Ya Allah kalau memang menulis adalah pembeda untukku dengan hamba-hambamu maka hilangkanlah keraguan hati ini dan jadikan menulis sebagai rejeki dan kebaikan untukku tapi kalau memang kelebihan ini adalah ladang kesalahan bagiku maka saya ikhlas meninggalkan karena Engkau Ya Allah”. Alhamdulillah medaliku, semangatku semoga saya mampu memberikan yang lebih baik untuk profesiku.