BUPATI YANG MENJADI PELOPOR KEMAJUAN ACEH SELATAN
Perkenalan Dengan Bupati
Seumur hidup saya tidak pernah pergi ke pendopo Bupati Aceh Selatan, maklum saya hanya seorang anak nelayan di pinggir pantai Kota Tapaktuan. Sehari-hari kegiatan saya hanya mandi laut, tarik pukat dan ke gunung membantu orangtua mencari kayu bakar. Jadi saya tidak ada terpikir untuk mendatangi pendopo.
Tapi sewaktu saya lulus UMPTN memasuki salah satu perguruan tinggi negeri di Medan tahun 1990. Di kota Medan saya berkenalan dengan salah satu putra terbaik Aceh Selatan. Perkenalannya tidak secara lansung, tapi melalui pelatihan kader di salah satu organisasi mahasiswa, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Waktu itu instruktur pelatihan menceritakan pada peserta forum bahwa ada salah satu kader HMI Cabang Medan yang cukup terkenal di Aceh. Ia sekarang, kata instruktur tersebut, telah menjadi bupati di daerahnya di Aceh Selatan. Namanya Sayed Mudhahar Ahmad. Ia merupakan mantan ketua umum HMI Komisariat HKBP Momensen Medan.
Mendengar nama tersebut, saya terkejut, saya tidak menyangka bahwa bupati daerah kelahiran saya seorang mantan aktivis HMI di HMI Cabang Medan. Kebanggaan saya bertambah-tambah ketika instruktur tersebut, menceritakan bahwa Pak Sayed ternyata juga dilatih oleh instruktur yang sedang melatih saya. Apalagi ia juga mantan ketua umum HMI di salah satu perguruan tinggi kristen yang cukup terkenal di Medan.
Diakhir pelatihan instruktur tersebut menitipkan pesan melalui saya kepada pak Sayed agar saya menyampaikan salam dari Bang Tanjung. Akan tetapi pesan dari bang Tanjung tersebut tidak sempat saya sampaikan segera, sebab saya harus mengikuti kuliah sebagai mahasiswa IKIP Medan (Sekarang UNIMED).
Setelah libur semester saya pulang kampung. Kebetulan saya sudah lama belum pulang kampung. Kepulangan saya tersebut rencananya mau melihat orangtua saya, sekaligus mengurus persyaratan bebas uang perkuliahan. Sekaligus mau menanyakan tentang beasiswa bagi putra daerah Aceh Selatan yang lulus PTN. Sebab waktu itu saya mendengar khabar bahwa bupati Aceh Selatan memberikan beasiswa bagi putra daerah yang lulus PTN.
Kebetulan sebelum saya pulang kampung, saya baru saja meraih prestasi sebagai pemakalah pada seminar mahasiswa tingkat nasional di Universitas Gajah Mada Jogyakarta. Pada masa itu kegiatan seminar merupakan sebuah kegiatan yang bergengsi. Alhamdulillah sewaktu saya mengikuti seleksi makalah di tingkat kampus, makalah saya terpilih dan lolos di tingkat nasional. Jadi saya pikir, prestasi saya ini akan saya sampaikan pada bapak bupati.
Bersambung....

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Quote: Mari kita saling membaca tulisan sahabat literasi kita. Sukses selalu.