Selain menjadi seorang guru, pekerjaan sampingan yang saya geluti adalah sebagai pelatih. Terutama melatih siswa yang akan mengikuti perlombaan, yaitu lomba bercerita, melukis bercerita, kaligrafi, pidato, baca dan tulis puisi, vokal solo dan poster digital. Sebenarnya juga dibidang olahraga seperti catur dan bulu tangkis dan melatih guru-guru dalam kegiatan workshop mata pelajaran. Tapi kegiatan pelatihan olah raga dan guru kurang saya geluti. Karena jadwal pelatihan lebih dominan pada bidang seni. Sedangkan melatih guru-guru hanya pada saat ada job dalam pelatihan.

Saya sangat mencintai profesi sebagai pelatih, sebab dalam dunia kepelatihan yang saya rasakan selama melatih. Kita bukan saja dituntut untuk menjadikan siswa sebagai juara. Akan tetapi banyak aspek yang harus mendapat perhatian pelatih dalam menjalan tugasnya. Misalnya seorang pelatih harus mampunyai kemampuan melihat kecenderungan-kecendrungan pada diri siswa dan mampu mencari solusinya. Misalnya apakah kondisi tubuhnya tidak fit untuk berlatih. Ada persoalan atau tekanan mental yang menghambat siswa dalam melaksanakan latihan. Banyak lagi aspek yang harus kita pelajari dalam diri siswa yang patut menjadi perhatian pelatih dalam membimbing dan membina siswa. Terkadang kita harus tegas, terkadang harus lembut bila perlu kita lansung mencari pengganti siswa.

Saya melatih siswa dalam berbagai perlombaan tersebut, bukan berarti mahir atau pakar di bidang yang saya latih. Tapi saya mempunyai naluri dan visi yang dapat saya wujudkan dalam pelatihan tersebut. Visi inilah yang menjadi modal saya untuk mengorbitkan siswa hingga menjadi juara. Selain visi, menurut hemat saya yang sangat menentukan keberhasilan siswa meraih prestasi adalah talenta dan semangat juang siswa itu sendiri dan dari berbagai pihak lah yang dapat mewujudkan.

Saya melatih siswa sudah cukup lama. Sudah 20 tahun lebih. tapi sangat disayangkan selama menjadi pelatih kurang mendapat penghargaan dari pihak-pihak terkait. Sebab uyang terpenting si anak yang harus berprestasi. Tapi bagi saya, karena saya sangat mencintai profesi ini, walapun prestasi ini tidak mendapatkan perhatian. Akan tetapi saya sangat merasa bangga dan terharu, apabila siswa-siswa yang saya latih masih mengenal dan menghormati saya. Dari sekian cabang yang saya latih, umumnya meraih juara di tingkat kabupaten ada juga di tingkat propinsi. Dan sekali menjuarai hingga tingkat nasional, terutama dalam bidang lomba bercerita.