Sejenak aku terdiam saat kudengar obrolan teman-teman tentang biduk rumah tangganya. Hemmm..kayaknya menarik nih tuk disimak. Bukan berarti kepo, lhooo...tapi asyik aja dengerinnya. Heheee.. Siapa tahu bisa sharing niih. " Mosok ya Mbak, kalau dibuatin teh kok mesti utuh terus. Opo ga kemropok horookk..," begitu gerutunya. " Lha, kok bisa?" tanyaku. Ternyata setelah kudengar penjelasannya, aku langsung manggut-manggut. Kenapa, coba? Ternyata, si suami males tuk buat minuman sendiri. Dia selalu nyuruh anaknya tuk menyeduhkan teh manis untuknya karena si istri ga pernah membuatkannya. Anehnya, temanku bilang "Ngapain manja- manja? Udah dicepaki sak teko kok masih pengin dibuatin. Lha mbokyo buat sendiri," ceritanya. Ooww, pantesaaann..

"Maaf, gini ya, Jeng," ( mulailah aku sedikit kasih saran buat dia ). "Cobalah ngalah dikit, buatin dia teh manis hangat, temani dia waktu nyruput teh itu," saranku. Kujelaskan kalau ngalah itu tuk memulai sesuatu yang 'baru'. Sesuatu yang nanti akan sedikit 'berasa'. "Biasakan tuk selalu membuatkannya. Jangan biarkan dia membuat sendiri kalau Sampean ada,."

Dua hari ga ketemu dengan temanku karena libur. Nah, saat mulai aktivitas sekolah lagi kulihat senyum lebar diraut mukanya." Kenapa nih Jeng Rani?" pikirku. "Mbaaakk!!Thanks ya," rangkulnya ketika aku dekati dia."Emange ono opooo?" tanyaku. " Bener ki mbak, setelah takgawekke teh, Mas Ko sering senyum.Ternyata sering disenyumin misoa ki yo nyenengkeh."ujarnya. "Badalaaa..berarti selama ini misoamu jarang senyum to?" kagetku. Dia mengiyakan. Oalaaa..untuk hal biasa aja ternyata bener kan, bisa membuat sesuatu jadi 'berasa'. Kalau untuk sedikit keromantisan dalam rumah tangga, membuatkan teh untuk suami sudah jadi kebiasaanku. Sepele memang, (bagi orang lain) tapi bagiku itu berarti banget tuk ngungkapin cinta pada suami. Hehee..kok jadi lebay nih..tapi emang bener kok. Coba aja!