Haifa Nadwatul Umah Nidaturramdani

Guru IPA SMP Negeri 131 Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENUNGGU KEENAN TantanganGurusiana Hari ke-32

MENUNGGU KEENAN TantanganGurusiana Hari ke-32

VIRUS MERAH JAMBU

Aku selalu berpikir bahwa Keenan kembali di waktu yang tepat. Kami harus bisa konsisten belajar secara mandiri tanpa didampingi guru-guru kami, dan Keenan telah membuatnya menjadi lebih mudah untuk dihadapi bersama.

Suatu ketika, seperti biasa, guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tidak bisa datang untuk mengajar di kelas kami. Keenan cepat mengambil inisiatif menjadi mentor. Asrama memiliki fasilitas laboratorium komputer, meski komputer yang tersedia tidak banyak. Kami memang sedang tidak membutuhkan komputer yang banyak karena kami hanya bersebelas. Keenan mulai mengajarkan kami cara mengedit foto menggunakan adobe photoshop. Aku menikmatinya, ternyata belajar mengedit foto menyenangkan. Belajar bersama Keenan juga menyenangkan, terkadang aku merasa berlebihan ketika memerhatikan Keenan saat mengajar. Aku tenggelam dalam pikiran dan perasaanku sendiri. Buru-buru aku menyadarkan diri dan Kembali fokus belajar. Tak lama kemudian aku Kembali terlena. Siklus seperti itu sering aku hadapi beberapa bulan terakhir sejak Keenan bergabung di kelas kami.

Aku mulai merasa bingung cara mengatasi perasaanku sendiri. Aku mengingat materi kajian ustadz Hafidz saat beliau masih mengajar, beliau mengingatkan kami tentang virus merah jambu.

“Usia-usia remaja seperti kalian sangat rentan terserang virus berbahaya. Virus ini bernama virus merah jambu.

Adakah yang mengetahui jenis virus apa ini?” Ustadz Hafidz bertanya.

Beliau melemparkan tatapan khasnya ke seluruh santri dengan memamerkan senyuman manis dan lesung pipit. Saat itu sang ustadz belum menikah dan terkenal di kalangan santri dengan sebutan ustadz gaul yang memiliki segudang ilmu. Banyak santri yang mengidolakannya. Bertanya apa saja kepada beliau, beliau pasti bisa menjawabnya, dari persoalan sains, matematika, teknologi, Bahasa Arab, kitab kuning, isu-isu terkini dan lainnya.

“Saya tahu, sebagian dari kalian telah mengetahui maksud dari virus merah jambu ini dan sebagian lainnya pura-pura tidak tahu dan sok acuh. Padahal saya yakin kalian pasti mengetahui virus merah jambu ini.

“Virus ini menjangkit para remaja yang sedang dalam masa puber dan penasaran dengan cinta terhadap lawan jenis. Hal tersebut sangatlah wajar. Kita sebagai seorang muslim, harus pandai mengelola gejolak ini dan bisa mengatasinya tanpa terjerumus lebih dalam lagi.

“Sebenarnya di dalam Islam tidak ada istilah remaja, setelah seorang melewati fase anak-anak makai a telah aqil baligh dan dianggap dewasa. Jika kalian sudah aqil baligh itu tandanya kalian sudah dewasa. Sudah bisa bertanggung jawab terhadap diri sendiri, jelas sudah bisa membedakan mana yang halal dan haram. Di usia kalian, tentu sudah bisa mengatur dan mengelola gejolak-gejolak dalam jiwa. Tidak ada istilah remaja dalam islam, yang ada adalah pemuda, sehingga tidak ada toleransi bagi kenakalan remaja, karena memang tidak ada istilah remaja. Gak ada tuh ungkapan, maklumlah dia maunya keluyuran, namanya juga remaja. Maklumlah dia pacaran, namanya juga remaja. Tidak ada pemakluman dosa mengatasnamakan remaja. Bedakan dengan jelas yang hak adalah hak, yang bathil adalah bathil. Di usia kalian tentu belum sanggup untuk menikah, atau mungkin kamu Keenan sudah sanggup untuk menikah?” Ustadz Hafidz tiba-tiba bertanya.

“Tidak, ustadz.” Keenan menjawab.

“Untuk itulah, kalian harus pandai mengelola perasaan kalian. Salurkan energi kalian pada kegiatan-kegiatan yang positif.” Ustadz Hafidz memberi saran.

Kajian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang antusias dari para santri dan ustadz Hafidz tak kalah antusias menjawabnya. Saat ini aku merasa virus merah jambu ini telah menginfeksi seluruh tubuhku, lebih parah lagi pada bagian hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang makin indah, inspiratif dan bermakna

18 Jun
Balas

Keren Bu, cerita yg menginfiratif. Banyak ilmu yg bisa di dapat.

18 Jun
Balas

Inspiratif Bu keren

18 Jun
Balas



search

New Post