Halifah

Lahir di kota Pamekasan Madura. Merantau ke Jember, sekarang mengajar di SDN Dukuhmencek 03 Jember.Ikut bergabung di MGI membuat semangat menulis berkobar lagi,...

Selengkapnya
Navigasi Web
Madina 14

Madina 14

Oleh HALIFAH

# Tantangan hari 223

" Madina, biarkan aku membeli semuanya!" teriak Jamil padaku. Aku tak pedulikan ucapannya. Karena aku sudah tahu siapa dia, karena Jamil tak akan pernah membantu orang secara sukarela.

*****

Abon tongkol aku bagikan pada warung kecil dan tetangga. Harapanku suatu saat mereka akan membelinya setelah tahu rasanya.

Beruntunglah aku masih punya sedikit tabungan untuk menyambung hidup. Aku tak mau merepotkan Tante atau siapapun. Menyandang status janda banyak sekali cibiran, bahkan anakku Rangga jarang bermain dengan anak-anak sekitar karena tidak boleh oleh orang tuanya. Bahkan ada yang berkata,

" Jangan bermain dengan Rangga nanti kamu ketularan jadi yatim juga."

Rangga lebih sering bersamaku di rumah. Sementara itu Jamil selalu mencari kesempatan untuk mengajakku menikah dengannya, tapi selalu aku tolak. Entahlah selain aku memang tak menyukai dia, tak terpikir olehku untuk menikah lagi.

" Madina, kamu jangan jual mahal. Beruntung aku masih ingin menikahi kamu," ucap Jamil saat datang ke rumahku. Dia memang sering datang ke rumah akhir- akhir ini.

" Maaf Jamil, kamu jangan sering datang ke sini. Tak enak dilihat tetangga."

" Mana berani tetanggamu negur aku he...he."

" Mungkin tetanggaku tidak berani padamu, tapi istrimu. Apalagi kamu sudah punya 4 istri, kok mau nambah."

" Itu soal gampang, nanti aku ceraikan satu."

" Istri bukan untuk mainan, aku tak mau jadi istrimu. Jangan paksa aku Jamil!"

" Dari dulu kamu memang keras kepala! Aku harap kamu tak menyesal karena telah menolakku."

Jamil pulang dengan hati dongkol.

*****

Ternyata kedatangan Jamil ke rumah sampai juga pada istri ke 3 nya. Pagi itu Lilis ke rumah yang tujuannya tak lain menegur diriku. Lilis juga temanku semasa SMA.

( Bersambung )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

02 Dec
Balas

Kasihan Madina

04 Dec
Balas

Hadeuh Jamil ngeselin. Sukses selalu dan barakallahu fiik

06 Dec
Balas

Kasihan medina, jangan bobol pertahanannya ya. Thanks

04 Dec
Balas

Maaf Bun beberapa hari tidak berkunjung keinggalan cerpen nya. Dah 14 aja. Keren banget Bun sukses selalu ya Bun. Salam literasi

03 Dec
Balas

Wah jan. Mestinya klo sudah siap jd istri ketiga sudah gk ada lg cemburu ya. Kan sudah tau klo suaminya memang genit, hihihi... Super keren cerpennya Bu.

02 Dec
Balas

Keren ibu cantik.. Salam santun

03 Dec
Balas

Wah isteri ke 3 masih menyapa yang lain? seru mantap bun

03 Dec
Balas

Ceritakan yang sesungguhnya madina.keren bu

02 Dec
Balas

Keren.Ditunggu kelanjutannya.

02 Dec
Balas

Jangan mau Madina,menikah dengan Jamil hehehe... Lama tak jenguk cerbung bunda.semakin seru saja. Ketinggalan. Sukses selalu

02 Dec
Balas

Waaaah...bakal makin seru nih ceritanya. Sukses selalu tretan

02 Dec
Balas

Wauw gmn itu pas ya? kita simak cerita selanjurnya keren bun ...sukses selalu...

02 Dec
Balas

Aduuhh..gegara suaminya hidung belanh, istrinya mau melabrak Madina tuu..kasihan Madina. Sudah jauhi laki2 hidung belang sperti Jamil..yakinlah suatu saat pasti di beri yang lebih baik dari Jamil..hhee..Keren prendsay..lanjut

03 Dec
Balas



search

New Post