Madina 15
Oleh HALIFAH
Ternyata kedatangan Jamil ke rumah sampai juga pada istri ke 3 nya. Pagi itu Lilis ke rumah yang tujuannya tak lain menegur diriku. Lilis juga temanku semasa SMA.
" Madina, tolong jangan dihiraukan jika suamiku ke sini!" kata Lilis
" Maaf Lis, aku malah tak pernah suka jika suamimu datang ke sini. Selain tak pantas dilihat tetangga, aku juga tak mau istri-istrinya salah sangka padaku. Aku memang janda, tapi aku tak ingin menikah lagi dengan siapapun," ucapku
" Mestinya kamu segera menikah Dina, agar mas Jamil tak mengganggumu lagi," saran Lilis padaku.
" Lilis, kamu jangan mengatur hidupku. Aku mau menikah atau tidak itu bukan urusanmu. Dan aku pastikan aku tak akan pernah tergoda oleh siapapun, apalagi lelaki yang sudah mempunyai 4 istri seperti suamimu!" tegasku pada Lilis
" Oke, aku pegang janjimu Madina. Aku pamit pulang," kata Lilis
" Ya, dan bilang suamimu jangan pernah temui aku lagi," pesanku.
*****
Rupanya selorohku disampaikan oleh Lilis pada Jamil. Bukannya mundur dan diam, tapi Jamil ingin membuat aku sengsara. Para tetangga yang sudah dikuasai si raja tengkulak Jamil dilarang berhubungan atau berkomunikasi denganku. Aku seperti dikucilkan, bahkan abon tongkol yang semula ada sedikit pesanan, sekarang tidak ada sama sekali.
Sedangkan tabunganku mulai menipis, anak-anak butuh makan dan susu. Sepertinya aku menemukan jalan buntu, tapi aku punya Allah yang Maha Penolong. Aku yakin bisa bertahan dengan ujian ini, karena aku pernah mendapatkan ujian yang lebih berat dari ini.
( Bersambung )
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Bun, konflik makin asyik dan menegangkan. ditunggu lanjutannnya Bun.
Semoga Madina segera mendapatkan pertolongan
Aku turut prihatin Madina. sehat daan sukses selalu bu cantik
Keren cerpennya, lanjutkan ya Bu. Tetap semangat.
Semoga Madina selalu diberikan kesabaran... Allah selalu .. tambah penasaran ceritanya Bu
Pesan cerita yang bermakna
Lanjut bu,
Sukses selalu buat Ibu Halifah
Madina semakin keren Bun sukses selalu ya Bun. Salam literasi
Baru menyimak... ada Madina... lanjut Umi Lifa...
Makin keren ibu cantik... Maaf lama tak berkunjung... Salam santun dan sukses selalu buat ibu hebat
Keren bu. Sukses selalu.
waw makin keren madinahnya
Madinah, perempuan tangguh. Keren, ceritanya, Bunda!
Rezeki Allah yang mengatur Madina, sukses Bun.
Rezeki Allah yang mengatur Madina, sukses Bun.
Keren next
Tetap sabar ya Madina.Keren bu
Keren Bu
Ditunggu kelanjutannya bu
Keren
Keren bunda. Lanjutkan Bu .. maaf baru bisa SKSS ..salam sehat.dan sukses selalu.
Yakin pertolongan Allah
Keren.Lanjut.
Keren. Lanjutkan, Bunda.
keren, aku mau abonnya
Keren bunda cwntik ..kesabaran Madinah fiuji..insyaalloh hikmah besar akan ia dptkn ..sukses sll nggih
keren... sukses n smngat sllu bu...
Sepertinya aku menemukan jalan buntu, tapi aku punya Allah yang Maha Penolong. Laa yukallifullaha nafsan illa wus 'aha. Allah tak akan memberi beban melebihi batas kemampuannya.
Semoga Madina menemukan jalan tuk kehidupannya
Keren banget Bu layak di bukukan. Mari SKSS sahabat gurusianer
Semoga Madina tetap istiqomah. Maaf baru berkunjung bunda.semangat dan sukses selalu
Alhamdulillah selesai sdh merapel membaca dari bagian 1 sampai 15.. ditunggu kelanjutannya..
Wah..kasihan Madina smoga menemukan solusi n pnulis mengangkat derajatnya hee...keren bunda sukses selslu..
Sabar ya Madinah..setiap ujian pasti ada hikmahnya..perempuan baik spertimu pasti dapat jodoh yang baik pula. Tambah keren ..lanjut.. sukses selalu buat prendsay
Kereen bunda. Salam kenal dan salam literasi
Bersabarlah madina, Allah ada denganmu...makin penasaran Bun