Madina 2
Oleh Halifah
# Tantangan hari ke 211
Mas Gema adalah sosok lelaki yang tampan dan sangat menyayangi aku. Selain smart, suamiku adalah pekerja keras. Berkat usahanya, kehidupanku mapan dan bahagia. Satu yang kurang dari keluarga yang aku bangun bersama mas Gema, kehidupan spiritual kami sangat kurang. Apalagi jika sudah sibuk dalam pekerjaan, suamiku pasti tidak sholat. Begitu juga dengan aku, setelah dikaruniai dua anak yang masih kecil, otomatis kesibukan mengurus anak-anak membuat aku lalai akan kewajibanku pada Allah. Alpaku semakin berkembang sekarang, karena aku sedang hamil anak ke tiga.
Aku sudah jarang pulang menengok ibuku, selain jauh aku disibukkan merawat anak-anak dan menanti kelahiran anak ke tigaku pada tahun ke empat pernikahanku. Semestinya aku berkaca, bagaimana beratnya ibuku merawatku dan adikku tanpa bapakku. Karena bapak meninggal dunia sewaktu aku masih kecil.
Hingga suatu saat aku mendapat telpon dari adikku, ibu sakit keras. Ibu rindu padaku, aku juga sangat merindukan beliau, tak terasa air mataku mengalir tak terbendung.
Aku minta ijin suamiku, pulang menengok ibu. Syukurlah mas Gema mengijinkan, bahkan kami sekeluarga akan mengunjungi ibuku.
*****
Kulihat ibuku kurus, kulitnya semakin kelihatan pucat. Aku memeluknya melepaskan rindu yang hampir berkarat. Aku melihat rona wajah bahagia di wajah ibuku saat melihat cucunya.
" Maafkan Dina Bu, tidak bisa merawat ibu," aku menangisi keadaan ibuku. Mungkinkah rasa kecewa padaku yang membuatnya sakit?
( Bersambung )
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tambah mantap je.
Ceritanya makin asyiik bu. Next
Keren ceritanya Bunda.Ditunggu lanjutannya
Wow, selalu keren cerpennya Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Baca crrita bunda Lifa...jadi sedih membayangkan ibu
Makin seru. Layak ditunggu...
Keren buuuu
Makin seru ceritanya mantap. Lanjut
Mantab ibu Ifa ditunggu lanjutannya
Mantap ceritnya bu
Mantap ceritanya BuSukses selaluMaaf salah ketik
Keren Bu
Keren. Ceritanya menarik dengandiksi yg mengalir indah. Salam sukses tretan
keren bu...di tunggu lanjutannya