Halifah

Lahir di kota Pamekasan Madura. Merantau ke Jember, sekarang mengajar di SDN Dukuhmencek 03 Jember.Ikut bergabung di MGI membuat semangat menulis berkobar lagi,...

Selengkapnya
Navigasi Web
Madina 4

Madina 4

Oleh HALIFAH

# Tantangan hari ke 212

Ma...mama bangun, ma…," suamiku menepuk-nepuk pipiku. Rupanya aku pingsan agak lama. Aku dibantu duduk oleh suamiku, perutku yang memasuki usia kandungan delapan bulan tiba-tiba sakit.

" Mas...perutku kontraksi. Ibu...di mana mas, aduhhh!" aku bingung sambil menahan sakit.

" Kenapa ma?" suamiku panik.

" Mas...sakiiitt duhhh!" aku pingsan lagi.

Dalam keadaan tak sadar, aku dibawa ke ruang UGD untuk diperiksa. Ternyata aku harus segera dicesar karena ada masalah dengan bayi yang aku kandung. Sementara itu jenazah ibuku sudah diurus oleh adikku dan para kerabat. Ibu sudah dikebumikan. Lengkaplah rasa bersalahku, aku tak bisa memberikan penghormatan terakhir pada almarhumah ibu. Aku tak bisa memandikannya untuk terakhir kalinya. Dadaku yang sesak, tumpah dengan tangisan sesal.

" Tenang Bu, tidak usah takut dan menangis. Dokter akan menangani dengan maksimal. Ibu berdoa ya, agar operasi berjalan lancar," ucap seorang perawat yang membawaku.

Kini aku berada di ruang operasi. Aku hanya mendengar sayup-sayup suara dokter dan paramedis lainnya. Sesaat kemudian aku mendengar suara tangis bayiku. Alhamdulillah operasi berjalan lancar, anakku perempuan. Tiga hari aku di rumah sakit, lalu pulang ke rumah ibuku.

****

Aku sekeluarga pulang setelah tujuh hari tahlilan almarhumah ibuku selesai. Walau kondisiku masih lemah, tapi aku harus pulang, karena suamiku cukup lama meninggalkan peternakannya.

Ada yang suamiku tidak tahu, rupanya selama hampir sepuluh hari peternakan ditinggal ada banyak penyelewengan, sehingga menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.

Rupanya Allah tak berhenti memberi ujian padaku, belum genap empat puluh hari ditinggal ibu ada ujian yang sangat berat bagiku. Mas Gema meninggal karena kecelakaan, tidak hanya itu saja. Suamiku kecelakaan bersama seorang wanita. Belakangan aku ketahui, wanita itu istri sirri suamiku. Hancur rasa hatiku berkeping-keping, sakit karena dikhianati. Berduka juga karena ditinggal mas Gema untuk selamanya.

( Bersambung )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ujian yang bertubi-tubi semoga dapat dilalui.Keren ceritanya Bunda

20 Nov
Balas

Cerita yang sangat menguji kesabaran. Bagus sekali Bund ceritanya. Lanjuut...!

20 Nov
Balas

Terharu membacanya. Sehat dan sukses selalu bucantik

20 Nov
Balas

Terharu membacanya. Sehat dan sukses selalu bucantik

20 Nov
Balas

Terharu membacanya. Sehat dan sukses selalu bucantik

20 Nov
Balas

Terharu membacanya. Sehat dan sukses selalu bucantik

20 Nov
Balas

Terharu membacanya. Sehat dan sukses selalu bucantik

20 Nov
Balas

Terharu membacanya. Sehat dan sukses selalu bucantik

20 Nov
Balas

Terharu membacanya. Sehat dan sukses selalu bucantik

20 Nov
Balas

Terharu membacanya. Sehat dan sukses selalu bucantik

20 Nov
Balas

Membaca cerita ini rasanya campur aduk. Keren bunda Lifa

20 Nov
Balas

Hampir mirip ceritanya, mantab mbak say...sukses

20 Nov
Balas

Selalu keren dan memikat hati ibu cantik... Salam santun dan sukses selalu

20 Nov
Balas

Mengharu biru, butuh kesabaran yang luar biasa. Salam literasi

20 Nov
Balas

Keren sekali ceritanya Bu....ditunggu kelanjutannya..salam sukses selalu

20 Nov
Balas

Keren bu ceritanya lanjut terus

20 Nov
Balas

Waduuh, ambyar tenan nih

20 Nov
Balas

Wlhwmdulillah bayinya lahir dg selqmat ...semoga aku mjd wanita yg tegar kuat hati kuat iman dg gejolak permasahan yg dihadapi begitu komplek...bagus bunda cantik ceritanya...sukses sll nggih

20 Nov
Balas

Keren cerpennya layak di bukukan. Sukses selalu sahabat Mari saling mendukung dan berkunjung

21 Nov
Balas

Sedih banget bund kisahnya. Ditunggu lanjutannya.

20 Nov
Balas

Kereen bunda cantik..lanjut

20 Nov
Balas

Kereen bunda cantik..lanjut

20 Nov
Balas

Yang sabar ya..pasti Allah ganti dengan yg lebih baik. Keren prendsay ceritanya..lanjut..sukses selalu

20 Nov
Balas



search

New Post