Serpih-Serpih Nyawa
Serpih-Serpih Nyawa
Elhalima
Pagi masih belia
Sekerat dahaga tiba
Segelas rayu dihidangkan kasar
Disesapnya; hambar
Leleh di kerongkongan
Melintang tak keruan
Enggan ditelan
Sementara
Di lapak besi tua
Setubuh aroma sampah
Mengais potongan nyawa
Dari sekantung serapah
Dan jutaan janji yang meng-entah
Di antara serpih-serpih scrap
;kawat sling, paku, dan seng berkarat
Setakar tubuh keringat, lekat
Luh yang bersorak di perut anak adalah doa
Sakit di teluk batin sang istri adalah cemeti
Agar berkuat hati
Meski darah tak lagi pekat
Pantang baginya khianat
Cilegon, 161222
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya
Terima kasih