Sop Buah Menggoda Merkurius
Musim durian baru saja lewat. Kini pohon-pohon durian manyun. Wajahnya tak sesemringah minggu lalu. Apa yang bisa dia banggakan sekarang? Semua buahnya telah rontok.
Di kebun sebelah, mangga, melon, apel, nanas, dan bangkoang tengah bercengkrama. Cerita yang terdengar sangat seru. Tentu itu membuat durian cemburu.
"Hei, kalian mau ke mana? Aku boleh ikut ga?" Tanya durian.
"Memangnya kamu masih punya buah? Kan udah habis." Jawab melon.
"Ya nih durian. Kemarin kamu lagi punya banyak buah juga sombong sama kita. Ya kan nas?" Tanya apel.
Mereka berlima pun meninggalkan durian yang kian melow. Air matanya membanjiri batangnya yang tinggi.
Setelah mereka menguliti diri, mereka masuk ke dalam pesawat berbentuk mangkuk dan meluncur ke angkasa.
Sampailah mereka di kediaman merkurius. Dia tengah bersantai dengan segelas kopi yang masih mengepul.
"Hai bang, sendirian aja. Boleh dong kita-kuta gabung. Biar ga keliatan banget gitu jomlonya."
Dari balik pintu keluarlah venus dan melemparkan sendok dan garpu. Kedua alat itu menancap di daging mereka berlima.
Mereka segera tancap gas karena katauan menggoda pasangan makhluk lain.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi!
Alhamdulillah. Salam literasi dari Cilegon
Cerpen yg menarik
Alhamdulillah. Terima kasih, Bun.