Standing of Love
Banyak orang yang mengatakan bahwa jatuh cinta itu tidak perlu sebab. Jatuh cinta tidak perlu logika apalagi rumus matematika. Jatuh cinta cukup dirasakan dan semua akan berjalan apa adanya. Menurutku, pandangan itu terkesan sangat pasif. Kita seolah menjadi objek dari cinta itu sendiri. Padahal, seharusnya kitalah yang harus bisa menjaga dan mengendalikan cinta. Kita adalah pelaku cinta dan bukan objek cinta. Menurut Eric From dalam buku To Have or To Be, cinta itu tidak datang secara tiba-tiba. Cinta itu bisa diupayakn dan dipelajari. Maka, jadilah pencinta yang aktif, sehingga yang terjadi bukan jatuh cinta ( falling in love), tetapi membangun cinta (standing of love). Sebagai manusia dewasa, kita tentu sadar bahwa cinta perlu dibentuk dan dijaga. Apalagi dalam hubungan suami istri, cinta yang apa adanya, cinta yang berjalan dengan sendirinya, tidaklah cukup untuk mempertahankan biduk rumah tangga. Dalam perjalanan rumah tangga, kita akan menemui banyak kendala, masalah, tantangan, cobaan, dan juga godaan. Masalah rumah tangga bukan saja hal-hal yang dianggap buruk, seperti sakit, krisis finansial, dan lain-lain. Akan tetapi, nikmat-nikmat yang menyenangkan pun bisa jadi adalah cobaan dalam rumah tangga. Saat suami/istri berada pada karir yang sangat baik, kondisi keuangan yang berlebih, prestasi anak yang sangat gemilang, bisnis yang maju pesat, jika tidak disikapi dengan baik, bisa menjadi bumerang dalam rumah tangga. Dibutuhkan kekuatan dan kesamaan pola pikir dari kedua pasangan. Cinta seadanya yang kita miliki, bisa jadi tidak cukup kuat untuk membentengi, menahan, dan menyeimbangkan semua permasalahan itu. Diperlukan cinta sejati, kuat, dan aktif untuk bisa memprtahankan dan mengembangkan kehidupan berumahtangga ke arah yang lebih baik dan kuat. Cinta seperti ini bisa memberikan dorongan dan kekuatan yang dasyat. Orang yang memiliki cinta tipe ini, niscaya hidupnya akan bahagia, penuh warna, optimis, semangat, menerima, tidak mengeluh, tidak malas, tidak marah, tidak murung, dan tidak akan putus asa. Untuk menjaga cinta, kita harus membuat strategi dan mencari rumus sendiri. Mempertahankan cinta, bukan bermakna kita ingin mendominasi hidup pasangan kita atau kita takut bersaing dengan orang lain. Akan tetapi, saingan non-fisik atau immaterial yang justru dikhawatirkan. Lalu, bagaimana cara kita menjaga agar pasangan tetap dan makin cinta dari hari ke hari? Tak hanya dulu saat sebelum menikah, tetapi setelah menikah dan bahkan selamanya. 1. Knowlegde (pengetahuan) Jika Anda menyebut diri sebagai pencinta sejati, maka Anda harus tahu dan pasti sangat ingin tahu semua seluk beluk tentang yang Anda cintai. Begitu pun dengan pasangan kita. seorang istri, harus semaksimal mungkin berusaha mencari tahu segala sesuatu tentang suaminya. Apa hal-hal yang membuatnya senang? Apa yang membuatnya marah? Bagaimana suami ingin diperlakukan? Dan lain-lain hal yang tentulah sangat banyak. Berapa lama kita bisa mengetahui semua karakter dan seluk beluk suami? Jawabannya sangat relatif. Bisa cepat bisa juga lama atau bisa jadi, sampai kita tua pun, kita tidak bisa memahami pasangan kita secara menyeluruh. Mengapa? Karena manusia itu makhluk dinamis dan berkembang. Apa yang disukai dulu, sebelum menikah, bisa jadi berubah setelah menikah. Hal-hal yang dulu tidak disukai, mungkin juga malah menjadi hobby setelah menikah. Tidak ada yang tidak berubah. Karena perubahan adalah sunnatullah. Untuk itu, perlu dibangun komunikasi dua arah yang baik dan sehat. Komunikasikan semua permasalahan rumah tangga, bahkan sebelum masalah itu muncul. Apakah hanya istri saja yang bertanggung jawab mempertahankan cinta dalam rumah tangga? Jawabannya tentu tidak. Harus ada usaha dari kedua pihak, suami dan istri. Akan tetapi ke mana dan bagaimana sebuah kapal 'rumah tangga' mampu berlayar dengan baik, tentulah bergantung pada nahkodanya. Seorang suami adalah nahkoda dalam rumah tangga. Maka, porsi terbesar mau tidak mau berada di tangan suami. 2. Care ( peduli) Pencinta sejati, dia akan peduli pada yang dicintainya. Rasa peduli ini kemudian menjelma menjadi empati, dan bermuara ke dalam rasa simpati. Jika seorang istri/suami mengaku mencintai pasangannya, maka dia harus peduli dengan apa yang terjadi pada pasangannya. Rasa peduli ini kemudian akan mendorongnya untuk mengambil aksi dan tindakan yang nyata, supaya orang yang kita cintai bisa bekerja, beribadah, dan bermasyarakat dengan maksimal dengan sehat. Kepedulian ini kita mulai dari diri sendiri. Istri harus bisa menjadi pemandangan yang menarik bagi suami di mana pun dan kapan pun. Dia harus bisa menjaga penampilannya baik secara fisik maupun non fisik. Begitu pula dengan suami. Standardnya bisa kita tanyakan langsung pada pasangan kita. Jadi, bukan menjadi istri/suami yang menarik di mata orang lain. Ukuran menariknya adalah menurut pasangan kita sendiri. Saat ini, sungguh ironis. Seorang istri, jika akan bepergian, dia akan berdandan semaksimal mungkin, tetapi saat di rumah, dia hanya mengenakan daster lusuh dan kusam. Sibuk perawatan di salon dan menghabiskan sebagian besar harta dan waktunya di sana dan sedikit atau benar-benar lalai pada kehidupan rumah tangganya. Para suami pun banyak juga yang setali tiga uang. Sangat sibuk bekerja, meeting, ikut beberapa klub olah raga, dan lain sebagainya. Sementara untuk istri, anak-anak, dan aktivitas keluarga, waktunya sangat terbatas bahkan tidak tersisa sama sekali. Setelah peduli dengan penampilan diri sendiri, kita pun harus peduli pada pasangan. Mendengarkan semua keluh-kesah dengan sabar, memahami saat suami/istri berada pada posisi sulit, dan lain sebagainya. Intinya, suami atau istri harus memerdulikan semua aktivitas, baik di dalam maupun di luar rumah. Hal-hal yang berbeda, tentu dapat dibicarakan dengan baik. Dengan komunikasi, semua akan bisa diatasi. Kita juga harus peduli terhadap semua kebutuhan anak. Mendidik anak adalah kewajiban orang tua, bukan guru atau orang lain. Istri yang shalihah, harus bisa memerhatiakn seluruh hal yang berkaitan dengan anak-anak. Tentu kerja sama antara suami, istri, dan anak-anak sendiri perlu dibangun dengan solid. 3. Respect (menghargai) Pencinta sejati tidak akan merendahkan, meremehkan, mengecilkan, menghina, apalagi menghancurkan. Pencinta sejati adalah orang-orang yang tetap hormat dan menghargai yang dicintainya, seburuk apa pun kondisinya. Hal-hal yang dilihat negatif oleh orang lain, akan dia pandang sebagai sesuatu yang perlu diapresiasi dan diperbaiki. Maka bukan keburukan yang akan muncul, tetapi perbaikan dan peningkatan yang semakin teratur. Pencinta sejati akan menjadikan semua aset yang dimiliki oleh yang dicintainya sebagai sesuatu yang berharga, berdaya guna, bermakna, dan bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi sebanyak-banyak manusia. Suamu/istri yang baik, akan fokus melihat kebaikan pasangan dan menerima semua kekurangannya. Mampu menguatkan seluruh kebaikan sehingga menjadi kekuatan dan aset keluarga. Berupayalah untuk tidak membesar-besarkan masalah, harus mampu mendorong pasangan agar bisa maksimal dalam beribadah dan bekerja. Bentuk respek lain dari seorang istri adalah memuliakan suami, baik saat di rumah atau di tengah khalayak ramai. Di zaman modern saat ini, banyak pasangan suami istri yang bekerja. Bahkan dalam beberapa kasus, penghasilan, kedudukan, pangkat, jabatan, karir, relasi, dan gelar kesarjanaan istri justru lebih dari pada suami. Istri dalam kondisi seperti ini harus bisa memainkan perannya secara ekstra. Karena, bisa jadi suasana jiwa suami akan sedikit tertekan dan minder. Jika istri terlalu mandiri dan dominan, bisa jadi badai besar melanda rumah tangga. Membuat perasaan suami tetap nyaman dengan perbedaan tersebut, merumuskan pengelolaan keuangan yang baik, memberi dukungan moril pada suami, dan sehatnya komunikasi, akan sangat membantu di saat situasi kurang ideal. 4. Responsible (tanggung jawab) Pencinta sejati akan bertanggungjawab terhadap yang dicintainya. Dia akan mendorongnya secara positif, memberikan dukungan dan jikalah perlu, dia akan berkorban dengan segenap jiwanya. Pencinta sejati tidak perlu bermanis kata dan mengumbar rasa. Dia akan bereaksi secepat kilat jika terjadi hal-hal yang membuat yang dicintainya tidak nyaman. Pencinta sejati, ia akan menjadi orang yang kreatif, inovatif, untuk mengembangkan semua kemampuan yang dimiliki oleh orang yang dicintainya. Mendukungnya, dan memaksimalkan segala usaha untuk kesuksesannya. Pasangan suami istri memiliki tanggung jawab sangat banyak. Kita harus memastikan bahwa pasangan kita telah mendapatkan semua haknya, dari hal-hal besar sampai yang sepele sekalipun. Contoh simpel, jika pasangan memiliki masalah dengan lambung, kita harus memerhatikan dan mengingatkannya tentang pola makan dan hidupnya. Mengingatkan jika harus meminum obat, dan lain sebagainya. Kunci semua keharmonisa dalam sebuah rumah tangga adalah 'komunikasi'. Sangat banyak dan sering kita mendengar seorang suami atau istri berkomentar seperti ini, "Ah, nanti juga dia tahu sendiri." Atau "Ga ngomong juga ga apa-apa. Dia mah udah paham saya begini." Meskipun pasangan kita sudah tahu dan paham, tetapi sebagai bentuk hormat dan saling memercayai, sampaikanlah apa pun yang semestinya diketahui oleh pasangan kita. Bukankah banyak cerita mengenaskan yang terjadi di masyarakat kita tentang retaknya hubungan suami istri karena kesalahan komunikasi. Semoga kita semua bisa tetap menjaga komunikasi agar tetap baik, akrab, dan harmonis dengan pasangan kita. Maka, siapa pun kita, jadilah pencinta sejati dengan memperbanyak aksi pada pasangan kita. Tetap menjaga kenyamanan hati masing-masing, agar cinta terus terjaga bahkan tumbuh semakin kuat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar