Tantangan Team TNGP Banten
Tantangan Team TNGP Banten
Bisa mengikuti perhelatan tingkat nasional selalu membuka wawasan baru yang kian luas. Menemukan sosok baru yang inspiratif. Membuka kran pertemanan yang meluas. Menundukkan jemawa yang kadang sok melangit. Dan sekian manfaat lainnya.
Hamdalah aku bisa berkumpul, mengikuti, dan belajar banyak dari mereka semua yang hadir di TNGP 2022. Ada yang harus melewati luasnya samudera selama 5 hari. Ada yang harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit. Terlebih dengan profesi seorang guru.
Sekian tugas dengan sangat terpaksa harus ditinggalkan sementara. Meminta izin dari atasan demi bersua dan bersilaturrahim dengan sesame guru pegiat literasi seIndonesia. Belum lagi harus meninggalkan suami atau istri, anak, dan tugas-tugas rumah lainnya yang tak pernah usai.
Aku dan lima kawan lainnya berasal dari Cilegon, Banten. Mereka adalah para seniorku di MGI. Ibu Zam Zam Zamil, Bu Nani si ratu horror, Bu Maemunah, Bu Maryati, dan Bu Maysaroh.
Setiap kali berjabat tangan dengan peserta lain, aku akan memperkenalkan diriku, “Bu Eli, murid baru di MGI.” Memang begitulah kenyataannya. Sebetulnya aku bergabung dengan MGI sudah setahun yang lalu. Namun, baru 22 hari aku menulis di blognya.
Sedangkan peserta lain ada yang sudah mencapai 1000 hari menulis tanpa jeda seharipun. Subhaanallah! Luar biasa! Entah kalimat takjub apa lagi yang harus kuutarakan. Semoga aku bisa mengikuti jejak mereka. Istikomah dalam melakukan suatu kebaikan.
Salah satu yang membuatku takjub adalah kehadiran siswa-siswi SD Muhammadiyyah Metro Bandar Lampung. Sekitar 40 siswa ikut dalam perhelatan nasional ini. Dan mereka membawa buku masing-masing. Subhaanallah! Anak-anak hebat. Di usianya yang masih sangat muda, mereka telah memiliki karya dan menjadi contoh bagi teman seumur mereka yang masih belia saja sudah mampu mengukir sejarah dengan tinta emas.
Dalam hati muncul tekadku, jika Allah mengizinkanku hadir kembali tahun depan di acara ini, aku akan membawa serta anak-anakku. Bismillah! Berkali-kali kuucap dalam hati. Memohon petunjuk dan kekuatan untuk mewujudkan harapanku ini.
Di H2 acara, aku dan rekan-rekan penulis dari Cilegon, bertemu kembali dengan teman-teman dari Rangkasbitung di masjid kantor kemendikbudristek. Pada mereka aku ungkapkan tantanganku.
Mereka menyambut baik tantangan itu. Bismillaah! Semua kebaikan ini semoga dapat diwujudkan. Kami ingin menunjukkan bahwa siswa dari Banten pun mampu berkarya sejak muda dan menebar sebanyak mungkin kebermanfaatan di bumi Allah.
Bismillah!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar