halimah eli21

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Telor Ceplok Mendamprat Bintang

Telor Ceplok Mendamprat Bintang

Susah memang kalau sudah berurusan dengan ABG. Serba salah. Dikerasin nggak terima lalu kabur. Dilembekin malah ngelunjak. Seperti buah simalakama. Ah, seperti apa pula rupa buah simalakama itu? Pikir seorang ibu muda.

"Buta! Woi Buta! Lu di mana?" Lengkingan suara salah satu tètangganya mulai terdengar.

"Ah, kebiasaan. Kalo manggil nama ntuh nyang lengkap napa? Dikira gua buta beneran nanti," protes Bu Tahu Petis.

"Wkwkwkwk, santuy aja kali." Sembarangan perempuan bertubuh gempal itu mendaratkan pantatnya. Suaran bedebam terdengar seiring guncangan yang terasa di bale bambu yang mereka duduki.

"Dasar Buto ijo," ledeknya pada Bu Tomat Ijo.

Kedua perempuan itu tertawa mengingat kekonyolan mereka sendiri.

Tak berselang lama, lewat perempuan lain, yaitu Bu Telor Ceplok. Tangan kirinya menyincing kain yang dia pakai. Langkahnya gagah dan terburu-buru. Dari mulutnya sumpah serapah tak jelas berhamburan.

Sampai di jembatan pelangi, dia mengikatkan selendang ke pinggangya. Ditariknya ujung kanan dan kiri selendang itu. Dia siap terbang. Tetiba seseorang menahan lengan kanannya.

"Eh eh eh, Buteplok. Mau ke mana. Itu kuning-kuningnya sampe mendidih begitu. Kenapa lu?" Tanya Buto ijo.

"Gue mau datengin si bintang di sono," katanya sambil menunjuk ke atas.

"Lah, kenapa? Romannya emosi beut dah."

"Emang. Gue udah ga tahan. Yuk, temenin gue." Tubuh Buto ijo yang gemuk terayun-ayun di udara.

"Et dah ya. Gue kagak make selendang woi. Gimana kalo gue jatoh coba?"

"Jatoh paling ke bawah. Susah banget." Ucap Buteplok masih emosi.

Mereka berdua ke atas menuju kediaman seseorang. Dari jauh kelipnga sudah terlihat.

"Eh Bu teplok, masalah laki lu lagi,"

"Masalahnya bukan di laki gue. Tapi dasar itu si bintangnya aja yang kecengilan. Tiap kali ngojeg ke laki gue, dia kagak pernah bayar. Di rayu-rayu laki gue. Ih, dasar perempuan nakal," umpatnya.

"Terus lu bawa-bawa gue buat apa? Eh, gue jendral bukan. Jabatan kaga punya."

"Badan lu kan gede, mudah-mudahan dia kapok setelah ini."

Buto Ijo tak bisa menahan kemauan Buteplok. Saat hendak mengetuk pintu rumah buntang, seseorang telah membukanya duluan. Ternyata dia bintang yang sedang dicari.

"Eh bintang. Jangan sok kecakepan lu ya. Kita sama sama perempuan. Mestinya lu mikir dong. Laki gue udah tua peot. Apa yang lu cari hah? Sekedar pengen gratisan ngojeg? Ya ampun, cuma segitu harga lu?"

"Maaf, ibu cari siapa ya?"

"Eh jangan sok kagak tahu ya. Lu kan yang saban sore ngojek ke laki gue dan kagak bayar."

Selagi buto ijo mendamprat bintang, keluarlah bintang lain. Kedua ibu-ibu itu kaget. Dua bintang di depan mereka aa persis.

"Maaf bu teplok. Yang ibu cari itu saya, bukan dia. Dia kembarqn saya."

Bu teplok tak enak hati karena sudah salah sasaran.

"Itu bu. Saya berlanggan ke suami ibu. Nanti bayarnya kalau saya sudah gajian."

"Bilang dong kalo kayak gitu. Ayo pulang." Sambil ngacir terbang, tangan kirinya kembali menarik buto ijo. Buto ijo ngakak sambil bergelantungan.

#JW133_novelpendek

#LatihanImajinasi

#PremisMayor

#VirusBahagia

#Energicinta

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post