M Agus Sulaiman

Pamong Belajar Ahli Muda di wilayah kerja Papua dan Papua Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bisa Jadi Masa Depan Sekolah Menjadi E-Sekolah

Bisa Jadi Masa Depan Sekolah Menjadi E-Sekolah

Oleh: M. Agus Sulaiman, S.Pd*

Ditengah mewabahnya virus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) banyak sekolah-sekolah mempunyai kebijakan belajar dirumah untuk menghindari tertularnya kelompok-kelompok manusia yang berkumpul dan sangat riskan akan menular menyebar lebih cepat COVID-19 ini. Pemerintah sudah menganjurkan bahwa Social Distancing (Pembatasan Sosial) diberlakukan untuk meminimalisir korban yang terjangkit karena virus ini sangat cepat menyebar dan mematikan. Untuk itu hendaknya tidak mengadakan kegiatan yang mengumpulkan massa dan diupayakan untuk kegiatan dirumah saja, apabila ada kegiatan yang harus untuk mengumpulkan orang di sarankan untuk teleconference. Sekolah pun tidak luput dari kebijakan pemerintah untuk diadakan di rumah saja dengan interaksi antara guru dan murid melalui media sosial dan banyak aplikasi pembelajaran jarak jauh untuk dimanfaatkan.

Sekolah yang awalnya diadakan di gedung lembaga kini berubah sekolah bisa dilaksanaakan dirumah. Dengan berkembangnya teknologi saat ini semua mudah untuk dilaksanakan asalkan sarana teknologi pendidikan disediakan. Sebenarnya model sekolah melalui dalam jaringan (daring) Online seperti ini tidak awam bagi peserta didik atau mahasiswa yang melaksanakannya melalui jarak jauh atau yang biasa kita kenal dengan UPBJJ (Unit Program Belajar Jarak Jauh) unit pelaksana teknisnya biasanya adalah Universitas Terbuka (UT). Sangat efektif dan efisien pelaksanaannya sehingga bisa mengakomodir peserta didik yang mungkin jaraknya jauh atau mempunyai waktu yang tidak banyak untuk menempuh pendidikan dikarenakan sebuah tuntutan profesi.

Pendidikan yang diselenggarakan secara konvensional saat ini memang sangat efektif dalam mengembangkan dinamika sosial karena interaksi langsung antar siswa dan dengan gurunya. Banyak kegiatan yang mengunggulkan interaksi untuk melatih soft skill siswa, misalkan dengan mengikuti kegiatan OSIS dan ekstra kurikuler, mengunjungi koperasi, menjadi imam di tempat ibadahnya dan banyak yang lainnya. Karena pada saat COVID-19 ini sedang merebak batasan-batasan kegiatan interaksi sosial ini menjadi tidak ada sehingga siswa dianjurkan untuk mengikuti kegiatan sekolah dari rumah. Lembaga yang menerapkan sekolah melalui rumah dengan prasarana yang memadai dengan jaringan online menunjukkan bahwa kegiatan pendidikan bisa dilaksanakan melalui rumah mungkin di masa depan entah beberapa tahun kemudian sekolah tidak lagi dilakukan di ruangan kelas, kelas mungkin akan menjadi wahana interaksi sosial antar siswa dan guru untuk memacu emotional questions dan psikomotorik saja nantinya.

Munculnya banyak layanan belajar dalam jaringan secara online menginisiasi bahwa belajar bisa kapan saja dan dimana saja dengan memanfaatkan gadget dan informasi apa saja mudah didapatkan. Rasanya dunia dalam genggaman semenjak industri 4.0 memudahkan manusia untuk mengakses kebutuhan jasa, berita informasi seluruh dunia bahkan bisa membagikan pengalaman dan pengetahuan sehingga kemudahan belajar tidak sebatas membaca buku dan berguru kepada individu ahli di bidangnya. Oleh karena itu sekolah adalah tempat belajar mengajar akan menjadi luas dan dapat bertukar pengetahuan antar negara di kemudian hari karena mudahnya akses internet didapatkan, sehingga sekolah di masa depan bisa menerapkan E-School dengan menghimpun semua siswa di dalam satu server. Teknis pembelajarannya adalah dengan menyediakan buku yang bisa diunduh, video tutorial dan media-media interaktif jarak jauh dengan pembimbingnya apabila ada tugas yang harus diserahkan oleh siswa kepada guru.

Kelemahan E-School ini mungkin tidak terjadi interaksi antar siswa secara langsung sehingga tidak merasakan emosi-emosi yang tercipta dalam interaksi di sekolah konvensional pada umumnya. Pertemuan-pertemuan dilaksanakan bisa satu minggu sekali untuk mengatasi rasa bosan atau siswa bisa mengikuti kegiatan sosial yang terdekat dari rumah, misalkan: club-club olah raga, kegiatan bermusik, kegiatan ibadah-ibadah sesuai agama masing-masing, menjadi anggota perpustakaan daerah dan banyak yang bisa dilakukan agar interaksi sosial bisa dilaksanakan selain berinteraksi di dunia maya. Tentunya di masa depan nanti tidak ada yang tahu bagaimana sistem pendidikan nasional dilaksanakan, tapi jika ingin mengikuti zaman pastinya ada inovasi dalam pembelajaran.

*Penulis adalah Pamong Belajar BP-PAUD dan Dikmas Papua

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Super, Pak Agus. Salam Literasi

06 Apr
Balas

Salam juga... Pak @Wahyu MH, semoga sehat selalu

06 Apr



search

New Post