M Agus Sulaiman

Pamong Belajar Ahli Muda di wilayah kerja Papua dan Papua Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
KOMUNITAS SADAR WISATA BAHARI KOTA TUAL DAN KOTA JAYAPURA

KOMUNITAS SADAR WISATA BAHARI KOTA TUAL DAN KOTA JAYAPURA

Oleh: M. Agus Sulaiman, S.Pd

Salah satu mandat penting dalam pemberdayaan warga negara, termasuk komunitas wisata bahari agar memiliki peran partisipasi yang berarti dalam proses bernegara dan bermasyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan yang relevan dan menjawab kebutuhan mereka menuju pemberdayaan untuk kemandirian. Untuk itu perlu disusun model kursus dan pelatihan berbasis kebutuhan yang menjadi model dan membuka peluang pengembangan, modifikasi dan implementasinya di tingkat lapangan.

Pendidikan untuk pengembangan komunitas wisata bahari mesti dijawab melalui kajian di lapangan yang memperhatikan karakteristik dan kebutuhan spesifik komunitas wisata bahari tersebut. Untuk itu kajian lapangan guna memetakan profil dan kebutuhan pengembangan kapasitas pendidikan bagi komunitas wisata bahari dilakukan sesuai dengan karakteristiknya. Kajian lapangan merupakan bagian dari proses partisipatif, yang membuka ruang bagi calon warga belajar dalam pemberdayaan komunitas wisata bahari menjawab kebutuhan pengelolaan sumberdaya pesisir dan lingkungannya. Hal ini sejalan dengan nafas pemberdayaan itu sendiri, bahwa kebutuhan pendidikan dan pengembangan pelatihan dikembangkan melalui proses diskusi dan kajian kebutuhan partisipatif.

Model kursus dan pelatihan pemberdayaan komunitas wisata bahari ini disusun berdasarkan kajian lapangan dengan melakukan diskusi terfokus dengan kelompok masyarakat pesisir terutama kelompok masyarakat dampingan dari LKP yang akan mendampingi kelompok masyarakat pesisir di Pantai Panjang Tual Maluku Tenggara dan Dinas Pariwisata. Untuk mendalami konteks capaian atau daya serap dari materi pengembangan kapasitas yang ada, penyusunan pelatihan dan pembentukan etitude komunitas wisata bahari sesuai dengan konsep sapta pesona inipun dilengkapi dengan dialog di lapangan dengan penerima manfaat, yaitu kelompok dampingan LKP Jhonkenlie. Sementara untuk LKP yang akan mendampingi kelompok masyarakat pesisir di Pantai Hamadi dan Dinas Pariwisata Kota Jayapura adalah LKP Presetasi Komputer.

Tiga hal kunci dalam rangka pengembangan kapasitas untuk pemberdayaan masyarakat komunitas wisata bahari, yaitu:

1. Penguatan pengetahuan.

Model pelatihan yang disusun dipastikan memuat materi, dan metodologi yang akan menambah pengetahuan dan informasi kepada peserta didik yang berkaitan dengan etitude komuntas wisata bahari dalam pelayanan kepariwisataan bahari yang ada di wilayah pesisir Pantai Panjang dan Pantai Hamadi.

2. Penguatan keterampilan.

Disadari bahwa pendidikan kepada komunitas wisata bahari ini diarahkan untuk masyarakat pesisir, yaitu kelompok pengelola wisata pesisir yakni pondok-pondok wisata, kuliner dan homestay, termasuk perempuan yang notabene memiliki kemampuan (daya serap) relatif rendah dan tidak terbiasa dengan struktur pendidikan formal, serta kesadaran bahwa pemberdayaan masyarakat pesisir juga diarahkan untuk menguatkan mereka dalam kecakapan hidup mandiri. Oleh karena itu, model pelatihan harus secara sadar memuat materi yang diarahkan untuk memberi keterampilan baru atau menguatkan keterampilan hidup yang selama ini telah dimiliki.

3. Penguatan Kesadaran

Setiap proses pendidikan secara paripurna juga diarahkan untuk membangun karakter dan merubah perilaku peserta didik. Demikian halnya dengan pendidikan yang akan disasar oleh pelatihan ini adalah berkaitan dengan persepsi, pengetahuan dan perubahan perilaku pelayanan komunitas wisata bahari. Beberapa materi dan metode dalam pendidikan pemberdayaan masyarakat pesisir ini akan diarahkan untuk penyadaran pentingnya pelayanan dan keramahtamahan kepada pihak wisatawan yang datang. Dengan demikian pemberdayaan, berarti memberikan pengetahuan, memberi keterampilan baru dan membangun kesadaran kritis.

Bidang Pelestarian Lingkungan dan Sumberdaya Alam menjadi penting terutama bagi kelestarian ekosistem laut dan daya dukungnya bagi penghidupan masyarakat pesisir. Dalam bidang ini ada dua unsur pokok yang akan dibahas:

a. Pelestarian kawasan pesisir. Bagian ini akan membahas mengenai manfaat, tatacara dan bentuk rencana aksi masyarakat dalam melestarikan kawasan pesisir agar terus produktif.

b. Sanitasi lingkungan. Bagian ini akan membahas mengenai fungsi dan manfaat kesehatan lingkungan. Selain itu, juga dijelaskan tentang tata cara pencegahan penyakit akibat lingkungan wisata bahari yang tidak sehat dan rencana aksi dari masyarakat sasaran dalam meningkatkan kesehatan lingkungan wilayah pesisir.

c. Pengelolaan sampah merupakan bidang yang perlu pembahasan dalam pendampingan LKP komunitas wisata bahari. Bagian ini akan dibahas mengenai manfaat dan bahaya sampah, teknik pengelolaan sampah pada area pondok-pondok wisata dan homestay atau lingkungan pesisir untuk didaur ulang, dipergunakan kembali dan diproduks. Hal ini berkaitan juga dengan konsep sapta pesona yakni kenyamanan yang dirasakan oleh wisatawan karena mendapatkan tempat wisata yang nyaman dan bersih sehingga seimbang dengan keinginan berwisata dari sumber daya alam yang dikunjungi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post