Hamdani

Guru yang menyukai kegiatan membaca, menulis serta mengamati iklan di berbagai media. Minat terhadap art, diantaranya menikmati aktifitas mendekorasi ruangan, ...

Selengkapnya
Navigasi Web

MARAKNYA SISWA DENGAN RAMBUT BERWARNA

Semenjak awal pekan ini, tepatnya mulai Senin, 11 Desember 2017 lalu, peserta didik atau para pelajar memasuki masa liburan sekolah setelah menjalani rangkaian Penilaian Akhir Semester ganjil atau PAS I. Entah sedang ada kaitannya atau tidak dengan kegiatan sekolah, di hari libur sekolah, nampak beberapa melintas di jalanan dengan mengenakan seragam almamaternya masing- masing. Biasanya pelajar sekolah menengah. Namun yang lebih menarik lagi, rambut mereka tampak lebih 'berkilau' dibanding biasanya saat berada pada hari- hari efektif belajar. Ya,rambutnya tampak berwarna- warni. Bagi sebagian orang, mewarnai rambut bukanlah hal yang perlu dan menarik untuk dibicarakan, karena bukan barang baru lagi. Namun akan lain lagi jika membicarakan peserta didik atau siswa atau pelajar. Notabene dilarang bagi seorang pelajar, mewarnai sebagian atau seluruh bagian dari rambut di kepala. Memang ada beberapa sekolah yang memperbolehkan bagi siswa- siswinya melakukan itu.

Nah, utamanya bagi sekolah yang konsisten memberlakukan pelarangan tindakan pewarnaan rambut, mari sama- sama teguh pada peraturan awal. Nanti pada tanggal 2 Januari 2018, saat para peserta didik masuk kembali ke halaman sekolah tercinta dengan harapan baru di tahun dan semester baru, jangan lupa melakukan ini: mengamati, memeriksa dan mengingatkan kembali kepada peserta didik bahwa, mewarnai rambut dengan bahan apa pun, dengan masing- masing varian produk dan merek, semua itu tidak diperkenankan.

Mengapa batas pemeriksaan pada awal masuk sekolah? Karena pada masa liburan ini, banyak pelajar mewarnai rambutnya. Ada waktu yang cukup dikarenakan berhari- hari tidak masuk sekolah. Bergaya dengan rambutnya. Barangkali, saat kembali masuk sekolah ada yang terlupa atau sengaja menyisakan di balik topi lapangannya. Maka, waktu yang efektif untuk memeriksanya pada saat mulai masuk gerbang sekolah, berbaris saat apel atau upacara perdana semester. Tentu saja ini sangat membutuhkan kerjasama beberapa pihak dari guru serta karyawan yang bertugas pada posisi strategis masing- masing ; sekuriti di garda depan, pengurus OSIS saat di lapangan, dan guru- guru yang memungkinkan menjalankan tugas pada ranah kesiswaan ini. Dengan metode pendekatan yang menarik, tugas ini hendaknya menjadi hal yang menambah wibawa sekolah dan para pendidik yang terlibat didalamya. Jangan lupa: hindari perselisihan, pemaksaan apalagi kekerasan tak berguna, agar tercapai tujuan pembelajaran yang kondusif sesuai visi dan misi di sekolah anda masing- masing.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post