AHMAD NURHAMID

Orang pribumi yang lahir di Desa Tunggak, sebuah desa pinggiran di Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Lahir pada Rabu Pon, 5 April 1989. T...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru PNS Dianggap Berkecukupan dan Sejahtera, Jadi Tak Pantas Terima Bantuan Apapun
Guru PNS dianggap sudah sejahtera dan tercukupi

Guru PNS Dianggap Berkecukupan dan Sejahtera, Jadi Tak Pantas Terima Bantuan Apapun

"Kamu kan Guru sudah PNS, sudah sejahtera, jadi gak pantas dibantu."

Begitulah paradigma yang tumbuh di masyarakat dari dulu sampai sekarang. Padahal sebenarnya yang kami terima tak sebanyak yang mereka kira.

Saya seorang guru yang sudah jadi PNS selama 15 tahun. Punya isteri seorang ibu rumah tangga. Punya anak 2, yang sulung sudah kuliah, yang bungsu masih SMP. Dengan pangkat III c, saya bergaji pokok sekitar 3,5 juta, ditambah tunjangan ini itu jadi sekitar 4 juta tiap bulan. Ini adalah penghasilan keluarga kami satu-satunya.

Sekilas terdengar lumayan bagi sebagian orang, tapi coba dengar apa yang kami rasakan. Memang kami tinggal di rumah sendiri, yang kami bangun 5 tahun lalu. Sebagai seorang guru, saya tidak punya cukup uang untuk membangun rumah, satu-satunya cara adalah hutang ke bank. Kami sepakat untuk mengambil hutang ke bank. Waktu itu sesuai kesepakatan, kami mengambil hutang yang angsurannya 2 jutaan per bulan selama 15 tahun. Yang jelas sisa gaji saya hanya tinggal 1,5 juta. Uang hutang bank itu kami gunakan hanya untuk membangun rumah, karena alhamdulillah diberi sebidang tanah oleh mertua. Kami memutuskan untuk nekat bangun rumah, karena kami menyadari, sampai kapan numpang hidup di rumah mertua? Karena adik isteri saya yang bungsu juga sudah menikah tahun lalu, dan rencana memang mau tinggal disitu.

Gaji yang tinggal 1,5 juta tiap bulan itu benar-benar memaksa kami untuk berhemat. Alhamdulillah tahun 2016 saya dapat jatah mengikuti PLPG. Dan mulai tahun 2017, saya bisa menikmati TPG yang cair tiap 3 bulan.

Saya dan isteri sepakat menggunakan TPG itu fokus untuk membiayai kuliah anak sulung kami. Setiap 3 bulan TPG masuk rekening saya sebesar 9,7 juta. Itu artinya total TPG setiap tahun yang kami terima 38 jutaan. Terdengar lumayan memang, tp coba bandingkan dengan kebutuhan anak sulung kami. UKT setiap semester 10 juta, uang sewa kos 3 juta per tahun, dan saya hanya mampu memberi jatah uang saku 1 juta per bulan. Belum lagi jika ada kebutuhan-kebutuhan diluar rutinitas itu, seperti untuk beli buku, KKL, iuran ini itu, seringkali memaksa saya untuk berhutang kepada teman sekantor. Jika anak saya cerita kalau ada beberapa temannya yang dapat bantuan Bidikmisi, yang menggratiskan biaya kuliah, dan memberi uang saku 600 ribu tiap bulan, sebenarnya dalam hati saya iri. Hanya karena status saya PNS, maka bantuan itu haram kami terima.

Belum lagi si bungsu, yang sebentar lagi masuk SMA. Ketika saya berkeluh kesah seperti itu, banyak yang berkomentar seharusnya saya bersyukur. Iya, saya bersyukur. Tapi saya rasa normal jika ada sedikit saja perasaan iri dalam hati, saya manusia biasa. Gaji dan tunjangan yang saya dapatkan ini karena saya bekerja, sedangkan bantuan-bantuan itu mereka dapatkan cuma-cuma, pikirku.

Dalam masa pandemi covid-19 ini, banyak tetangga yang mendapatkan bantuan, dan lagi-lagi karena status saya PNS, maka haram hukumnya mendapat bantuan. Padahal banyak dari tetangga saya yang secara ekonomi jauh lebih kaya dari saya, mulai dari pengusaha mebel, pedagang yang punya kios di pasar, petani yang sawahnya berhektar-hektar, mendapat bantuan dari pemerintah. Tidak jarang dari mereka itu sebenarnya tidak terlalu terdampak dari wabah covid-19. Dan yang lebih miris lagi, uang itu bukannya untuk membeli kebutuhan pokok, malah dipakai buat membeli baju baru di mall, bayar pajak kendaraan, jajan di restoran, beli petasan, beli perhiasan, dan sebagainya.

Kadang merasa tidak adil memang, tapi itulah kenyataan yang harus saya lihat dan saya rasakan.

Semoga musibah wabah covid-19 ini segera selesai, yang positif segera sembuh, yang meninggal tidak bertambah, ODP dan PDP semua negatif, dan terlebih para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan musibah ini selalu dalam lindungan Allah SWT, diberi kesehatan dan kekuatan, dan pemerintah memperhatikan kesejahteraan mereka yang sudah sangat bekerja keras, berkorban, dan tak kenal lelah bekerja.

Terlepas dari musibah ini, yang ingin saya sampaikan :

1. Kepada pemerintah, kami mohon untuk bisa adil terhadap semua guru PNS di negeri ini, karena di saat ada guru PNS yang bekerja di suatu daerah maju, mendapatkan TPG, dan juga tunjangan besar sampai puluhan juta tiap bulan, ada juga guru PNS yang bekerja di daerah biasa saja yang hanya mendapat gaji dan TPG yang jika dijumlahkan mungkin hanya separuh dari tunjangan daerah maju. Mungkin adil tidak selalu sama rata, karena kebutuhan pokok masing-masing daerah berbeda-beda, tapi nyatanya untuk biaya perkuliahan tidak ada pembedaan untuk PNS yang bertunjangan besar dan tidak bertunjangan. Pokoknya PNS tidak pantas dapat bantuan, titik. Kami mohon kepada pemerintah untuk bisa mengambil kebijakan yang adil dan bijaksana.

2. Kepada masyarakat, hilangkan paradigma bahwa PNS itu selalu kaya dan tercukupi semua kebutuhannya. Zaman semaju sekarang bisa digoogling kok gaji kami itu berapa, tidak terlalu banyak kok. Bila dibandingkan para pengusaha rumahan, tengkulak, pengusaha bengkel, dan sebagainya, gaji kami ini mungkin tidak ada apa-apanya.

Ini tadi hanya saya sebagai contoh, rumah sudah milik sendiri meskipun belum lunas, coba bayangkan yang masih ngontrak, di samping harus mikir bayar kontrakan harus mikir biaya kuliah anaknya. Berat, bapak/ibu. Tapi apapun itu harus senantiasa disyukuri, kami menyadari, masih ada yang lebih susah dari kami.

Saya pribadi mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang sopan dan menyinggung perasaan pembaca.

Demikian ini adalah keluh kesah dari teman penulis sekantor, yang mungkin akan penulis rasakan nantinya, karena penulis sendiri adalah seorang guru yang masih junior dan baru saja menikah.

Salam, Para Guru Pendidik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pak tulisannnya...sing penting kita byk bersyukur..

26 May
Balas

Makasih, Bu.

26 May

mantap pak. tulisannya luar biasa

27 May
Balas

Terima kasih, Bu

29 May

mantap pak, tulisannya luar biasa

27 May
Balas

PNS tidak mendapatkan bantuan kemungkinan karena mereka sudah mendapatkan gaji dari pemerintah, tunjangan ini dan itu juga dari pemerintah. Jadi hampir semua apa yang di dapat PNS adalah dari pemerintah. Sehingga hal ini yang menyebabkan kenapa PNS tidak bisa mendapatkan bantuan layaknya Non PNS. Banyak dari profesi baik pedagang, petani dengan hektaran sawah, dst. Mereka bisa mendapatkan uang bukan dari pemerintah. Tapi dari profesinya masing2.Jadi, kita bersyukur saja atas apa yang kita dapatkan. Tuhan mengetahui dan sudah merencanakan apa yang terbaik bagi hambanya. Dengan catatan ikhtiar dan tawakkal. Tulisannya sangat menginspirasi.... Mohon maaf... Hhhh

27 May
Balas

Tetap bersyykur maka Allah akan cukuokan

26 May
Balas

Mantap pak..lbh lagi semua org tau apa yg sdh kt terima dan yg akan diterima. Masyarakat sangat pandai menghitung penerimaan PNS. Tanpa menghitung pengeluaran

26 May
Balas

mantul mantap betul tulisannya mas semoga Allah akan memberikan yang terbaik......Allah punya rencana lebih indah dari pada rencana manusia......

28 May
Balas

Kalau melihat nominal, pasti selalu tidak cukup.Alhamdulillah sudah menjadi PNS, Banyak yang berebut ingin menjadi PNS.Mungkin akan lebih keren jika menggabungkan PNS+pengusaha.

26 May
Balas

Alhamdulillah, Pak. Tapi jadi pengusaha juga butuh modal.

26 May

Saya juga PNS anak 4 yg dua kuliah, tpi UKT nya juga terlalu berat bagi saya, tapi lagi2 karena PNS tdk bs ya dikurangi grade UKT nya, semoga kita semua dimudahkan

26 May
Balas

Iya. Kebijakan UKT sekarang malah memberatkan.

26 May

Fulgar Mas, niat baik pemerintah ngangkat drajat PNS, tapi ngga pas.

27 May
Balas

Bagus tulisannya. Memang, di masyarakat masih ada penilaian seperti itu. Mereka tidak tahu bagaimana kondisi kita sebenarnya.

26 May
Balas

iya benar sekali itu pak. PNS sepertinya haram mendapat bantuan. semoga kita senantiasa bersyukur dan semoga Allah akan memberikan rezki lain kepda kita selain bantuan. aamiin.

27 May
Balas

Semangat Pak AhmadKondisi kita sama Pak

27 May
Balas

Mudah-mudahan rezeki yang Bapak dan kita terima sebagai PNS atau guru PNS diberkahi oleh Allah. Aamiin

27 May

Semangat Pak AhmadKondisi kita sama Pak

27 May
Balas

Semangat Pak AhmadKondisi kita sama Pak

27 May
Balas

Sebenarnya kehidupan PNS atau guru PNS kehiduapan dan ekonominya hanya sederhana. Berbanding terbalik dari pemikiran masyarakat pada umumnya

27 May
Balas

Ya disyukurin aja mau gimana pak itulah paradigma yg berkembang

26 May
Balas

Mudahan apa yang menjadi kewajiban kita terhadap keluarga, besar atau kecil, banyak sedikit, cukup tidak cukup semoga Tuhan selalu memberi keberkahan. Siapa yang bisa mengelak kalau Tuhan sdh berkehendak. Dibilang sejahtera alhamdulillah. Semoga ucapannya sebagai doa yang makbul.. .Amin

26 May
Balas

Aamiin... Semoga benar2 sejahtera dan tercukupi.

26 May

Bersyukur dan tetap bersyukur.

26 May
Balas

Itulah yg dirasakan saat hidup bermasyarakat

26 May
Balas

Iya, bu.O banyak memang beragam dalam menilai. Dan terserah mereka.

26 May

Iya, bu. Orang banyak memang beragam dalam menilai. Dan terserah mereka.

26 May

Saya sangat setuju dengan pernyataan yg Bapak sampaikan........Hilangkan paradigma bahwa PNS sejahtera dan tidak perlu dibantu. Haram untuk menerima bantuan apapun.....Gaji yg kita dapat adalah usaha kerja yang kita laksanakan. Sementara bantuan??? Mereka dapatkan dgn cuma2......Sungguh miris.....Mudah-mudahan dgn tulisan Bapak ini, ada yg peduli, ada yg menanggapinya. Sehingga pemegambil kebijakan menjadikan ini sebuah permasalahan yg mesti jadi bahasan....

26 May
Balas

Iya, bu. Saya sendiri melihat dan merasakan kenyataan itu. Tetangga saya banyak yg menggunakan uang bantuan itu untuk hal2 yg tdk penting. Miris lihatnya.

26 May

Mantap tulisan nya,semoga masalah ini diperhatikan pemerintah,dan bagi yg beranggapan segera sadar

26 May
Balas

Tulisan yg keren. Ungkapan isi hati sebagian PNS.Semoga kita semua diberikan umur yang berkah. Itu jauh lebih betharga daripada yg lainnya.

26 May
Balas

Itu sebuah kenyataan Pak. Bukan keluhan. Semoga tetap sabar.

27 May
Balas

Tulusan yang menyuatakan isi seboan guru. Demoga tulisan ini dibaca oleh yang mengambil kebijakkan.

26 May
Balas

jangankan orang lain pak, saudara aja terkadang juga mengatakan PNS masa nggak cukup. ya itulah pak. PNS dianggap orang kaya.

27 May
Balas

Bapak masih sangat beruntung bila di bandingkan saya, saya hanya guru honorer yang bergaji 600 rb perbulan itupun terkadang di beri 2 bulan sekali, sementara saya mempunyai 2 anak dan satu orang istri, istri saya seorang guru tk hanya menerima gaji 200 rb, dan menurut kepala dusun kami termasuk tidak berhak menerima bantuan, katanya menurut mereka kami keluarga yang mampu.tapi kami tetap bersyukur karena masih ada Allah yang menerti kami.tetap semangat pak.

26 May
Balas

semangat pak.....

28 May

Semangat terus, Pak. Semoga dilancarkan rizkinya. Aamiin

26 May
Balas

Semangat terus, Pak. Semoga dilancarkan rizkinya. Aamiin

26 May
Balas

Cukup, tergantung kita mengelolanya. kalau kita merasa cukup ya cukup.

26 May
Balas

Betul bapak..org itu melihat PNS wah.... Hingga banyak yg ngiri dengan status itu. Tapi yaa kita husnudzon aja sama yg kuasa, in syaa Alloh rejeki anak kita selalu ada jalannya. Tulisannya bagus pa..salam kenal

26 May
Balas

Teman saya malahan ada yg sampai tidak bisa menguliahkan anaknya pak... Bahkan hanya tamat SMP juga ada, karena gaji PNS sendiri walaupun ditunjang dgn TPG kalau anak 5 yaa repot juga, harus pintar cari sampingan... Misalkan istri bapak bisa berjualan atau barangkali punya kemampuan lain yg bisa menopang ekonomi keluarga... Sabar yaa pak...

26 May
Balas

Iya, Bu. Bismillah.Semoga Allah berkenan memberikan kemudahan dalam mencari rezeki untuk keluarga.

26 May

benar Pak.... paradigma di masyarakat spr itu PNS jgn dubatu

27 May
Balas

Terkadang disitu hati rasanya sedih..... keren tulisannya pak

26 May
Balas

Terima kasih, Bu.

26 May

Alhamdulillah ,semua kita syukuri .

27 May
Balas

Beragam pendapat, kita berharap semoga ada perubahan pandangan terhadap PNS, sekrg ini mungkin lebih banyak bersyukur dan iklas dalam bertugas. Walaupun sedikit keridhoan Allah yg diharapkan..percayalah Allah bersama org2 yg sabar..

26 May
Balas

bagus tulisannya mas dapat ilmu baru

26 May
Balas

Bgs tulisannya, Pak....mmg sekarang org menggap jd PNS terutama guru saat ini dicari...dan jadi impian...apalagi klu sdh dpt TPG....tapi kebutuhan masing2 org tentu berbeda....apalagi yg jd tulang punggung hanya 1 org...anak-anak sedang kuliah....lumayan juga pengeluarannya....klu blh saran...bisa juga ditambah penghasilan dari istri, Pak....nggak usah pakai modal dulu....bisa jualan online...yg kita jual orang punya....tp sdh ada yang pesan dulu....smg kedepannya bs lbh baik ya, Pak....tetap semangat...

27 May
Balas

Bagus tulisannya Pak. Bukan cm mengeluh atau tudak bersyukur, tulisan itu jls kok memperlihatkan pemanfaatan uang yang baik. Sebagai PNS dan pencari nafkah hanya 1 orang di rumah itu, memang masih kurang dibandingkan kebutuhan. Semangat terus Pak, semakin bersyukir, semakin Allah tambahkan nikmat Nya

26 May
Balas

Iya, Bu.Terima kasih buat semangat dan doanya.

26 May



search

New Post