BULAN RAMADHAN BULAN YANG DIRINDUKAN

Bulan Ramadhan bulan yang dirindukan oleh Nabi Muhammad Saw, sehingga belaiau senantiasa berdoa kepada Allah Swt untuk disampaikan usianya pada bulan Ramadhan.

اللهم بارك لنا فى رجب و شعبان وبلغنا رمضان

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban ini, dan sampaikanlah umur kami bertemu Ramadhan.”

Rasulalaah Saw tidak mengajarkan untuk mohon kepada Allah agar disampaikan usia ke bulan yang lain tetapi beliau memfokuskan pada bulan Ramadhan. Mengapa Rasulallah Saw begitu merindukan bulan Ramadhan. Ada apa dengan bulan Ramadhan sehingga beliau begitu merindukannya?

Tentu saja hal itu menunjukkan bahwa Ramadhan adalah bulan istimewa. Karena keistimewanya, maka tidak mengherankan jika Nabi SAW selalu menampakkan kerinduan terhadap Ramadhan sehingga beliau sering melantunkan sebuah doa ketika memasuki bulan Rajab, sebagaimana yang tercantum di atas .

Kerinduan Rasulallah Saw terhadap bulan Ramadhan hendaklah menjadi suri teladan bagi kita selaku umatnya. Untuk senantiasa berdoa kepada Allah Swt agar usia kita sampai pada bulan Ramadhan dan mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan dengan terlebih dahulu menyucikan diri dari dosa dan bertobat dari semua kesalahan masa lalu. Bersihkan hati sebelum bertemu dengan bulan suci.

Beberapa keistimewaan Ramadhan dan sekaligus akan menjadi keuntungan bagi siapa yang mendapat Ramadhan. Beberapa keisitimewaan itu sebagaimana yang digambarkan dalam sabda-sabda beliau antara lain :

1. Bulan Ramadhan adalah Bulan Berlimpah Keberkahan, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis sebagai berikut:

عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أتاكم رمضان شهر مبارك فرض الله عز وجل عليكم صيامه تفتح فيه أبواب السماء وتغلق فيه أبواب الجحيم وتعل فيه مردة الشياطين الله فيه ليلة خير من ألف شهر من خرم خيرها فقد حرم

Artiny : Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: " Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Allah telah mewajibkan kepada kalian berpuasa didalamnya, di bulan itu pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, di bulan itu setan-setan akan diikat, di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah terhalang." (HR An Nasai)

2. Shaum dan aktivitas amaliah Ramadhan akan menjadi kifarat atas dosa yang telah dilakukan. Dalam hal ini Rasulallah Saw bersabda :

من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه ومن قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

Artinya : “Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari Muslim)

3. Memberi makan yang puasa baginya pahala seperti orang yng berpuas. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadi yang diterima dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi)

4. Makan Sahur akan mendapat keberkahan dan di doakan oleh para Malaikat, sebagaimana dijelaskan dalam salah satu hadis Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ، فَلَا تَدَعُوهُ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ

وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

"Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah 'Azza wa Jalla dan para Malaikat bersalawat kepada orang yang makan sahur. (HR. Ahmad No. 11086, Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan: sanadnya shahih)

5. Allah Swt Menyediakan Lailatul Al Qadar, malam kemulian, malam yang lebih baik dari seribu bulan. sebagaimana firman Allah Swt

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ . تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ . سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Artinya :Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadr: 3 – 5)

Salah satu kiat untuk mendapatkan malam Al qadar dengan menajalankan salat malam termasuk salat magrib dan isya,bahkan shubuh untuk dikerjalkan dengan berjamaah sepanjan bulan Ramadhan, Karena lailatul qadar berada pada rentang dari maghrib sampai subuh, maka peristiwa apapun yang terjadi sepanjang rentang itu berarti terjadi pada Lailatul Qadar.

Menurut Imam al-Syirbiniy dalam kitabnya Mughni al-Muhtaj mengutip pernyataan Imam AS-Sayfi’i dalam Qoul Qodim (pernyataan lama)-nya yang menyatakan bahwa keutamaan malam Lailatul Qadar itu bisa diraih bagi siapa yang hanya mengerjakan sholat Isya’ dan subuh secara berjamaah, sesuai hadits Ustman bin Affan sebagai berikut: "Siapa yang sholat Isya secara berjamaah maka ia seperti orang yang menghidupkan setengah malamnya, dan barang siapa yang sholat subuh secara berjamaah ia seperti orang yang menghidupkan seluruh malamnya.” (HR Muslim)

Kemudian beliau mengutip sebuah riwayat yang marfu’ dari Abu Hurairoh sebagai penguat statement sang Imam, disebutkan bahwa: "Barang siapa yang sholat isya’ terakhir secara berjamaah, maka ia telah mendapatkan keutamaan malan Lailatul Qadar"

Kita mohon kepada Allah Swt dengan diiringi senantiasa beritikaf dan bangun malam di sepuluh malam terkahir terutama pada malam-malam ganjil, dengan demikian berharap besar untuk meraih keutamaan lailautul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu buan.