Hana Lilia Indriyanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Efektifitas Penggunaan Media Benda Konkret dalam Meningkatkan Pemahaman Pembelajaran Opera

Efektifitas Penggunaan Media Benda Konkret dalam Meningkatkan Pemahaman Pembelajaran Opera

A. Tahap Perencanaan

Matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan angka angka dan hubungan. Ilmu yang universal dan dapat digunakan dalam berbagai kehidupan manusia dan terus berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pembelajaran matematika sudah dikenalkan sejak kecil dari sekedar mengenalkan bilangan satu sampai sepuluh, mengenal bentuk bilangan, menirunya hingga belajar menuliskan dengan benar dan juga belajar memahami makna dari bilangan yangv ditulisnya. Memasukki usia tingkat sekolah dasar, pembelajaran matematika sudah lebih ditingkatkan. Anak- anak mulai dapat mengenal bilangan ratusan bahkan ribuan, mulai mengenal operasi hitung penjumlahan dan pengurangan sederhana yang menggunakan berbagai media. Anak- anak diajak untuk menjadi pembeli atau penjual untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya dalam pemahaman konsep operasi hitung penjumlahan dan pengurangan.

Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk dipelajari oleh peserta didik, karena matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, matematika juga merupakan mata pelajaran yang cukup sulit bagi sebagian siswa, terutama siswa kelas 2 yang masih dalam tahap perkembangan kognitif operasional konkret yang mana anak-anak sudah dapat berfikir logis terhadap sesuatu yang konkret/nyata artinya mereka dapat berfikir logis namun dengan syarat diaplikasikan dengan contoh yang konkret atau spesifik.

Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan belajar matematika pada siswa kelas 2 adalah dengan menggunakan media benda konkret. Media benda konkret adalah media pembelajaran yang dapat dimanipulasi oleh siswa, sehingga siswa dapat memahami konsep matematika secara lebih mudah dan bermakna.

Ada banyak jenis media benda konkret yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika kelas 2, misalnya kelereng, biji-bijian, potongan kertas, dan sebagainya. Pemilihan media benda konkret harus disesuaikan dengan materi matematika yang akan dipelajari. Dalam kegiatan ini terintergrasi dengan pembelajaran matematika KD 3.3 tentang penjumlahan dan pengurangan. Agar lebih memahami operasi hitung penjumlahan dan pengurangan mengunakan media konkret seperti mainan stacko dan lego sebagai benda untuk menghitung.

B. Pelaksanaan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dalam operasi penjumlahan dan pengurangan satuan hingga ratusan. Kegiatan ini dilangsungkan pada saat materi penjumlahan dan pengurangan dimana pendidik melakukan asesmen kognitif berupa penjumlahan dan pengurangan sederhana menggunakan media konkret yaitu lego. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yakni 5 kelompok setiap kelompok terdiri 4- 5 anggota, mempersiapkan pensil dan penghapusnya. Setelah itu setiap kelompok mendapatkan beberapa lego warna warni dan tanda tambah, kurang dan sama dengan sebagai media konkretnya. Setiap anggota kelompok secara bergantian memberikan soal penjumlahan dan pengurangan sederhana menggunakan media lego. Anggota yang lain menghitung jumlah setiap kelompok lego dan menuliskannya ke buku tulis matematikannya begitu seterusnya hingga permainan berakhir. Setelah itu anggota kelompok memeriksa hasil kerja teman sekelompoknya Ketika sudah memahami bersama mendapatkan reward berupa bintang karna sudah kompak dan saling bekerjasama dalam kelompok.

Di lain waktu untuk lebih memahami materi matematika penjumlahan dan pengurangan dengan teknik meminjam. Para peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pembuat soal dan penjawab soal. Kelompok 1 yang akan membuat soal menggunakan media stacko menata diatas karpet puzzle yang disediakan. Sementara kelompok penjawab akan menghitung dan menaruh stacko sesuai dengan jumlahnya. Setelah itu dikoreksi bersama dan dilakukan secara bergantian hingga permainan berakhir.

C. Visual Hasil

Para peserta didik terlihat antusias dalam menghitung menggunakan media benda konkret baik menggunakan lego maupun stacko. Selain penilaian aspek kognitif yaitu mengerjakan operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana ada penilaian bekerja sama dalam kelompok yakni kelompok yang kompak saling membantu Ketika teman lain mengalami kesulitan dan sabar menunggu gilirannya.

D. Tindak lanjut

Kegiatan umpan balik/feedback yang dilakukan guru untuk mengapresiasi kerjasama dalam berkelompok:

Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang kompak dan tertib selama pembelajaran berlangsung Guru melakukan post test untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan dan pengurangan dapat dilakukan secara tertulis atau lisan Selama proses pembelajaran berlangsung guru melakukan observasi terhadap aktivitas siswa. Penilaian tersebut masuk nilai sikap bekerja sama kelompok Saling berdiskusi kemudahan dan kesulitan dalam kegiatan tersebut dan hendaknya anggota kelompok sabar menunggu antrian. Guru memberi tantangan untuk materi penjumlahan dan pengurangan bersusun tiga untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan pemahaman materi tersebut Guru d mengembangkan media benda konkret yang lebih menarik dan efektif. Misalnya, guru dapat menggunakan media benda konkret yang dapat dimanipulasi oleh siswa, atau menggunakan media benda konkret yang lebih interaktif
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya

27 Mar
Balas

mantul, salam literasi

27 Mar
Balas



search

New Post